MAKALAH SISTEM
KARDIOVASKULER I
TENTANG TERAPI
YOGA
Dosen Pembimbing
: Ns, Virgianti Nur Faridah S.kep, M.Kep
Disusun Oleh :
Fandik Prasetiyawan
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Jl. Raya
Plalangan Plosowahyu KM 3
Lamongan
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan sesuatu apapun.
Sholawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan sahabat-Nya
yang telah membimbing kita dari jaman jahiliyah menuju jaman Islamiyah.
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memetik manfaat dan dapat mengembangkan potensi dirinya. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Kardiovaskuler I. Makalah ini tidak akan tersusun tanpa adanya pihak-pihak yang mendukung proses pelaksanaan ini. Kami ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang mendukung penyusunan makalah ini, diantaranya :
1.
Ns,Virgianti Nur Faridah,S.kep,M.kep selaku dosen
pembimbing
2.
Dan
Teman-teman sekelompokku
yang telah memberikan support dan bantuanya
Dan beberapa pihak yang
tidak bisa kami sebutkan satu per satu, yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharap saran dan kritik yang membangun agar
lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat memberi manfaat bagi kami
khususnya dan pembaca umumnya. Amin.
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………………
DAFTAR ISI
……………………………………………………...
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ………………………………....
B.
Pembahasan Materi……………………………..
C.
Tujuan
...............…………………….…………
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Yoga................................................
B.
Manfaat Terapi
Yoga............................................
C.
Tujuan Terapi
Yoga..........................................
D.
Macam-Macam Terapi Yoga.............................
E.
Pernafasan Terapi
Yoga.....................................
F.
Penelitian Terapi
Yoga........................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................
B.
Saran......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalamkehidupan
sehari-hari kita telah mengenal pengobatan alternative(TERAPI).Marakya
terapi-terapi di karenakan mahalnya pengobatan medis sehingga
mencari alternatif lainnya(TERAPI).Salah satu terapi yang terkenal di Jepang
adalah Terapi Yoga,yang sekarang di aplikasikan di Indonesia.Dan di Indonesia
juga banyak peminatnya,karena yoga lebih efisien dan praktis,serta tidak
menyita banyak waktu.Dan semua kalangan bisa menggunakan terapi ini.
Pengertian yoga adalah sebuah kata
Sansekerta kuno.Kata ini mempunyai dua arti yang berbeda, yaitu arti umum dan
arti teknis.Dalam arti umum, kata ‘yoga’ berasal dari asal kata Yujiryoge, yang
berarti bergabung, bersatu, atau persatuan dari dua benda atau lebih. Arti
teknik dari istilah yoga diperoleh dari Yuj yang lain. Di sini kata itu bukan
“persatuan”, melainkan “keadaan stabil, diam, dan damai”. Kata yoga di sini
menunjukkan keadaan diam dan cara atau praktikyang membawa pada keadaan itu
(Savitri, 2009).
1.2
Pembahsan Materi
2.1 Definisi Terapi Yoga
2.2 Manfaat Terapi Yoga
2.3 Tujuan Terapi Yoga
2.4 Macam cabang Yoga
2.5 Latihan-Latihan Pernafasan Dalam
Melakukan Yoga
2.6 Penelitihan Terapi yoga
1.3
Tujuan
Supaya mahasiswa dapat mengrti apa
itu terapi dan bisa menerapakan dalam kehidupan merka,
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
2.1
DEFINISI YOGA
Secara harafiah kata yoga berarti “bersatu atau bergabung”.Dalam latihan yoga, kita menggabungkan dan menyatukan pikiran dan tubuh kedalam satu kesatuan yang saling melekat dan seimbang.Yoga adalah salah satu sistem perawatan kesehatan yang menyeluruh tertua yang pernah ada, yang berfokus pada pikiran dan tubuh (Cynthia, 2007).
