BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Fisioterapi
adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ
tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai
antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan yang mana
penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan
efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit
paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan
pasien yang mendapat ventilasi mekanik. Fisioterapi dada ini meliputi
rangkaian: postural drainage, perkusi, vibrasi,nafas dalam dan batuk
efektif. Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit
Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang. Fisioterapi dada merupakan tindakan yang dilakukan pada klien yang mengalami retensi sekresi dan gangguan oksigenasi yang memerlukan bantuan untuk mengencerkan atau mengeluarkan sekresi.
1.2
Rumusan masalah
1.
Apa
tujuan dari fisioterapi dada?
2.
Sebutkan
tiga teknik fisioterapi dada?
3.
Apa
yang di maksud dengan batuk efektif?
4.
Apa
yang di maksud dengan latihan nafas dalam?
5.
Apa
yang di maksud dengan postural drainase?
6.
Jelaskan
aplikasi vibrasi,perkusi dan postural drainase?
1.3
Tujuan
1. mengetahui tentang tujuan fisioterapi
2. mengetahui tehnik fisioterapi dada.
3. Mengetahui maksud dari vibrasi
4. Mengetahui maksud dari perkusi
5. Mengetahui maksud dati postural drainase
6. Mampu menjelaskan vibrasi, perkusi, dan postural
drainase
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Tujuan Fisioterapi
Dada
-Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru.
-Memperkuat otot pernapasan.
-Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan.
-Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan
oksigen yang cukup.
.
2.2 Teknik Fisioterapi Dada
1.Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk
mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari
secret.
Pembersihan dengan cara ini dicapai
dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda.
Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea.
Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea.
Pada penderita dengan produksi
sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi
dan vibrasi dada.
A. Indikasi
Klien Yang Mendapat Drainase Postural
a.Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
-pasien yang memakai ventilasi
-pasien yang melakukan tirah baring yang lama
-pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada
fibrosis kistik, bronkiektasis
B. Mobilisasi
secret yang tertahan :
-pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
-pasien dengan abses paru
-pasien dengan pneumonia
-pasien pre dan post operatif
-pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan
menelan atau batuk
C. Kontra Indikasi Drainase Postural
a.
tension pneumothoraks
b.
hemoptisis
c.
gangguan system kardiovaskuler seperti
hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
d.
edema paru
e.
efusi pleura
f.
tekanan tinggi intrakranial
D. Persiapan Pasien Untuk Drainase
Dostural
a. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan
pnggang
b.
Terangkan cara pelaksanaan kepada klien secara
ringkas tetapi lengkap
c.
Periksa nadi dan tekanan darah
d.
Apakah pasien mempunyai refleks batuk
atau memerlukan suction untuk mengeluarkan secret.
E. Cara Melakukan Drainase Postural
a.
Dilakukan sebelum makan untuk mencegah
mual muntah dan menjelang tidur malam untuk meningkatkan kenyamanan tidur.
b.
Dapat dilakukan dua kali sehari, bila
dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60 menit, tiap satu posisi
3-10 menit
c.
Posisi drainase postural dilihat pada
gambar
F. Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural
- Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan
- Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama
- Batuk produktif (secret kental/encer)
- Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
- Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)
- Rontgen thorax
G. Drainase postural dapat dihentikan
bila:
- Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi
- Klien mampu bernapas secara efektif
- Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret
2.3 Vibrasi
Vibrasi
merupakan kompresi dan getaran manual pada dinding dada dengan tujuan menggerakkan
secret ke jalan napas yang besar.
Cara Melakukan Vibrasi
a.Vibrasi dilakukan hanya pada waktu klien ekspirasi.
b.Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di
area yang didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain.
c.Instruksikan klien untuk napas lambat dan dalam melalui
hidung hembuskan melalui mulut dengan bibir dimonyongkan selama proses vibrasi,
tujuannya memperpanjang fase ekspirasi.
d.Ketika klien menghembuskan napas getarkan telapak
tangan, hentikan saat klien inspirasi. Lakukan vibrasi 5 kali ekspirasi
3.1 Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau
punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang
tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi mekanik pada
dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat dilakukan dengan
membentuk kedua tangan deperti mangkok.
lndikasi untuk perkusi :
Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.
