2.2.3
Asuhan Keperawatan Nn. “R” Dengan Gbs (Guillain Barre Sundroma) Di Ruang Icu Rsud Dr. Soetomo Surabaya
2.2.3.1
Pengkajian (Tanggal 21 Agustus 2005, pukul : 10.00)
1)
Biodata Klien
Nama : Nn. “R”, Umur : 16 th, Jenis
Kelamin : Perempuan, Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia, Agama : Islam, Pendidikan
: SLTA Kelas 2, Alamat : Gempol
Pasuruan, No. Reg : 0908178, MRS tanggal : 18 Agustus 2005, Dx. Masuk : GBS.
2)
Biodata Penanggung Jawab
Nama : Ny. “M”, Umur : 38 tahun,
Jenis Kelamin : Perempuan, Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia, Agama : Islam,
Pendidikan : SLTA (tamat), Pekerjaan :
Buruh Pabrik Sampoerna, Penghasilan : ± Rp. 600.000/ bulan, Alamat : Gempol Pasuruan, Hubungan dengan klien
: Ibu Kandung.
3)
Keluhan utama
Sesak.
4)
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sesak dan batuk
sejak ± 3 hari sebelum MRS, sesak bertambah
jika sekret keluar dan kepala dalam posisi datar, berkurang jika sekret
dibersihkan dan kepala agak dikeataskan.
5)
Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah sakit
sebelumnya, klien hanya sakit pada saat ini dengan didahului panas selama 3
hari sebelum MRS.
6)
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada
keluarga yang menderita penyakit TBC, DM, dan HT atau penyakit menular lainnya.
7)
Riwayat Psiko, Sosial,
Spiritual
(1)
Riwayat Psiko
Sebelumnya klien suka minum-miuman keras dan merokok,
saat sakit keluarga klien memberi nasihat untuk tidak mengulanginya dan rajin
untuk beribadah pada Allah SWT.
(2)
Riwayat Sosial
Klien sangat rewel saat dirawat di RS, di rumah klien
selalu dimanja oleh keluarga klien.
(3)
Riwayat Spiritual
Klien berdoa agar cepat sembuh dan berkeyakinan bahwa
skaitnya adalah ujian dari allah SWT atas kenakalnnya.
8)
Riwayat ADL
(1)
Nutrisi
Sebelum sakit : Klien
mengatakan makan 2/ 3x sehari, dengan porsi 1 piring habis jika disuapi dan
hanya ¼ atau ½ porsi jika makan sendiri dan minum air putih ± 8 gelas/ hari dan sering minum-minuman keras.
Selama sakit : Klien
mendapat diet sonde TKTP 3 x 200 ml, PE 2 x 200 ml, 1 x 200 juice buah.
(2)
Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Klien
berangkat sekolah pukul 06.30 sampai pukul 19.00 dan kadang tidur siang hampir
tiap malam ke diskotik.
Selama sakit : Klien bedrest
badannya lemah tidak dapat bergerak
sendiri, segala kebutuhan klien dibantu perawat.
(3)
Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : Klien
mengatakan tidur malam setelah pulang dari diskotik ± pukul 03.30 WIB sampai pukul 06.30, jarang sekali tidur siang.
Selama sakit : Klien bedrest dan tidur
siang terbangun karena batuk dan sesak.
(4)
Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning tengguli, bau khas, dan BAK ± 4 – 6x
sehari warna kuning dan bau khas.
Selama sakit : BAB tidak menentu, BAK lewat DC ± 50 – 100 cc/jam.
(5)
Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : Klien mengatakan
mandi ± 2 – 3x sehari, gosok gigi 2x sehari,
ganti baju 2x sehari dan keramas 2 x seminggu.
Selama sakit : Klien diseka 2x sehari
pagi dan sore, oral higene 2x sehari.
9)
Pemeriksaan
(1)
Pemeriksaan Umum
-
Kesadaran GCS : 4
5 6
-
TD : mmHg
-
Nadi : 120
-
RR : 19
-
Suhu : 34 0
C
(2)
Pemeriksaan Fisik
Kepala : rambut tidak rontok, distribusi rata, kotor.
Mata : sklera
putih, Konjungtiva merah muda.
Hidung : terpasang
NGT
Mulut : bibir
kering, terpasang kanul kateter, kotor, tidak ada caries.
Telinga : tidak
ada serumen
Leher : Tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid maupun bendungan vena jugularis, rencana
tracluostomy tgl. 22 Agustus 2005
Thorak : dada
bulat datar, simetris, suara paru sonor, jantung pekak, suara nafas ronchi,
terdapat tarikan intercostae.
Abdomen : tidak
melebihi torak, bising usus 15 x/mnt, tidak teraba hepar, dan lien, suara perut
tympani
Ekstremitas :
- Atas :
tidak edema, tangan kikri terpasang infus RL 16 tetes /mnt ke dua tangan lemas,
sulit jika bergerak sendiri, akral hangat.
- Bawah :
kedua kaki tidak dapat bergerak, tidak ada varices.
Genetalia : tidak ada varices, terpasang DC dengan
urine tampung 100 cc /2 jam.
(3)
Pemeriksaan Penunjang
-
Hb : 7 gr /dl
-
PH : 35,8 (35-45)
-
PO2 : 64 mmHg (80 + 140)
-
HCO3 : 25 mmol /L (21 – 25)
-
BE : 1,3 mmol /L (L: 2 – 25; P: 3,3)
(4)
Therapy
-
Infus RL 16 tetes /mnt
-
Injeksi : Vit C 1x1
amp /IV.
Vit K 1x1 amp /IM.
Metalcobal 1x1 amp /IM.
Ranitidine 1 amp /IV.
Surabaya, 21
Agustus 2005
Yang mengkaji
RISCA AF.
2003 . 40
10) Analisa Data
Nama : Nn. “R” no.
reg : 00408178
Umur : 16 th ruang
: ICU GBPT
No.
|
Pengelompokan Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
ttd
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1.
2.