Yoga adalah sebuah kata Sansekerta kuno.Kata ini mempunyai dua arti yang
berbeda, yaitu arti umum dan arti teknis.Dalam arti umum, kata ‘yoga’ berasal
dari asal kata Yujiryoge, yang berarti bergabung, bersatu, atau persatuan dari
dua benda atau lebih. Arti
teknik dari istilah yoga diperoleh dari Yuj yang lain. Di sini kata itu bukan
“persatuan”, melainkan “keadaan stabil, diam, dan damai”. Kata yoga di sini
menunjukkan keadaan diam dan cara atau praktikyang membawa pada keadaan itu
(Savitri, 2009).
Mempelajari
joga adalah seperti mempelajari bahasa baru bagi tubuh dan pikiran.Olehkarena
itu yoga tidak dapat dipelajari hanya semalam saja.Yoga adalah sebuah bidang
ilmu yang harus terus dipraktikkan, dimurnikan, adan dialami.Yoga juga
merupakan alat yang kuat, menyeluruh, dan membawa perubahan yang dapat menegakan
pikiran dan membuat lebih terpusat.Selain itu yoga juga mengembangkan
kecerdasan bawaan dan alam
sadar.Bersamaan dengan pikiran yang bisa menjadi tenang, tubuh terbuka untuk
melepaskan ketegangan dan emosi yang telah tertahan untuk waktu yang lama.Dapat
menyeimbangkan emosi dan memberikan ketanangan.Ibarat pohon yang diayun–ayun
oleh angin, tetapi selalu kembali seperti semula.
Yoga
bisa juga disebut sebagai sebuah alat terapi.Banyak penyakit dan gangguan tubuh
yang dapat dilepaskan melalui berbagai posisi tubuh tertentu dan latihan
pernafasan dibawah bimbingan pelatih yoga terlatih. Dan setiap orang dapat
melakukan yoga tanpa memandang usia, ukuran, kelenturan, ataupun kesehatan
(Cynthia, 2007).
2.2
MANFAAT YOGA
1).
Pembaruan Energi
a. Energi Penuaan yang Anggun
Berbagai posisi yoga yaitu anti penuaan dan anti gravitasi. Berbagai proses tersebut dapat mengurangi pengeriputan organ atau otot yang ditimbulkan oleh proses penuaan dan pengaruh proses gravitasi yang terus-menerus. Latihan yoga yang teratur dapat meningkatkan kelenturan dan mempertahankan kelenturan dan meremajakan tulang punggung. Berbagai posisi tersebut juga dapat mengembangkan koordinasi dan juga keseimbangan dalam proses penuaan. Yoga dapat memperbaiki postur tubuh dan dapat pula untuk meningkatkan mekanisme tubuh.
a. Energi Penuaan yang Anggun
Berbagai posisi yoga yaitu anti penuaan dan anti gravitasi. Berbagai proses tersebut dapat mengurangi pengeriputan organ atau otot yang ditimbulkan oleh proses penuaan dan pengaruh proses gravitasi yang terus-menerus. Latihan yoga yang teratur dapat meningkatkan kelenturan dan mempertahankan kelenturan dan meremajakan tulang punggung. Berbagai posisi tersebut juga dapat mengembangkan koordinasi dan juga keseimbangan dalam proses penuaan. Yoga dapat memperbaiki postur tubuh dan dapat pula untuk meningkatkan mekanisme tubuh.
b.
Menjadi Tetap Bugar
Yoga merupakan cara yang baik untuk membentuk postur tubuh. Berbagai posisi yoga dapat menyehatkan berbagai organdan membentuk otot-otot yang panjang dan langsing.Latihan menekuk tubuh kedepan, kebelakang, dan berbagai posisi menyamping atau berpilin dan posisi terbalik dapat menyeimbangkan dan melatih setiap otot, tulang, sendi-sendi, dan organ-organ tubuh.