Perkusi harus dilakukan hati-hati pada keadaan :
1. Patah tulang rusuk
2. Emfisema
subkutan daerah leher dan dada
3. Skin graf yang baru
4. Luka bakar, infeksi kulit
5. Emboli paru
6. Pneumotoraks tension yang tidak diobati
Alat dan bahan :
1) Handuk kecil
Prosedur kerja :
1) Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk
untuk mengurangi ketidaknyamanan
2) Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dengan Purse lips breathing
3) Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan membentuk mangkok
2) Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dengan Purse lips breathing
3) Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan membentuk mangkok
3.2 postural
drainase
Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk
melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya
gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka
PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu
yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan
sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating
3.3 Aplikasi vibrasi,perkusi dan postural drainase
A. Persiapan Alat :
Baki berisi :
1.Handuk
3.Bantal ( 2 – 3
buah )
4.Segelas air
5.Tissue
6.Sputum pot,
berisi cairan desinfektan
7.Buku catatan
|
||||
B. Persiapan
Klien
1.Informasikan klien mengenai : tujuan
pemeriksaan, waktu dan prosedur
2.Pasang sampiran
/ jaga privacy pasien
3.Atur posisi
yang nyaman
|
||||
C.
Persiapan perawat :
1.Cuci tangan
2.Perhatikan universal precaution
|
D.Prosedur
1.Postural drainase
1. Pilih
area yang tersumbat yang akan didrainase.
2. Baringkan
klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat.
3. Letakkan bantal sebagai penyangga.
4. Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15
menit.
5. Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi
dada di atas area yang didrainase.
6. Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk
dan batuk efektif. Tampung sekresi dalam sputum pot.
7. Istirahatkan pasien, minta klien minum sedikit air.
8. Ulangi untuk area tersumbat lainnya.
9. Tindakan tidak lebih dari 30 – 60 menit.
|
2.Perkusi
Tutup
area yang akan diperkusi dengan menggunkan handuk.
Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat
untuk meningkatkan relaksasi.
Jari
dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk
Secara
bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat
menepuk dada
Perkusi
pada setiap segmen paru selama 1-2 menit, jangan pada area yang mudah cedera
|
||||
3.Vibrasi
Letakkan
tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang didrainase, satu
tangan di atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan
ekstensi.
Anjurkan
klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat mulut ( pursed
lip breathing )
Selama
ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan gunakan hamper semua
tumit tangan, getarkan tangan, gerakkan ke arah bawah. Hentikan getaran saat klien inspirasi
Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen
paru yang terserang.
|
||||
Kembalikan klien
ke posisi yang nyaman
|
||||
Evaluasi respon
klien : subyektif dan obyektif
|
||||
Rapikan kembali alat-alat
|
||||
Dokumentasikan hasil pemeriksaan fisik
|
||||
Responsi
|
Keterangan
:
Ya :berarti
dilakukan dengan sempurna dan mendapat bobot nilai
sesuai standar
Tidak:berarti tidak
dilakukan sama sekali dan tidak mendapat nilai
atau dilakukan tetapi tidak sempurna sehingga tidak
mendapat
nilai sesuai standa
2 BATUK EFEKTIF DAN NAFAS
DALAM
A. Pengertian
Batuk efektif : merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal.
A. Pengertian
Batuk efektif : merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal.
B.
Tujuan
Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan :
a) Merangsang terbukanya system kolateral.
Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan :
a) Merangsang terbukanya system kolateral.
b) Meningkatkan distribusi
ventilasi.
c) Meningkatkan volume paru
d) Memfasilitasi pembersihan saluran
napas
( Jenkins, 1996 )
( Jenkins, 1996 )
Batuk Yang tidak efektif menyebabkan :
1) Kolaps saluran nafas
2) Ruptur dinding alveoli
3) Pneumothoraks
C. Indikasi
Dilakukan pada pasien seperti :
COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest infection, pasien bedrest atau post operasi
Dilakukan pada pasien seperti :
COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest infection, pasien bedrest atau post operasi
I.
KEGUNAAN LATIHAN NAFAS
•Latihan Nafas Dalam Untuk mengurangi Rasa Nyeri
•Postsurgical Deep Breathing/Nafas dalam setelah Operasi
•Latihan Nafas Dalam Untuk mengurangi Rasa Nyeri
•Postsurgical Deep Breathing/Nafas dalam setelah Operasi
a.
Latihan Nafas Dalam Untuk Mengurangi Rasa Nyeri
•Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk (semifowler) dengan lutut ditekuk dan perut tidak boleh tegang.
• Letakkan tangan diatas perut
•Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut tertutup rapat.
• Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian secara perlahan-lahan, udara dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut.