3.
|
S : Klien mengatakan sesak
O : - terdapat alat bantu pernafasan
-
Terdapat tarikan intercostae
-
Suara nafas ronchi
S : Klien mengatakan badannya
lemah, pegal, segala keperluan dibantu perawat.
O : - Klien bedrest dibantu perawat tiap 2 jam
-
Mika miki dibantu perawat
tiap 2 jam
-
TD : mmHg
-
S : 368 0C
-
N : 112
-
RR : 19
S : Klien mengatakan badannya
terasa sakit semua
O : - Klien merasa sakit jika badannya digerakkan
-
Klien menyeringai kesakitan
saat bedannya dimiringkan
-
TD : mmHg
-
S : 368 0C
-
N : 112
-
RR : 19
|
Penumpukan sekret
Kerusakan neuro muskuler
Kerusakan neuro muskuler (Parestesia)
|
Bersihan jalan nafas
Intoleran aktivitas
Nyeri
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
4.
|
S : -
O : - Klien makan lewat sonde
-
Klien mendapat diet
TKTP 3 x 100 cc
PE 2 x 100 cc
Juice 1 x 200 cc
-
TD : mmHg
-
S : 368 0C
-
N : 112
-
RR : 19
|
Gagal menelan
|
Nutrisi
|
||||
2.2.3.2 Diagnosa Keperawatan
Nama : Nn. “R” no.
reg : 00408178
Umur : 16 th ruang
: ICU GBPT
No.
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tgl Ditemukan
|
Tgl Teratasi
|
Ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
2.
3.
|
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi
sekret ditandai dengan :
-
Klien mengatakan sesak
-
Terdapat alat bantu nafas
-
Terdapat tarikan intercostae
-
Suara nafas ronchi
-
Respirator CPAP 10 lt/mnt
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler
ditandai dengan :
-
Klien mengatakan badannya
lemah
-
Klien bedrest
-
Mobilisasi mika-miki
-
Kaki sulit digerakkan
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler (Parestesia) ditandai dengan :
-
Klien mengatakan badannya
terasa sakit semua
-
Klien mengatakan badannya
terasa sakit jika digerakkan
-
Klien menyeringai kesakitan
jika badannya dimiringkan
|
21-08-2005
21-08-2005
21-08-2005
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
4.
|
-
TD : mmHg S
: 368 0C
-
N : 112 RR : 19
Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan gagal menelan ditandai
dengan :
-
Sebelum sakit klien makan
melalui mulut 2 – 3x sehari
-
Klien makan melalui sonde
mendapat doet
TKTP 3 x 100 cc
PE 2 x 100 cc
Juice 1 x 200 cc
|
21-08-2005
|
2.2.3.3 Intervensi
Nama : Nn. “R” no.
reg : 00408178
Umur : 16 th ruang
: ICU GBPT
No.
|
Tgl
|
Dx. Kep
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1.
|
21–9 – 2005
|
Dx. I
|
Jangka
Pendek
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 15 – 20 menit diharapkan sekret dapat berkurang dengan kriteria :
-
Klien mengerti tentang
penyebab penumpkan sekret dan cara mengurangi
-
Klien bersedia untuk
dilakukan sunction
-
Sekret berkurang
-
Sesak berkurang/ ronchi
hilang
Jangka
Panjang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama ± 3 x 24 jam diharapkan bersihan jalan nafas efektif ditandai
dengan :
-
Klien bernafas tdk memerlukan
bantuan respirator
-
Tidak sesak
-
Sekret hilang
-
Batuk efektif
|
1.
berikan penjelasan pada klien
tentang penyebab sesak
2.
auskultasi nafas
3.
berikan terapi suplemen O2
sesuai indikasi/ fisioterapi nafas tiap 3 jam
4.
observasi TTV tiap jam
5.
kolaborasi dg tim dokter dlm
pemberian mukolitik
|
1.
memberikan pengetahuan &
dapat menambah koo-peratif klien dan keluarga
2.
peningkatan resistensi jalan
nafas akumulasi sekret akan menggang-gu proses difusi gas
3.
mengatasi hipotesa pelembapan
pada sekret yang dapat menurunkan inflasi jalan nafas
4.
dg observasi tiap jam dpt
mengetahui keadaan klien lebih cepat
5.
mengeluarkan &
meng-encerkan sekret
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
2.
|
Dx. II
|
Jangka Pendek
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
diharapkan mobilitas fisik dapat berkurang dengan kriteria :
-
Klien mengerti dan dapat
menjelaskan kembali penyebab gangguan mobilitas fisik.
-
Klien bersedia melakukan
rentang gerak pasif
-
Klien dibantu perawat,
menggerakkan kaki (ditekuk) dam tangannya
-
Klien dengan bantuan perawat
menggerakkan kakinya
Jangka Panjang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama ± 3 x 24 jam diharapkan mobilitas fisik dapat teratasi dengan kriteria :
-
Klien melakukan mobilitas
tanpa bantuan perawat
-
Badan klien tidak lemas
|
1.
berikan penjelasan pada klien
dan keluarga klien tentang penyebab badan lemas
2.
memberikan posisi yang
nyaman, dan perubahan posisi setiap 2 jam sekali
3.
lakukan latihan rentang gerak
pasif
4.
observasi tiap 1 jam
5.
kolaborasi dengan tim dokter
untuk pemberi-an therapy :
Vit. C, Vit.
K
|
1.
dengan penjelasan diharapkan
klien dan keluarga klien lebih kooperatif
2.
menurunkan kelelahan,
meningkatkan relaksa-si, menurunkan resiko terjadinya iskunia/ kerusakan pada
kulit
3.
menstimulasi sirkulasi,
meningkatkan tenus otot dan meningkatkan trebilisasi sendi.
4.
dg observasi TTV /jam
dpt mengetahui kea-dan klien lebih
lanjut
5.
menambah kekebalan tubuh
|
.
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
3.