Yoga merupakan cara yang baik untuk membentuk postur tubuh. Berbagai posisi yoga dapat menyehatkan berbagai organdan membentuk otot-otot yang panjang dan langsing.Latihan menekuk tubuh kedepan, kebelakang, dan berbagai posisi menyamping atau berpilin dan posisi terbalik dapat menyeimbangkan dan melatih setiap otot, tulang, sendi-sendi, dan organ-organ tubuh.
2).
Perbaikan Sirkulasi
Posi-posi yoga akan membawa perbaikan sirkulasi darah dan kelenjar getahbening diseluruh tubuh. Tekanan dari ruang abdomen terdapat diafragma yang dapat melatih otot-otot diafragma dan jantung. Posisi-posisi terbalik dapat meningkatkan kualitas tidur karena posisi tersebut membantu proses relaksasi sistem syaraf simpatik, memampukan respon relaksasi untuk masuk.
Posi-posi yoga akan membawa perbaikan sirkulasi darah dan kelenjar getahbening diseluruh tubuh. Tekanan dari ruang abdomen terdapat diafragma yang dapat melatih otot-otot diafragma dan jantung. Posisi-posisi terbalik dapat meningkatkan kualitas tidur karena posisi tersebut membantu proses relaksasi sistem syaraf simpatik, memampukan respon relaksasi untuk masuk.
3).
Menghilangkan Penyait Kronis dan Mengurangi Stress
Berbagai penyakit kronis pada umumnya, atritis, osteoporosis, obesitas, asma, penyakit jantung, dapat disembuhkan dengan latihan program yoga secara teratur. Yoga dapat menanggulangi stress dengan memanfaatkan kesadaran, pemusatan dan berbagai teknik pernapasan. Gerakan-gerakan yang lembut, relaksasi yang mendalam dan meditasi.
Berbagai penyakit kronis pada umumnya, atritis, osteoporosis, obesitas, asma, penyakit jantung, dapat disembuhkan dengan latihan program yoga secara teratur. Yoga dapat menanggulangi stress dengan memanfaatkan kesadaran, pemusatan dan berbagai teknik pernapasan. Gerakan-gerakan yang lembut, relaksasi yang mendalam dan meditasi.
4).
Membantu Menjadikan Rileks
Teknik pernafasan tertentu dapat mengendalikan pernafasan dan pikiran. Teknik pernafasan dapat membuat tubuh terasa lebih sehat.Sistem pernafasan dan sistem saraf menjadi tenang dan kuat, dan seluruh sel menerima kekuatan hidup dan makanan dari pernafasan.Teknik pernafasan yang baik dapat membuat energi vital dari tubuh dapat menjadi seimbang, kelelahan dapat berkurang, pikiran dan emosi dapat berkurang.Teknik relaksasi alam sadar secara sistematis membimbing kedalam keadaan rileks yang mendalam. Begitu suara-suara dalam pikiran menghilang, tubuh akan mampu untuk melepaskan tegangan otot.
Teknik pernafasan tertentu dapat mengendalikan pernafasan dan pikiran. Teknik pernafasan dapat membuat tubuh terasa lebih sehat.Sistem pernafasan dan sistem saraf menjadi tenang dan kuat, dan seluruh sel menerima kekuatan hidup dan makanan dari pernafasan.Teknik pernafasan yang baik dapat membuat energi vital dari tubuh dapat menjadi seimbang, kelelahan dapat berkurang, pikiran dan emosi dapat berkurang.Teknik relaksasi alam sadar secara sistematis membimbing kedalam keadaan rileks yang mendalam. Begitu suara-suara dalam pikiran menghilang, tubuh akan mampu untuk melepaskan tegangan otot.
5).
Peningkatan Kepadatan Tulang
Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Prof. Steven A. Hawkinsdan pengajar yoga Bee Beckman dari Departemen Kienesiologi dan Pendidikan Fisik di California State University, dengan bekerjasama dengan 12 wanita dari usia 18-65 tahun yang tidak memiliki pengalaman berlatih yoga. Setengah dari kelompok tersebut mengikuti dua kelas yoga selama seminggu dan juga berlatih sendiri tiga kali seminggu.Beberapa hari posisi tubuh yang dilatih adalah segitiga, bentuk setengah bulan, dan sudut samping yang dipanjangkan.
Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Prof. Steven A. Hawkinsdan pengajar yoga Bee Beckman dari Departemen Kienesiologi dan Pendidikan Fisik di California State University, dengan bekerjasama dengan 12 wanita dari usia 18-65 tahun yang tidak memiliki pengalaman berlatih yoga. Setengah dari kelompok tersebut mengikuti dua kelas yoga selama seminggu dan juga berlatih sendiri tiga kali seminggu.Beberapa hari posisi tubuh yang dilatih adalah segitiga, bentuk setengah bulan, dan sudut samping yang dipanjangkan.
Pemeriksaan
kepadatan tulang dilakukan pada awal penelitian dan kembali dilakukan enam
bulan kemudian. Setelah enam bulan kelompok yoga yang kepadatan tulang
punggungnya meningkat, sementara pada kelompok yang lain tidak terdapat
perubahan dalam tingkat kepadatan tulang mereka.
6).
Keseimbangan Emosi
Hatha yoga berdampak sangat besar bagi kehidupan seseorang. Gerakan menekuk tubuh ke depan adalah posisi tubuh yang berpusat pada diri sendiri, dan karena itu memiliki dampak menenangkan, mengurangi gejolak dan kegelisahan. Menekuk punggung ke belakang adalah gerakan yang berorientasi pada keadaan di luar tubuh yang mmbawa kegembiraan, membantu membuka tubuh dan melepas emosi-emosi yang tertahan seperti kesedihan dan rapatan.
Hatha yoga berdampak sangat besar bagi kehidupan seseorang. Gerakan menekuk tubuh ke depan adalah posisi tubuh yang berpusat pada diri sendiri, dan karena itu memiliki dampak menenangkan, mengurangi gejolak dan kegelisahan. Menekuk punggung ke belakang adalah gerakan yang berorientasi pada keadaan di luar tubuh yang mmbawa kegembiraan, membantu membuka tubuh dan melepas emosi-emosi yang tertahan seperti kesedihan dan rapatan.
Latihan
pernafasan tertentu dapat dapat dilakukan untuk menggerakkan atau memberikan
memberikan energi pada individu.Latihan relaksasi dan meditasi pada individu
juga sangat berguna, tergantung situasi.
7).
Peningkatan Kehidupan Seksual
Gerakan-gerakan fisik dari yoga merangsang dan menguatkan tubuh atau meningkatkan sirkulasi darah. Organ-organ pinggul dan otot yang menopang khususnya otot-otot perineal dan bagian dasar dari tulang pinggul menjadi lebih sehat, mendapatkan asupan oksigen, dan didorong oleh darah segar dan makanan.
Gerakan-gerakan fisik dari yoga merangsang dan menguatkan tubuh atau meningkatkan sirkulasi darah. Organ-organ pinggul dan otot yang menopang khususnya otot-otot perineal dan bagian dasar dari tulang pinggul menjadi lebih sehat, mendapatkan asupan oksigen, dan didorong oleh darah segar dan makanan.
Daerah
yang terjepit seperti bahu, pinggul urat-urat lutut, daerah kemaluan dan
punggung bagian bawah menjadi mengendur dan lebih lentur.Kelenturan yang lebih
besar memberi kemungkinan untuk melakukan berbagai posisi hubungan seksual yang
lebih bervariasi dengan lebih mudah.
2.3 TUJUAN YOGA
Di masa kini yoga dipandang sebagai suatu teknik yang bermanfaat untuk mencapai kebugaran dalam kehidupan sehari-hari dan mencegah serta menyembuhkan berbagai macam penyakit atau gangguan tertentu (Savitri, 2009).
