Rabu, 18 Juli 2012

MEKANISME PENYESUAIAN DIRI DAN PERTAHANAN DIRI

MEKANISME PENYESUAIAN DIRI DAN PERTAHANAN DIRI

A.   Mekanisme Penyesuaian Diri
Menurut W. A. Gerungan; penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Menurut Soeharto Heefrdjan; penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan.
Kesulitan dan hambatan yang dialami seseorang adakalanya dapat menimbulkan “Stress”.
Menurut Hans Selye; Stress adalah reaksi tubuh yang tidak khas atas setiap tuntutan yang dihadapi.
Menurut Dadang Hawari; Stress adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh.
Jadi stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan dan ketegangan emosi dan lain-lain.
Stress dapat terjadi bila tuntutan diri/ keinginan tidak terpenuhi.
Stress ada beberapa macam/ jenisnya (sesuai dengan penyebabnya), di anatranya:
a.     Stress Fisik                    : temperatur, suara, beban sinar, arus listrik.
b.     Stress Kimiawi               : asam, basa, obat-obatan, zat beracun, hormon, gas dsb.
c.      Stress Mikrobiologik     : virus, bakteri, parasit.
d.     Stress fisiologik              : gangguan struktur, fungsi jaringan, organ, sistematik.
e.      Stress Proses Pertumbuhan dan Perkembangan : pubertas, perkawinan, ketuaan.
f.       Psikik/ Emosional          : hubungan interpersonal, sosial budaya, keagamaan.
Kemampuan seseorang untuk menahan stress sangat bergantung kepada sifat dan hakekat stress (intensitas lamanya, lokal atau general) dan sifat individu (terutama yang menyangkut proses adaptasi).
Adaptasi          : adalah perubahan anatomik, psikologik, dan fisiologik dalam diri seseorang yang terjadi sebagai reaksi terhadap stress.
Adapatasi merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir atau dipelajari untuk mengatasi stress dengan cara membatasi tempat terjadinya, mengurangi atau menetralisir pengaruhnya.


Ada 2 macam adaptasi, yaitu:
1.     Adaptasi secara fisiologik terjadi secara lokal atau umum.
2.     Adaptasi secara psikologik, bisa terjadi:
·        Secara sadar individu mencoba memecahkan/ menyesuaikan diri dengan masalah.
·        Secara tidak sadar menggunakan mekanisme pertahanan diri (defence mechanisme).
·        Menggunakan gejala fisik (konversi) atau psikofisiologik/ psikosomatik.

B.   Mekanisme Pertahanan Diri
Menurut Wolf dkk: Mekanisme pertahan diri adalah: proses tidak sadar yang dipakai untuk melindungi diri dari kecemasan
Jenis-jenis mekanisme pertahanan diri yang sering ditemui adalah:
a.                                                                                                             Rasionalisasi    : suatu usaha untuk menghindari konflik jiwa dengan memberi alasan yang rasional.
b.                                                                                                             Mengisar/ Displacement      : adalah pemindahan tingkah laku kepada tingkah laku yang lain bentuknya atau ke objek lain.
Contoh: Siswa dimarahi pengawas ruangan, lalu ia marah-marah lagi kepada pasien yang cerewet.
c.                                                                                                              Identifikasi       : Cara yang digunakan individu untuk menghadapi orang lain dan membuatnya menjadi bagian kepribadiannya ia ingin serupa orang lain dan bersifat seperti orang itu.
d.                                                                                                             Kompensasi      : Apabila seseorang tidak memperoleh kepuasan di salah satu sektor kegiatan, lalu memperoleh kepuasan di sektor kegiatan lainnya.
Misalnya: Siswa yang prestasi belajarnya rendah, tapi ia menonjol dalam kesenian atau pelukis yang baik.
e.                                                                                                              Over kompensasi       : tingkah laku seseorang yang gagal mencapai tujuan, dan dia tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan melupakan dan melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama.
Misalnya: Seorang anak yang dimarahi jika ia kotor, bereaksi dengan menjadi sangat rapih dan bersih, menghindari hal-hal yang kotor.
f.                                                                                                       Sublimasi   : Adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan yang positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif.
Misalkan: Impuls agresif disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
g.                                                                                                     Proyeksi     : Adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada objek di luar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu proyeksi lebih rendah dari rasionalisasi.
Misalkan: Ia membenci orang lain ia mengatakan orang itu benci kepadanya.
h.                                                                                                     Introyeksi   : Memasukkan dalam pribadi sifat-sifat dari pribadi orang lain.
Misalkan: Seorang wanita mencintai seorang pria, ia memasukkan pribadi pria itu ke dalam pribadinya.
i.                                                                                                       Reaksi Konversi  : Secara singkat mengalihkan konflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik.
Misalkan: Kurang siap menghadapi ujian, seseorang mengalami ketegangan lalu sering buang air kecil.
j.                                                                                                       Represi       : Adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan sengaja dilupakan.
Misalkan: Kita mencoba melupakan pengalaman pahit masa lalu. Hal-hal yang ditekan ini akan tetap hidup di alam tidak sadar.
k.                                                                                                     Supresi       : Yaitu menekan konflik, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan secara sadar.
Misalkan: Individu berkata: “Sebaiknya kita tidak lagi membicarakan hal itu”.
l.                                                                                                       Denial         : Adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan.
Misalnya: Ibu dengan penyakit diabetes Mellitus, memakan semua makanan yang sebenarnya harus pantang.
m.                                                                                                                              Menarik Diri      : Adalah mekanisme tingkah laku seseorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan dengan lingkungannya.
Misalkan: Tidak lulus ebta, seorang siswa mengunci diri di kamar dan tak mau bergaul.
n.                                                                                                                                 Fantasi      : Adalah apabila seseorang menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/ berfantasi misalkan dengan lamunan.
o.                                                                                                                                 Negativisme       :Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan/ menentang otoritas orang lain, dengan tingkah laku tak terpuji.
Misalkan: Seorang anak remaja menentang orang tua dan lari ke narkotika.
p.                                                                                                                            Sikap Mengkritik Orang Lain: Adalah bentuk tingkah laku pertahanan diri untuk menyerang orang lain. Tingkah laku agresif yang aktif (terbuka).

0 komentar:

Posting Komentar