4.
|
Dx III
Dx IV
|
Jangka
Pendek
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria :
-
klien tidak merasa nyeri
(kesemutan)
-
klien tenang
-
klien mengatakan nyeri
berkurang
-
ekspresi wajah tidak
menyeringai kesakitan
-
klien dapat menggerakkan kaki
dan tangannya Akral hangat
Jangka Pendek
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
diharapkan kebutuhan nutrisi meningkat dengan kriteria :
-
Klien dapat menjelaskan
akibat dan nutrisi kurang dari kebutuhan
|
1.
ajarkan tehnik relaksasi dan
distruksi
2.
kaji angkat nyeri
3.
Observasi TTV tiap jam
4.
kolaborasi dengan tim dokter
dalam pemberian analgesik
5.
kolaborasi dengan tim
fisioterapi
1.
berikan penjelasan pada klien
dan keluarga klien tentang perubahan pola nutrisi
|
1.
mengurangi dan mengalihkan
dari rasa nyeri
2.
mengetahui tingkat keparahan
3.
mengetahui keadaan klien
lebih lanjut
4.
mengurangi intensitas nyeri
5.
melatih rentang gerak pasien
untuk mengurangi kekakuan dan ketegangan otot
1.
nutrisi perlu dan berperan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
-
klien bersedia mengikuti
program terapi yang diberikan oleh dokter dan ahli gizi
-
klien bersedia diberikan diet
TKTP per sonde 3 x 200 ml, PE per sonde 2 x 200 ml, Juice per sonde 1 x 200
ml
-
klien tampak lebih naik dan
tidak terlihat lemas
Jangka
Panjang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama ± 4x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :
-
klien makan melalui mulut
-
klien makan nasi
-
diet per sonde habis
|
2.
auskultasi bising usus
3.
berikan diet TKTP, PE, juice
sesuai jadwal
4.
pasang/ pertahankan selang
NGT, berikan makanan entural/ parenteral
5.
observasi TTV /jam
6.
kolaborasi dg dokter untuk
pemberian terapy Ranitidine
|
2.
penurunan bising usus
menunjukkan penurunan mobilisasi yang berhubungan dengan pembatasan cairan
dan penurunan aktivitas
3.
mekanan suplementasi dapat
meningkatian pemasukan nutrisi
4.
dapat diberikan jika menelan
untuk pemasukan makanan, kalori elektrolit dan mineral.
5.
mengetahui perkem-bangan klien
6.
pemberian ranitidine dapat
membantu dalam menetralisir asam lambung
|
2.2.3.4 Implementasi
Nama : Nn. “R” no.
reg : 00408178
Umur : 16 th ruang
: ICU GBPT
No
|
Dx.
Kep
|
Tgl/Jam
|
Implementasi
|
Ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Bersihan jalan nafas tak efektif b/d penumpukan sekret
|
21-08-05
14.00
15.00
15.30
16.00
17.00
20.00
|
Fisioterapi nafas
-
klien alergi akan sesak
-
suara ronchi berkurang
Observasi TTV
RR : 19 TD : mmHg
N : 112 S : 368 0C
Rawat Aracheostomi
-
kasa penuh lendir
Auskultasikan bunyi nafas
-
suara nafas ronchi
-
ronchi berkurang
-
sekret kental banyak
Fisioterapi nafas
-
klien tidak sesak
-
ronchi berkurang
-
sekret kental banyak
Fisioterapi nafas
-
klien tidak sesak
-
ronchi berkurang
-
sekret kental banyak
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
22-08-05
14.00
15.00
16.00
17.00
17.30
20.00
23-08-05
08.00
08.30
09.00
|
Fisioterapi nafas
-
sunction frasheostomi
-
sekret banyak, klien tidak
sesak
-
ronchi berkurang
Oral hygiene
-
gigi bersih
Observasi TTV
RR : 16 TD : mmHg
N : 130 S : 37 0C
Sunction
-
sekret banyak ± 3 cc
-
klien tidak sesak
-
ronchi berkurang
Memberikan suplemen oksigen 10 lt/ mnt
Sunction
-
sekret banyak ± 3 cc
-
klien tidak sesak
-
ronchi berkurang
Terapi nafas/ sunction
-
sekret berkurang
-
sesak berkurang
Rawat tracheostomi
-
kasa kotor basah penuh lendir
Mengobservasi TTV
-
TD: 122/81 mmHg N : 127 x/mnt
-
S : 372 0C RR: 18 x/mnt
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
2.
|
Intoleransi aktivi-tas b/d kerusakan neuromuskuler
|
10.00
10.10
21-08-05
14.00
15.00
16.00
17.00
22-08-05
14.00
16.00
|
Membersihkan lendir di mulut
Mengajarkan klien untuk batuk efektif agar lendir keluar dan dapat
diambil agar dihisap dengan suction
-
Klien batuk efektif, lendir
keluar dan dihisap dengan suction
Memberikan penjelasan pada klien tentang sakitnya
-
klien mengerti dan mampu
menjelaskan kembali tentang sakitnya
Mengubah posisi mika-miki
-
menurunkan kelelahan,
menigkatkan relaksasi, klien dibantu perawat
Klien dibantu keluarga menggerakkan kedua kakinya
Mengobservasi TTV
- RR : 19 TD : mmHg
- N : 112 S : 368 0
Memberikan klien posisi yang nyaman
-
klien miki dibantu perawat
Klien dibantu keluarga melatih menekuk kedua kakinya secara
bergantian
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
17.50
19.00
23-08-05
08.30
10.00
11.00
13.00
|
Mengobservasi tanda-tanda
vital
-
RR : 16
-
TD : mmHg
-
N : 130
-
S : 37 0C
Merubah posisi klien terlentang dengan bantal dibawah kedua kaki
Mengubah posisi tiap 2 jam mika
-
klien dibantu perawat miring
kanan
Melakukan latihan gerak aktif -pasif
-
dibantu perawat
menggerak-gerakkan kaki
Mengobservasi TTV
- RR : 18 TD : mmHg
- N : 127 S : 372 0C
Menelentangkan klien
-
klien dibantu perawat dengan
posisi herd op 30 0C
|
|||
3.