Di masa kini yoga dipandang sebagai suatu teknik yang bermanfaat untuk mencapai kebugaran dalam kehidupan sehari-hari dan mencegah serta menyembuhkan berbagai macam penyakit atau gangguan tertentu (Savitri, 2009).
Berbagai
variasi yang berbeda dari yoga muncul untuk tujuan yang berbeda. Variasi yang
utama dari yoga termasuk :
Karma Yoga (yoga untuk tugas atau aksi)
Bhakti Yoga (yoga untuk penyembahan)
Janyana Yoga (Yoga untuk pengetahuan)
Hatha Yoga (yoga untuk penampilan badan)
Karma Yoga (yoga untuk tugas atau aksi)
Bhakti Yoga (yoga untuk penyembahan)
Janyana Yoga (Yoga untuk pengetahuan)
Hatha Yoga (yoga untuk penampilan badan)
Tujuan
dari semua variasi yoga di atas sama. Sasaran ini adalah pembebasan dari siklus
kelahiran kembali yang disebut mukti atau kaivalnya.Namun, metode dan isi dari
masing-masing variasi berbeda (Savitri, 2009).
1).
Karma Yoga
Yoga ini berorientasi pada pelayanan. Setiap orang yang hidup berada dalam aliran ini. Karena apabila seseorang sedang dalam melakukan Karma Yoga ketika melayani orang lain dengan tidak memikirkan diri sendiri.
Yoga ini berorientasi pada pelayanan. Setiap orang yang hidup berada dalam aliran ini. Karena apabila seseorang sedang dalam melakukan Karma Yoga ketika melayani orang lain dengan tidak memikirkan diri sendiri.
2).
Bhakti Yoga
Bhakti Yoga berorientasi pada bakti dan pengabdian. Seorang pelaku Bhakti Yoga melihat sisi ketuhan dalam diri setiap orang dan mengabdikan dirinya untuk menumbuhkan kemampuan menerima, mencintai dan bertoleransi pada segala sesuatu.
Bhakti Yoga berorientasi pada bakti dan pengabdian. Seorang pelaku Bhakti Yoga melihat sisi ketuhan dalam diri setiap orang dan mengabdikan dirinya untuk menumbuhkan kemampuan menerima, mencintai dan bertoleransi pada segala sesuatu.
3).
Janyana Yoga
Janyana Yoga berorientasi pada kebijaksanaan dan pengetahuan. Ini adalah yoga bagi pikiran. Setiap individu yang hidup dengan mengandalkan intelektualitas mereka akan tertarik pada yoga jenis ini.
Janyana Yoga berorientasi pada kebijaksanaan dan pengetahuan. Ini adalah yoga bagi pikiran. Setiap individu yang hidup dengan mengandalkan intelektualitas mereka akan tertarik pada yoga jenis ini.
4).
Hatha Yoga
Hatha Yoga berorientasi pada hal-hal yang berisifat fisik. Posisi tubuh fisik, teknik-teknik pernafasan, relaksasi yang mendalam dan meditasi merupakan bagian dari Hatha Yoga.
Hatha Yoga berorientasi pada hal-hal yang berisifat fisik. Posisi tubuh fisik, teknik-teknik pernafasan, relaksasi yang mendalam dan meditasi merupakan bagian dari Hatha Yoga.
2.4
MACAM CABANG YOGA
1.
Raja Yoga
Raja berarti “megah”. Aliran ini berfokus pada meditasi dan kontemplasi.Meskipun tidak seluruhnya, namun banyak penganut Raja Yoga yang hidup terpisah dan berkontemplasi dalam kelompok masyarakat spiritual atau keagamaan.
Raja berarti “megah”. Aliran ini berfokus pada meditasi dan kontemplasi.Meskipun tidak seluruhnya, namun banyak penganut Raja Yoga yang hidup terpisah dan berkontemplasi dalam kelompok masyarakat spiritual atau keagamaan.
2.