• Lakukan hal ini berulang kali (kurang lebih 15 kali)
• Lakukan latihan dua kali sehari praopeartif.
b. Postsurgical Deep Breathing/Nafas dalam
setelah Operasi
Cara latihan napas dalam pasca operasi :
•Duduk di sudut tempat tidur atau kursi, juga dpat berbaring terlentang dengan lutut agak ditekukkan.
•Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk pada bagian yang terdapat luka operasi dengan kedua tangan
•Bernafaslah dengan normal
•Bernafaslah dengan dalam melalui hidung, Rasakan lambung menekan keluar ketika bernafas
•Lipatkan bibir seperti meniup lilin
•Kemudian tiupkan perlahan melalui mulut, rasakan dada menurun ketika mengeluarkan nafas
•Istirahat untuk beberapa saat
•Ulangi tindakan diatas beberapa kali
Cara latihan napas dalam pasca operasi :
•Duduk di sudut tempat tidur atau kursi, juga dpat berbaring terlentang dengan lutut agak ditekukkan.
•Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk pada bagian yang terdapat luka operasi dengan kedua tangan
•Bernafaslah dengan normal
•Bernafaslah dengan dalam melalui hidung, Rasakan lambung menekan keluar ketika bernafas
•Lipatkan bibir seperti meniup lilin
•Kemudian tiupkan perlahan melalui mulut, rasakan dada menurun ketika mengeluarkan nafas
•Istirahat untuk beberapa saat
•Ulangi tindakan diatas beberapa kali
II.
Latihan Batuk/Batuk Efektif
1. Huff Coughing adalah tehnik mengontrol batuk yang dapat digunakan pada pasien menderita penyakit paru-paru seperti COPD/PPOK, emphysema atau cystic fibrosis.
Huff Coughing
1. Huff Coughing adalah tehnik mengontrol batuk yang dapat digunakan pada pasien menderita penyakit paru-paru seperti COPD/PPOK, emphysema atau cystic fibrosis.
Huff Coughing
•Untuk menyiapkan paru-paru dan
saluran nafas dari Tehnik Batuk huff, keluarkan semua udara dari dalam
paru-paru dan saluran nafas. Mulai dengan bernafas pelan. Ambil nafas secara
perlahan, akhiri dengan mengeluarkan nafas secar perlahan selama 3 – 4 detik.
•Tarik nafas secara diafragma,
Lakukan secara pelan dan nyaman, jangan sampai overventilasi paru-paru.
•Setelah menarik nafas secra
perlahan, tahan nafas selama 3 detik, Ini untuk mengontrol nafas dan
mempersiapkan melakukan batuk huff secara efektif.
•Angkat dagu agak keatas, dan
gunakan otot perut untuk melakukan pengeluaran nafas cepat sebanyak 3 kali
dengan saluran nafas dan mulut terbuka, keluarkan dengan bunyi Ha,ha,ha atau
huff, huff, huff. Tindakan ini membantu epligotis terbuka dan mempermudah
pengeluaran mucus.
•Kontrol nafas, kemudian ambil napas
pelan 2 kali.
•Ulangi tehnik batuk diatas sampai
mucus sampai ke belakang tenggorokkan
•Setelah itu batukkan dan keluarkan
mucus/dahak
2.
Postsurgical Deep Coughing
Step 1 :
Step 1 :
•Duduk di sudut tempat tidur atau
kursi, juga dpat berbaring terlentang dengan lutut agak ditekukkan.
•Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk terhadap luka operasi dengan kedua tangan
•Bernafaslah dengan normal
•Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk terhadap luka operasi dengan kedua tangan
•Bernafaslah dengan normal
Step 2 :
•Bernafaslah dengan pelan dan dalam melalui hidung.
•Kemudian keluarkan nafas dengan penuh melalui mulut, Ulangi untuk yang kedua kalinya.
•Untuk ketiga kalinya, Ambil nafas secara pelan dan dalam melalui hidung, Penuhi paru-paru sampai terasa sepenuh mungkin.
•Bernafaslah dengan pelan dan dalam melalui hidung.
•Kemudian keluarkan nafas dengan penuh melalui mulut, Ulangi untuk yang kedua kalinya.
•Untuk ketiga kalinya, Ambil nafas secara pelan dan dalam melalui hidung, Penuhi paru-paru sampai terasa sepenuh mungkin.
Step 3 :
•Batukkan 2 – 3 kali secara berturut-turut. Usahakan untuk mengeluarkan udara dari paru-paru semaksimalkanmungkinketikabatuk.