|
Nyeri berhubung-an dengan kerusa-kan
neuromusku-ler (Purestisia)
|
21-08-05
14.00
|
Menjelaskan pada klien tentang tehnik relaksasi dan distruksi
dengan mengalihkan perhatian klien jika rewel
-
klien tidak rewel, klien
mengerti tentang penyebab sakitnya dan mampu menjelaskan kembali
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
15.00
16.00
19.00
22-08-05
14.00
15.00
15.30
23-08-05
09.00
10.30
11.00
|
Mengobservasi tanda-tanda vital
- RR : 19 TD : mmHg
- N : 112 S : 368 0
Menganjurkan pada keluarga untuk melatih klien menekuk dan
memasage klien
-
nyeri berkurang
Mengobservasi TTV
- RR : 19 TD : mmHg
- N : 120 S : 368 0C
Menganjurkan pada klien untuk menarik nafas dalam jika nyeri dan
segera meminta perawat untuk membantu memberikan posisi yang nyaman
-
klien mengerti dan mau
melaksanakan
Mengobservasi TTV
- RR : 19 TD : mmHg
- N : 120 S : 368 0C
Oral hygiene
- gigi bersih
Mengganti posisi klien terlentang ke kanan
Melatih otot klien untuk menekuk kaki
Menganjurkan klien untuk menarik nafas jika nyeri terasa dan
memberikan posisi senyaman mungkin.
|
2.2.3.5 Catatan Perkembangan
Nama : Nn. “R” no.
reg : 00408178
Umur : 16 th ruang
: ICU GBPT
No
|
Dx.
Kep
|
Tgl/Jam
|
Catatan
Perkembangan
|
Ttd
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1.
|
Bersihan jalan nafas tak efek-tif b/d penum-pukan
sekret
Intoleransi aktivitas b/d kerusakan neuromuskuler
|
21-08-05
21-08-05
|
S : -
O : - klien sesak, suara
nafas ronchi
-
terdapat alat bantu
pernafasan
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan
-
lakukan sunction 3 jam sekali
-
auskultasikan nafas
-
therapy suplemen O2
10 lt/ mnt
I : Melakukan sesuai intervensi
E : masalah belum teratasi
S : -
O : - klien lemah
-
mobilisasi dengan bantuan
perawat tiap 2 jam
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan
-
rubah posisi tiap 2 jam
-
bantu latihan gerak pasif
-
observasi TTV
I : Melakukan sesuai intervensi
E : masalah belum teratasi
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
Nyeri b/d
ke-rusakan neu-romuskuler (Purestisia)
|
21-08-05
|
S : -
O : - klien masih nyeri
-
klien menarik nafas jika
nyeri
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan
-
kaji tingkat nyeri
-
ajarkan tehnik relaksasi dan
distruksi
-
analgesik bila perlu
I : lakukan sesuai intervensi
E : masalah belum teratasi
|
|||||
2.
|
Bersihan jalan nafas efektif b/d penumpukan sekret
Intoleransi aktivitas b/d kerusakan neuromusku-ler
|
22-08-05
22-08-05
|
S : -
O : - terpasang trakeostomi
-
suara nafas tronchi
-
sesak
-
lendir banyak
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan
-
sunction 3 jam sekali
-
auskultasikan nafas
-
therapy suplemen O2
10 lt/ mnt
I : Melakukan tindakan sesuai
intervensi
E : masalah belum teratasi
S : -
O : - klien lemah, mobilisasi dengan bantuan perawat
A : Tujuan belum tercapai
-
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
Nyeri b/d keru-sakan neuro-muskuler (parastesia)
|
22-08-05
|
P : rencana
dilanjutkan dengan
-
merubah posisi tiap 2 jam
-
latihan gerak pasif.
-
observasi TTV
I : Melakukan sesuai
intervensi
E : Masalah belum teratasi
S : Klien mengatkan nyeri pada
seluruh badan
O : - klien menyeringai nyeri
-
posisi klien terlentang
dengan kedua kaki diatas bantal
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan :
-
kaji tingkat nyeri
-
ajarkan distraksi dan
relaksasi
-
observasi TTV tiap jam
I : Melakukan sesuai
intervensi
E : Masalah belum teratasi
|
|||||
3.
|
Bersihan jalan nafas tak efek-tif b/d penum-pukan sekret
|
23-08-05
|
S : -
O : - terpasang tracheostomi + ventilator
-
suara nafas ronchi
-
sekret keluar banyak
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan
-
sunction 3 jam sekali
-
auskultasikan nafas
-
therapy suplemen O2
10 lt/ mnt
I : lakukan sesuai intervensi
E : masalah
belum teratasi
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
Intoleransi aktivitas b/d kerusakan neuromusku-ler
|
23-08-05
|
S : -
O : - klien lemah, mobilisasi dengan bantuan perawat
-
klien dapat menggerakkan
sedikit kakinya
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan
-
rubah posisi tiap 2 jam
-
bantu latihan gerak pasif
I : Melakukan sesuai intervensi
E : masalah
belum teratasi
|
|||||
Nyeri b/d kerusakan neuromuskuler (Purestisia)
|
23-08-05
|
S : -
O : - klien lemah
-
klien menyeringai nyeri
ketika posisi diubah untuk mika/ miki
A : Tujuan belum tercapai
P : rencana dilanjutkan
-
kaji tingkat nyeri
-
ajarkan tehnik distruksi dan
relaksasi
-
observasi TTV
I : Melakukan sesuai intervensi
E : masalah
belum teratasi
|
|||||
2.5.2 Asuhan
Keperawatan Ny. “B” Dengan Kor Pulmunale Di Ruang ICU RSD Dr. Soetomo Surabaya
2.5.2.1
Pengkajian (Tanggal 24 Agustus 2005, pukul : 15.00)
1)
Biodata klien
Nama : Ny. “B”, Umur : 16 th, Jenis
Kelamin : Perempuan, Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia, Agama : Islam, Pendidikan
: SD (tamat), Pekerjaan : tidak bekerja, Alamat : Sedati Asri Q 21 Sidoarjo, No. Reg :
10512923, MRS tanggal : 07 Agustus 2005, Rx. Masuk : Kor Pulmunale.