Karma Yoga
Yoga ini berorientasi pada pelayanan. Setiap orang yang hidup berada dalam aliran ini. Karena apabila seseorang sedang dalam melakukan Karma Yoga ketika melayani orang lain dengantidak memikirkan diri sendiri.
Yoga ini berorientasi pada pelayanan. Setiap orang yang hidup berada dalam aliran ini. Karena apabila seseorang sedang dalam melakukan Karma Yoga ketika melayani orang lain dengantidak memikirkan diri sendiri.
3.
Bhakti Yoga
Bhakti Yoga berorientasi pada bakti dan pengabdian. Seorang pelaku Bhakti Yoga melihat sisi ketuhan dalam diri setiap orang dan mengabdikan dirinya untuk menumbuhkan kemampuan menerima, mencintai dan bertoleransi pada segala sesuatu.
Bhakti Yoga berorientasi pada bakti dan pengabdian. Seorang pelaku Bhakti Yoga melihat sisi ketuhan dalam diri setiap orang dan mengabdikan dirinya untuk menumbuhkan kemampuan menerima, mencintai dan bertoleransi pada segala sesuatu.
4. Janyana Yoga
Janyana Yoga berorientasi pada kebijaksanaan dan pengetahuan.Ini adalah yoga bagi pikiran. Setiap individu yang hidup dengan mengandalkan intelektualitas mereka akan tertarik pada yoga jenis ini.
Janyana Yoga berorientasi pada kebijaksanaan dan pengetahuan.Ini adalah yoga bagi pikiran. Setiap individu yang hidup dengan mengandalkan intelektualitas mereka akan tertarik pada yoga jenis ini.
5.
Hatha Yoga
Hatha Yoga berorientasi pada hal-hal yang berisifat fisik.Posisi tubuh fisik, teknik-teknik pernafasan, relaksasi yang mendalam dan meditasi merupakan bagian dari Hatha Yoga.
Hatha Yoga berorientasi pada hal-hal yang berisifat fisik.Posisi tubuh fisik, teknik-teknik pernafasan, relaksasi yang mendalam dan meditasi merupakan bagian dari Hatha Yoga.
6.
Tantra Yoga
Tantra Yoga berorientasi pada hal-hal yang berisifat ritual. Yoga jenis inilah yang sering disalah pahami.Salah satu dari bagian Tantra Yoga adalah ritual bagi kegiatan seksual yang sakral.Tantra Yoga adalah yang paling eksklusif jika dibandingkan dengan jenis-jenis yoga yang lain, dan sangat menarik bagi orang-orang yang menyukai berbagai upacara, perayaan atau ritual.
Tantra Yoga berorientasi pada hal-hal yang berisifat ritual. Yoga jenis inilah yang sering disalah pahami.Salah satu dari bagian Tantra Yoga adalah ritual bagi kegiatan seksual yang sakral.Tantra Yoga adalah yang paling eksklusif jika dibandingkan dengan jenis-jenis yoga yang lain, dan sangat menarik bagi orang-orang yang menyukai berbagai upacara, perayaan atau ritual.
2.5
LATIHAN-LATIHAN PERNAFASAN
Pernafasan adalah bagian penting dari yoga. Latihan-latihan pernafasan berikut ini sebagai bagian dari latihan yoga.
Pernafasan adalah bagian penting dari yoga. Latihan-latihan pernafasan berikut ini sebagai bagian dari latihan yoga.
1.Pernafasan
Lengkap
Berbaring dengan lutut ditekuk dan mulailah bernafas melalui lubang hidung dan amatilah nafas anda. Rasakan dari tarikan nafas dan embusan nafas anda.Tetaplah relaks, tanpa mengubah atau memaksa nafas.Biarkan nafas mengalir dengan lancar dan tetap.Relaksasikan otot-otot wajah dan rahang.
Berbaring dengan lutut ditekuk dan mulailah bernafas melalui lubang hidung dan amatilah nafas anda. Rasakan dari tarikan nafas dan embusan nafas anda.Tetaplah relaks, tanpa mengubah atau memaksa nafas.Biarkan nafas mengalir dengan lancar dan tetap.Relaksasikan otot-otot wajah dan rahang.