•Relaxdanbernafassepertibiasa
•Ulangi tindakan diatas seperti yang diarahkan.
•Batukkan 2 – 3 kali secara berturut-turut. Usahakan untuk mengeluarkan udara dari paru-paru semaksimalkanmungkinketikabatuk.
•Relaxdanbernafassepertibiasa
•Ulangi tindakan diatas seperti yang diarahkan.
Cara melatih batuk efektif :
Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif dengan cara :
- Pasien condong ke depan dari
posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang diatas
incisi sebagai bebat ketika batuk.
- Kemudian pasien nafas dalam
seperti cara nafas dalam (3-5 kali)
- Segera
lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak hanya batuk
dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi luka pada
tenggorokan.
Hal ini bisa menimbulkan
ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya terhadap incisi.
- Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
Clapping
a.
pengertian
suatu
tindakan yang dilakukan oleh perawat guna untuk mengeluarkan sekresi dengan
cara menepuk nempuk dinding dada.
b.
tujuan
mengeluarkan
sekresi bronkus yang kental dan melekat dari bronkeolus ke bronkus lalu ke
trackea, hanya di lakukan di post terior selama 3 samapai 5 menit hati-hati
pada orang tua karena dpat mengalami osteophorosis.
c.
persiapan
pasien :
1. jelaskan
prosedur pada pasien dan partisipasi pasien
2.berikan
posisi yang nyaman
alat :
1.
seputum pot
2.
tissue
3.
underdog
d.
langkah
1.
dilakukan dengan membentuk mangkok pada telapak tngan dan dengan ringgan di
tepukan pada dinding dada dlam gerakan yang berirama di atas segmen paru yang
akan di alirkan
2.
pergelangan tangan secara bergantian flexi dan extensi sehingga dada di pukul
ataw di tepuk dengan cara yang teidak menimbulkan nyeri
3.
hati-hati dilakukan pada lansia karena peningkatan insiden osteophorosis dan
resiko fracture igga.
VIBRASI
A.
pengertian
adalah
teknik memberikan kompresi dan getaran manual pada dinding dada selama pase
ekhalasi pernapasan
B.
tujuan
untuk meningkatkan
verositas udara yang di ekpirasikan dari jalan napas yang kecil, dengan
demikian akan membebaskan mucus
C.
persiapan
pasien
:
1. jelaskan
prosedur pada pasien dan partisipasi pasien
2. berikan
posisi yang nyaman
alat
:
1.
seputum pot
2.
tissue
3.
underdug
D.
langkah
1. pergelanagan
tangan dan siku di jaga agar tetap kaku dan gerakan memvibrasi di lakukan ole
otot-otot bahu
2. setelah 3-4
kali vibrasi pasien didorong untuk batuk dengan menggunakan otot-otot abdomen.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keterampilan kritis untuk tindakan
keperawatan khususnya pada tindakan gangguan system pernafasan perlu dipahami
benar oleh para pembaca khususnya para mahasiswa untuk lebih memahami dalam
berbagai tindakan keperawatan seperti tindakan postural
drainage, tindakan clapping vibrasi dada; terapi oksigen; nafas dalam;dan batuk
efektif, tindakan suctioning, tindakan pemberian oksigen tambahan dengan
berbagai alat, tindakan perawatan luka WSD/CTT, nebulizer, serta perawatan
trachea canula.
B. SARAN
Penulis menginginkan agar para
mahasiswa/pembaca dengan membaca makalah ini dapat lebih memahami mengenai
tindakan keperawatan yang harus dimengerti dan dilakukan dalam keterampilan
kritis pada gangguan system pernafasan mulai dari memahami teorinya sampai
dalam persiapan alat,pasien dan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan oleh
para perawat dalam tindakan keperawatan.
Daftar pustaka
Brunner,suddarth.1997.buku
ajar keperawatan medical bedah edisi 8 vol.1. Jakarta:buku kedoktern EGC.
Perry, potter.1995.
buku saku ketrampilan dan prosedur dasar edisi 3. Jakarta:buku kedokteran EGC.
Http//keperawatan- gun.blogspot.com/2007
MAKALAH
Fisoterapi Dada:
Postural Drainage Nafas Dalam Dan Batuk Efektif
Pembimbing:
Ns.
Suratmi S.Kep M.Kes
Di susun oleh :
ANIK RETNOSARI
FANDIK
PRASETIYAWAN
NUR SAYIDAH DINIILAH
M.RDWAN KIRVIANTO
STIKES MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
2011/2O12
0 komentar:
Posting Komentar