2)
Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn. “H”, Umur : 40 tahun,
Jenis Kelamin : Laki-laki, Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia, Agama : Islam,
Pendidikan : S1, Pekerjaan : PNS, Penghasilan: ± Rp. 1.000.000/ bulan, Alamat : :
Sedati Asri Q 21 Sidoarjo, Hubungan dengan klien : Ayah Kandung.
3)
Keluhan utama
Sesak nafas.
4)
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga klien mengatakan sesak dan
batuk sejak tanggal 26 Juli 2005, sesak
dirasa terus menerus meskipun klien istirahat kemudian dibawah ke RS Jogja
namun tanggal 07 agustus sesak semakin hebat klien tidak sadar kemudian dibawah
ke RS Dr. Soetomo dan dipasang respirator.
5)
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan klien
pernah MRS sebelumnya di ruang paru wanit RSD Dr. Soetomo Surabaya bulan Juni
2005 dengan Dx. Medis : CPCD selama ± 2 minggu
dan tanggal 26 Juli MRS di panti runi Jogaja dengan Dx. Medis : Kor Pulmunale.
6)
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada
keluarga yang menderita penyakit seperti ini atau batuk lama dan tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti HT, TBC, dan DM.
7)
Riwayat Psiko, Sosial,
Spiritual
(1)
Riwayat Psiko : -
(2)
Riwayat Sosial : Keluarga klien mengatakan sebelum sakit
hubungan klien dengan keluarga, tetangga baik. Klien di rumah tinggal dengan
suami, anak, menantu dan 2 orang cucunya.
(3)
Riwayat Spiritual : Klien
beragama islam, ketaatan menjalankan sholat selama di rumah tidak terkaji.
8)
Riwayat ADL
(1)
Pola Nutrisi
Sebelum MRS : Keluarga
klien mengatakan klien biasanya makan 3x sehari, dengan porsi nasi, lauk, sayur
kadangbuah, tiap kali makan habis 1 piring sedang minum air putih ± 4 – 5 gelas/ hari.
MRS hari
ke 18 : Klien
mendapat diet cair TKTP 3 x 200 cc, Protein 3 x 200 cc dan jus buah 1 x 200 per
sonde.
(2)
Pola Aktivitas
Sebelum MRS : Keluarga
klien mengatakan klien adalah ibu rumah tangga, tiap hari memasak, mencuci dan
membersihkan rumah.
MRS
hari ke 18 : Klien hanya berbaring di tempat tidur segala kebutuhan klien dibantu
perawat dan dokter jaga.
(3)
Pola Istirahat Tidur
Sebelum MRS : Keluarga klien mengatakan klien biasanya tidur malam jam 21.00 –
04.00 WIB dan tidur siang pukul 13.00 – 14.30 WIB.
MRS hari
ke 18 : Klien
tidur malam pukul 20.00 – 05.00 WIB terbangun bila jadwal sunction atau sedang
BAB dan tidur siang ± 4 jam/
hari.
(4)
Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga Klien mengatakan biasanya klien BAB
1x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning tengguli, berbentuk dan BAK 4
– 6x sehari warna kuning dan bau khas.
MRS hari ke 18 : Klien BAB 3 x/ hr dengan konsistensi warna
kuning tengguli, lembek (pada underped), BAK ± 1900 cc/ hr dengan konsistensi warna kuning jernih, bau khas
melalui kateter tampung.
(5)
Pola Personal Hygiene
Sebelum MRS : Keluarga klien
mengatakan biasanya klien mandi 3x
sehari, dengan sabun dan gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x sehari dan keramas
2 x seminggu.
MRS hari
ke 18 : Klien
diseka perawat 2x sehari pagi dan sore, mulut dan gigi klien dibersihkan 3 x/hr
dikeramasi 1 x/minggu disisir tiap pagi dan sore underped tiap BAB dan tiap
mandi.
9)
Pemeriksaan
(1)
Pemeriksaan Umum
-
Kesadaran Umum : Lemah
-
TD : mmHg
-
Suhu : 382 0
C
-
Nadi : 84
-
RR : 24
(2)
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Rambut : bersih distribusi merata tidak rontok
Mata : sklera
kuning, Konjungtiva pucat, pupil isokar
Hidung : terpasang
NGT, terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat sekret.
Mulut : bibir
klien lembab, tidak ada stomotitis, gigi bersih canes pada geraham kanan
bawah 2 buah tidak ada gigi palsu.
Telinga : bersih
tidak ada serumen
Leher : Tidak
ada bendungan vena jugularis atau pembesaran kelenjar limfe terpasang
tracheostomi canal.
Thorak : bentuk
dada bulat datar, terdapat tarikan intercostae, suara jantung pekak, terdapat
suara nafas tambahan (ronchi) dan grok-grok..
Abdomen : bentuk
perut bulat datar, tidak terdapat luka, BU 12 x/mnt, tidak teraba pembesaran
hepar dan lien suara perut tympani.
Ekstremitas
:
Atas : tangan
kiri terpasang tranfusi PRC 200 cc 12 tts/mnt, tangan kanan pergerakan bebas.
Bawah : kedua
kaki odem, tidak ada verices, akral hangat
Genetalia : tidak
terdapat pembesaran kelenjar limfe pada lipatan paha tidak ada verices,
terpasang dower cateter dengan urine tampung ± 300 cc dengan warna kuning jernih, bau khas.