Sekarang
tempatkan tangan di perut bagian bawah, membiarkan untuk beristirahat.Sambil
bernafas, rasakan tangan anda dipenuhi udara saat perut membesar.Perhatikan
bagaimana saat perut berkontraksi bergerak menjauh dari tangan dan mengalami
penyusutan ketika nafas anda dihembuskan.Lakukan sepuluh sampai dua belas kali
tarikan nafas untuk mengamati pergerakan nafas dalam perut.
Selanjutnya
letakkan telapak tangan dengan lembut pada tulang rusuk bagian depan bawah.
Biarkan pergelangan tangan terletak bebas di atas tubuh.Sekali lagi, biarkan
nafas masuk kedalam tangan melalui tarikan nafas dan rasakan tulang rusuk anda
berkontraksi pada saat mengembuskan nafas.Lakukan sepuluh sampai dua belas kali
tarikan nafas.
Terakhir,
letakkan tangan pada tulang selangka dan amati nafas yang mengisi ruang dibawah
tangan anda pada saat tarikan nafas. Perhatikan bagaimana dada bagian atas anda
menyusut pada saat hembusan
nafas.Lakukan latihan ini untuk sepuluh sampai dua belas kali tarikan nafas.
Lalu
tarik kembali tangan kesisi tubuh dengan telapak tangan menghadap
keatas.Lanjutkan untuk memperhatikan nafas anda, rasakan tiga bagian pola
nafas. Maka akan merasakan bahwa nafas menjadi lebih mudah dalam satu area
dibandingkan dengan area lainnya. Dengan berlatih, seseorang akan dapat
bernafas dengan lebih penuh, dalam dan akan dapat memenuhi seluruh tubuh.
2.
Mengangkat tangan dengan Pernapasan
Berdiri dengan kaki rapat, kemudian letakkan kaki dengan kokoh pada lantai dan tegakkan kaki dan punggung sampai keatas kepala. Tangan berada disisi tubuh, telapak tangan menghadap kedepan.Mulailah bernafas dengan relaks dan normal melalui lubang hidung.
Berdiri dengan kaki rapat, kemudian letakkan kaki dengan kokoh pada lantai dan tegakkan kaki dan punggung sampai keatas kepala. Tangan berada disisi tubuh, telapak tangan menghadap kedepan.Mulailah bernafas dengan relaks dan normal melalui lubang hidung.
Ketika
menarik nafas, angkatlah tangan dengan perlahan, rasakan perut terisi lalu
rasakan tulang rusuk membesar dan bagian atas dada meluas.Biarkan perut, dada
dan tulang rusuk anda yang membesar membantu mengangkat tangan. Pada puncak
tarikan nafas, tangan akan berada diatas kepala. Ketika mulai mengembuskan
nafas dengan alamiah, turunkan tangan kebawah dengan tetap mengamati gerakan
nafas meninggalkan dada bagian atas dan ditekan keluar dari paru-paru dan
perut.
Biarkan
gerakan menurunkan tangan kebawah tersebut membantu mendorong nafas keluar dari
dalam tubuh.Latihlah mengkoordinasi gerakan mengangkat dan menurunkan tangan
dengan aliran nafas. Lakukan cara ini setidaknya sebanyak lima kali tarikan
nafas.
Latihan
pernapasan adalah cara yang baik untuk mempelajari nafas seseorang dan juga
cara yang baik untuk membuka dan menghangatkan tubuh. Jangan khawatir apabila
tarikan nafas terhenti sebelum mencapai dada bagian atas. Dengan latihan,
embusan nafas akan menjadi lebih panjang dan ini akan memberikan pengaruh
positif pada panjangnya tarikan nafas.
3.
