Kamis, 20 September 2012

kecewa

Siapa yang tidak pernah mengalami kekecewaan?
Semua orang di dunia ini, tak peduli kaya atau miskin, cakep atau cukupan,
tua maupun muda, pernah merasa kecewa.
Kecewa timbul dari harapan yang tidak terkabul atau tertunda. Kita kecewa saat seorang sahabat membatalkan janji, padahal kita sudah menaruh harap untuk dapat pergi bersamanya.
Kita kecewa ketika anak-anak kita tidak memenuhi harapan-harapan kita. Kita kecewa ketika pasangan/kekasih ternyata tidak bersikap seperti yang kita harapkan.
Banyak hal di dunia ini yang dapat menyebabkan kita kecewa.
TIDAK INGIN KECEWA? MAKA JANGAN BERHARAP! Namun, hidup sama seperti mati jadinya jika kita tidak memiliki harapan. Harapanlah yang membuat seseorang hidup. Harapan yang membuat seseorang berjuang dan bersemangat.
Namun, ada cara untuk meminimalkan kecewa. Berharaplah dan bersiaplah. Jika berharap, jangan memasang target atau tuntutan bahwa hal itu harus terkabul. Bersiaplah untuk menerima jawaban tidak atau tunggu. Dahkan Iskan yang Menag BUMN itu pernah berkata, “Jika semua doa dikabulkan, dari mana Kita belajar tawakal?”
Tidak semua hal di dunia ini berjalan seperti cara kita, waktu kita, atau pun mau kita. Acap kali kita malah kehilangan kendali atas segala situasi yang terjadi. Kita tidak bisa melawan kematian atau memaksa seseorang tetap tinggal jika dia ingin pergi.
Mengalirlah bersama arus hidup Anda. Arus hidup Anda tidak sama dengan arus hidup orang lain. Jangan pernah membandingkan diri, kehidupan, ataupun segala yang Anda miliki dengan orang lain.

from tautan di fb tea ariztma (tiya arisma)

0 komentar:

Posting Komentar