(3)
Pemeriksaan Penunjang
Laborat
24 Agustus 2005 Normal
Hb : 9,5 gr % :
L : 13,4 – 17,7 gr % P : 11,4 – 15,1 gr
%
Leukosit : 25,4 x 103/ l :
L : 4,3 – 10,3 P : 4,3 – 11,3
Trombosit : 31 :
150 – 350
PVC : 0,30 :
L : 0,40 – 0,47 P : 0,38 – 0,42
BUN : 27 mg/dl :
10 – 20 mg/dl
Kretinin Serum : 0,9 mg/dl :
10 – 20 mg/dl
Albumin : 3,1 g/dl :
3,8 – 4,4 g/dl
LUID (D) : 35,1 mm :
35 – 52
LUID (S) : 22,3 mm :
26 – 36
Ojektiion Fraction : 67,4 % :
53 – 77%
Dinding post diast : 4,95 mm :
7 – 11 mm
Dinding post sist : 8,41 mm :
13 – 17 mm
Septum diast : 13,4 mm :
7 – 11 mm
Septum diast : 14,4 mm :
12 – 17 mm
(4)
Therapi (24 Agustus 2005)
Dopamin 6 j d dobutamin 5 j
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (iv)
Neurobin 5000 x 1 amp (iv)
UIT C 1 x amp (iv)
Tranfusi 2 bag
Sulperazone 3 x 1 gr (iv)
Lasix 1 x 1 amp/iv
Surabaya, 24 Agustus 2005
Yang mengkaji
KHOIRIYAH
2003.21
10) Analisa Data
Nama : Ny. “B” no.
reg : 10512923
Umur : 45th ruang
: ICU
No.
|
Pengelompokan Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
2.
3.
|
DS : -
DO : - pada leher klien terpasang tracheostomi conul
-
Terdapat Suara nafas tambahan
(ronchi) dan grok-grok
-
Sekret klien berwarna putih
kekuningan dan kental
-
TD : mmHg
-
Suhu : 382 0 C
-
Nadi : 84
-
RR : 24
DS : -
DO : - pada leher klien terpasang tracheostomi
conul
-
Suhu : 382 0 C
DS : -
DO : - Klien hanya berbaring di tempat tidur mika/
miki dan terlentang
-
Klien tampak lemah
|
Akumulasi sekret
Pembedahan (tracheostomi)
Kelemahan
|
Bersihan jalan nafas
Infeksi
Mobilitas
|
2.5.2.2 Diagnosa Keperawatan
Nama : Ny. “B” no.
reg : 10512923
Umur : 45 th ruang
: ICU
No.
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tgl Ditemukan
|
Tgl Teratasi
|
ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
2.
3.
|
Bersihan jalan
nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret ditandai dengan :
DS :
-
DO : - pada leher klien terpasang (tracheostomi
canul)
-
Terdapat suara nafas tambahan
(ronchi) dan grok-grok
-
Sekret klien berwarna putih
kekuningan dan kental alat
-
TD : 140/60 mmHg :
mmHg
-
Suhu :382 0C
-
Nadi : 84 x/mnt
-
RR : 24 x/mnt
resiko infeksi b/d tempat masuknya organisme sekunder terhadap
pembedahan (tracheostomi) yang ditandai dengan :
DS : -
DO : - pada leher klien terpasang tracheostomi
conul
-
Suhu : 382 0 C
mobilisasi fisik b/d kelemahan yang ditandai dengan:
DS : -
DO : - Klien hanya berbaring di tempat tidur mika/
miki dan terlentang
- Klien tampak
lemah
|
24-08-2005
24-08-2005
24-08-2005
|
2.5.2.3 Intervensi
Nama : Ny. “B” no.
reg : 10512923
Umur : 45 th ruang
: ICU
No.
|
Tgl
|
Dx. Kep
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1.
|
24–08 – 2005
15.30
|
Dx. I
|
Jangka
Pendek
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 10 – 15 menit diharapkan akumulasi sekret
berkurang dengan kriteria :
-
suara nafas tambahan (ronchi)
& grok-grok berkurang
-
Penumpukan sekret berkurang
Jangka
Panjang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 7 – 14
hari diharapkan jalan nafas efektif ditandai dg :
-
suara nafas tambahan (ronchi)
dan grok-grok berkurang/ hilang
-
klien dapat bernafas spontan
tanpa bantuan respirasi normal
-
TD : mmHg Suhu : 382 0 C
-
Nadi : 84 RR
: 24
|
1.
pantau frekuensi, irama,
keadaan pernafasan & cotak ketidakteraturan pernafasan
2.
berikan humudifer bila sekret
kental
3.
lakukan penghisapan sekret
dengan ekstra hati-hati jangan lebih dari 10 – 15 detik catat karakter warna
dan kekeruhan dari sekret
4.
pantau AGD dan tekan
oksimetri
|
·
perubahan dpt menan-dakan
komplikasi & keparahan dari penyakit
·
humidifer membantu dalam
mengencerkan sekret
·
penghisapan biasanya
dibutuhkan jika pasien koma/ dalam keadaan imobilisasi dan tidak dapat
membersihkan jalan nafasnnya sendiri
·
menentukan kecukupan
memberikan pernafasan keseimbangan asam basa dan kebutuhan akan terapi
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
2.
|
24–08 – 2005
16.30
|
Dx. II
|
Jangka Pendek
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan tanda-tanda
infeksi tidak terjadi dengan kriteria :
-
tidak ada tanda-tanda
infeksi, rubor, kalor, dalor, tumor, fungsional densae
-
TTV dalam batas normal
|
5.
lakukan foto rontgen thorax
ulang
6.
berikan O2 sesuai
kebutuhan dan indikasi
7.
kolaborasi dg tim medis
dokter pemberian broncadilator
8.
observasi perkembangan
keadaan klien
1.
observasi tanda-tanda infeksi
2.
rawat luka dg tehnik aseptik
dan antiseptik
|
5.
melihat kembali keadaan
ventilasi dan tanda-tanda komplikasi yang berkembang
6.
membantu pencegahan hipoxia
7.
bronkodilator membantu dalam
pengenceran sekret
8.
membantu dalam penentuan
tindakan dan therapi selanjutnya
1.
deteksi adanya infeksi dan
untuk menetukan tindakan keperawatan selanjutnya
2.
aseptik, antiseptik
meng-urangi terjadi infeksi
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
3.
|
24–08 – 2005
17.00
|
Dx. III
|
-
TD : mmHg Suhu : 364 0 – 37 0C
-
Nadi : 84 RR
: 20
Jangka Panjang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi
dengan kriteria :
-
Luka tracheostomi mengering
-
Tracheostomi canul sudah
dilepas
-
TTV dalam batas normal
-
Suhu : 364 0 – 37 0C
-
Nadi : 90
-
Klien sudah bernafas spontan
Jangka Pendek
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
diharapkan mobilitas fisik meningkat dengan kriteria :
-
Klien dapat melakukan latihan
gerak pasif
|
3.
Obs. Adanya peningkatan
daerah sekitar luka
4.
jaga kebersihan daerah
sekitar luka
5.
lanjutkan kolaborasi dengan
tim medis dengan pemberian antibiotik
1.
ajarkan dan anjurkan untuk
melakukan gerak pasif
2.
ubah posisi tiap 2 jam
|
3.
peningkatan suhu tubuh
menandakab adanya zat pyorgen dan termostat
4.
meminimalkan terjadinya
infeksi
5.
AB dapat mengurangi
terjadinya infeksi
1.
gerak pasif mencegah
terjadinya kekakuan otot
2.
mencegah terjadinya dekubitus
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
-
klien dapat melakukan
mobilitas tanpa bantuan perawat
-
badan klien tidak lemah
Jangka Panjang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi dengan
kriteria :
-
klien dapat bernafas tanpa
bantuan
-
TTV dalam batas normal
-
Suhu : 364 0 – 37 0C
-
Nadi : 80
-
TD : mmHg
|
1.
berikan posisi yang nyaman
2.
lanjutkan kolaborasi dengan
tim fisioterapi
|
a.
posisi yang nyaman memberikan
dukungan klien untuk bermobilisasi
b.fisioterapi mencegah terjadinya kekakuan otot
|
2.5.2.4 Implementasi
Nama : Ny. “B” no.
reg : 10512923
Umur : 45 th ruang
: ICU
No
|
Dx. Kep
|
Tgl/Jam
|
Implementasi
|
Ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
2.
|
Bersihan jalan nafas tak efektif
Resiko infeksi
|
24 – 08 – 2005
16.30
16.40
16.50
17.00
19.00
24 – 08 – 2005
16.40
|
Memantau frekuensi, irama, keadaan pernafasan dan ketidakteraturan
pernafasan
-
klien tampak tersengal-sengal
dengan frekuensi pernafasan x/mnt disertai adanya suara ronchi dan grok-grok
memberikan humadifier saat sekret kemal
-
suara ronchi dan grok-grok
klien agak berkurang
melakukan penghisapan sekret dengan extra hati-hati dan mencatat
karakter, warna, dan kekeruhan sekret
-
sekret disedot keluar dengan
konsistensi putih kekuningan agak kental
memberikan oksigen pada klien 27/ jam
-
sesak klien tampak berkurang
tapi masih terdengar suara ronchi dan grok-grok
mengobservasi tanda-tanda vital klien
-
TD : mmHg Suhu : 382 0 C
-
Nadi : 84 RR
: 24
Memberikan penjelasan pada klien mengenai penyebab infeksi
-
Klien mengerti dan tampak
lebih tenang
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
3.
4.
|
Mobilitas fisik
Bersihan jalan nafas tak efektif
|
20.00
20.15
24 – 08 – 2005
16.00
16.20
25 – 08- 2005
09.30
09.40
10.00
10.15
|
merawat luka tracheostomi
-
Klien bersedia untuk
dibersihkan tracheostominya
Melakukan tindakan seseteril mungkin
-
Semua alat-alat diseteril
sebelum tindakan
Mengajurkan klien untuk melakukan gerak pasif
-
klien bersedia melakukan
gerak pasif dengan menggerak-gerakkan tangan dan kakinya
Membantu klien untuk miring kanan
-
klien bersedia untuk miring
kanan
Memantau frekuensi, irama, keadaan pernafasan dan ketidakteraturan
pernafasan
-
klien masih grok-grok saat
bernafas, frekuensi pernafasan 24 x/mnt disertai ronchi dan grok-grok
Mengobservasi tanda-tanda vital klien
-
TD : mmHg Suhu : 37 0 C
-
Nadi : 80 RR
: 20
Melakukan penghisapan sekret dengan extra hati-hati dan mencatat
karakter, warna, dan kekeruhan sekret
-
sekret saat disunction banyak
dan berwarna kuning kental
mempertahankan pemberian oksigen 6 lt/ menit
-
sesak klien tampak berkurang
tapi masih terdengar suara ronchi dan grok-grok
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5.
6.
7.
|
Resiko infeksi
Mobilitas fisik
Bersihan jalan nafas tak efektif
|
25-08-05
09.40
09.50
10.15
10.30
25-08-05
12.00
12.30
26-08-05
21.30
21.40
22.00
22.10
|
Mengukur suhu klien
-
klien tidak febris suhu : 37 0C
Memantau tanda-tanda infeksi
-
tidak ada tanda-tanda infeksi
merawat luka tracheostomy
-
Klien bersedia untuk
dibersihkan tracheostominya
Melakukan tindakan seseteril mungkin
-
Semua alat-alat diseteril
sebelum tindakan
Menganjurkan klien untuk melakukan gerak pasif
-
klien bersedia melakukan
gerak pasif dengan menggerak-gerakkan jari-jari tangannya
Membantu klien untuk tidur terlentang
-
klien bersedia untuk
terlentang
Memantau frekuensi, irama, keadaan pernafasan dan ketidakteraturan
nafas
-
klien masih grok-grok
Mengobservasi tanda-tanda vital klien
-
TD : mmHg Suhu :
385 0 C
-
Nadi : 120 RR : 20
Melakukan penghisapan sekret
-
sekret berwarna kuning dan
kental
mempertahankan pemberian oksigen 6 lt/ menit
-
sesak klien tampak berkurang
tapi masih terdengar suara ronchi dan grok-grok
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
8.
9.
|
Resiko infeksi
Mobilitas fisik
|
26-08-05
21.40
21.50
05.30
26-08-05
05.30
06.00
|
Mengukur suhu klien
-
klien tampak febris suhu : 385
0C
Memantau tanda-tanda infeksi
-
luka tracheostomi tampak
kemerahan
Memandikan klien
-
Klien tampak segar dan bersih
Mengajurkan klien untuk melakukan gerak pasif
-
klien menggerakkan kaki dan
jari tangannya
Membantu klien untuk tidur terlentang
-
klien bersedia untuk
terlentang
|
2.5.2.5 Catatan Perkembangan
Nama : Ny. “B” no.
reg : 10512923
Umur : 45 th ruang
: ICU
No
|
Dx.
Kep
|
Tgl/Jam
|
Catatan
Perkembangan
|
Ttd
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
2.
|
Bersihan jalan nafas tak efektif
Resiko infeksi
|
25-08-05
09.30
25-08-05
09.30
|
S : -
O : - klien tampoak lebih tenang
dengan frekuensi nafas 20 x/mnt disertai adannya suara ronchi + grok-grok
tapi sudah agak berkurang
-
sekret berwarna putih
kekuningan + kemal
-
TD : mmHg Suhu :
37 0 C
-
Nadi : 84 RR : 20
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
-
Pantau frekuensi, irama,
kedalaman pernafasan dan ketidakteraturan bernafas
-
Berikan humadifer dan lakukan
sunction
-
Obs. TTV tiap jam
I : Lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah belum teratasi
S : -
O : - tidak ada tanda infeksi
-
Luka tracheostomi tampak
bersih
-
Klien agak panas Suhu : 38 0 C
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
-
Obs. tanda-tanda infeksi
-
Rawat luka dengan tehnik
aseptik, antiseptik
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
3.
4.
|
Mobilitas fisik
Bersihan jalan nafas tak efektif
|
25-08-05
09.30
26-08-05
15.00
|
-
Obs. adanya peningkatan suhu
-
Jaga kebersihan daerah
sekitar luka
-
Lanjutkan kolaborasi
I : lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah belum
teratasi
S :
O : - klien masih tampak letih
-
Klien hanya bisa menggerakkan
jari-jarinya saja
-
Klien dimiringkan kanan dan
kiri tiap 2 jam
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi
-
Anjurkan klien untuk
melakukan gerak pasif
-
Ubah posisi tiap 2 jam
-
Berikan posisi yang nyaman
-
Kolaborasi dengan tim
fisioterapi
I : lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah
belum teratasi
S : -
O : - klien tampak lebih tenang
dengan frekuensi nafas x/mnt disertai adanya suara nafas ronchi dan grok-grok
-
sekret berwarna putih
kekuningan + kemal
-
TD : mmHg Suhu : C
-
Nadi : RR :
A : Tujuan
tercapai sebagian
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5.
6.
|
Resiko infeksi
Mobilitas fisik
|
26-08-05
15.15
26-08-05
15.30
|
P : Lanjutkan intervensi
-
Pantau frekuensi, irama,
kedalaman pernafasan dan ketidakteraturan bernafas
-
Berikan humadifer dan lakukan
sunction
-
Berikan O2 sesuai
kebutuhan dan indikasi
-
Obs. TTV tiap jam
I : Lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah belum teratasi
S : -
O : - tidak ada tanda infeksi tidak terjadi
-
Luka tracheostomi tampak
bersih
-
Klien agak panas Suhu : 382 0 C
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi
-
Obs. tanda-tanda infeksi
-
Rawat luka dengan tehnik
aseptik, antiseptik
-
Obs. adanya peningkatan suhu
-
Jaga kebersihan daerah
sekitar luka
-
Lanjutkan kolaborasi
I : lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah
teratasi sebagian
S : -
O : - klien masih tampak letih
-
Klien hanya bisa menggerakkan
jari-jarinya saja
-
Klien dimiringkan kanan
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
7.
8.
|
Bersihan jalan nafas tak efektif
Resiko infeksi
|
27-08-05
08.00
27-08-05
08.15
|
-
Anjurkan klien untuk
melakukan gerak pasif
-
Ubah posisi tiap 2 jam
-
Berikan posisi yang nyaman
-
Kolaborasi dengan tim
fisioterapi
I : lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah
belum teratasi
S : -
O : - klien tampak lebih tenang
dengan frekuensi nafas x/mnt disertai adanya suara nafas ronchi dan grok-grok
-
sekret berwarna putih
kekuningan + kemal
-
TD : mmHg Suhu :
382 0 C
-
Nadi : 130 RR : 25
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
-
Pantau frekuensi, irama,
kedalaman pernafasan dan ketidakteraturan bernafas
-
Berikan humadifer dan lakukan
sunction
-
Berikan O2 sesuai kebutuhan
dan indikasi
-
Obs. TTV tiap jam
I : Lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah teratasi sebagian
S : -
O : - tanda-tanda infeksi tidak terjadi
-
Luka tracheostomi tampak
bersih
-
Klien agak panas Suhu : 378 0 C
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
9.
|
Mobilitas fisik
|
27-08-05
09.30
|
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
-
Obs. tanda-tanda infeksi
-
Rawat luka dengan tehnik
aseptik, antiseptik
-
Jaga kebersihan daerah
sekitar luka
I : lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah
teratasi sebagian
S : -
O : - klien masih tampak letih
-
Klien mampu mengangkat
badannya dari tempat tidur
-
Klien miring kiri dan kanan
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
-
Anjurkan klien untuk
melakukan gerak pasif
-
Ubah posisi tiap 2 jam
-
Berikan posisi yang nyaman
-
Kolaborasi dengan tim
fisioterapi
I : lakukan implementasi sesuai
dengan intervensi
E : masalah belum teratasi
|
0 komentar:
Posting Komentar