Memperkuat Diafragma
Diafragma adalah otot yang besar dan kuat yang terlibat dalam proses respirasi (pernafasan). Seperti otot-otot yang lain, diafragma perlu dilatih agar menjadi lebih kuat dan dapat berfungsi secara optimal.
Diafragma adalah otot yang besar dan kuat yang terlibat dalam proses respirasi (pernafasan). Seperti otot-otot yang lain, diafragma perlu dilatih agar menjadi lebih kuat dan dapat berfungsi secara optimal.
Berbaringlah
dengan posisi telentang dan letakkan kantong pasir seberat lima kilogram (atau
sekantung beras atau tepung) diatas perut, tepat dibawah tulang rusuk yang
melayang (floating rib). Berbaring dan bernafaslah dengan normal, tanpa paksaan,
selama lima menit. Jangan berusaha mengangkat kantung pasir tersebut.Biarkan
nafas anda menyentuh kantung pasir. Apabila merasakan kelelahan sebelum lima
menit, maka kurangilah waktu latihan.
Jika
merasakan berat dari kantung pasir ketika dada naik dan turun, namun jangan
coba mengangkat kantung pasir tersebut.Biarkan nafas anda dan kantung pasir
yang melatih otot diafragma. Otot diafragma yang kuat dan tidak tegang akan
memberikan pernafasan yang lebih penuh, mendalam dan efisien serta akan memberikan
sumbangan bagi pemompaan dan sirkulasi dengan sistem getah bening.
Setelah
lima menit, angkat kantung pasir dari diafragma dan lanjutkan mengamati nafas.
Latihlah pernafasan dengan kantung pasir selama lima menit sehari,
berangsur-angsur diperpanjang sampai dengan sepuluh menit. Lakukanlah latihan
ini selama sebulan, dengan jadwal tiga hari latihan sehari
istirahat.Perhatikanlah perubahannya. Pernafasan akan menjadi lebih dalam dan
efisien dan diafragma menjadi lebih kuat. latihan ini dapat diulang-ulang kapan
saja untuk melatih dan memperkuat diafragma.
Berbagai Posisi Pemanasan
Berbagai posisi pemanasan memberikan masa transisi yang aman kedalam latihan asana, mengisolasi kelompok otot dan bagian tubuh seperti bahu, tulang punggung, pinggul, punggung bawah, dan selangkangan. Anda dapat menggunakan urutan pemanasan yang dibahas dalam bab ini sebagai bentuk latihan ringan atau dengan hanya melakukan beberapa gerakan, tergantung pada kebutuhan anda masing-masing.
Berbagai posisi pemanasan memberikan masa transisi yang aman kedalam latihan asana, mengisolasi kelompok otot dan bagian tubuh seperti bahu, tulang punggung, pinggul, punggung bawah, dan selangkangan. Anda dapat menggunakan urutan pemanasan yang dibahas dalam bab ini sebagai bentuk latihan ringan atau dengan hanya melakukan beberapa gerakan, tergantung pada kebutuhan anda masing-masing.
1.
Supta Tadasana
Adalah posisi berbaring.Berbaringlah dengan kadua kaki dirapatkan.Tarik tumit dan mata kaki kedepan, dengan menarik tungkai kaki menjauhi telapak kaki dan pergelangan.Tangan diletakkan disisi tubuh dengan telapak menghadap keatas.
Adalah posisi berbaring.Berbaringlah dengan kadua kaki dirapatkan.Tarik tumit dan mata kaki kedepan, dengan menarik tungkai kaki menjauhi telapak kaki dan pergelangan.Tangan diletakkan disisi tubuh dengan telapak menghadap keatas.
2.
Supta Balasana
Adalah posisi seorang anak kecil.Berbaringlah pada punggung, tarik lutut dan telapak kaki keatas sampai membentuk garis lurus.Bernafas dengan penuh.Embuskan nafas dan tarik lutut ke dada.Gunakan tangan untuk memeluk lutut dan tahan posisi tersebut selama beberapa kali tarikan nafas, nikmatilah tarikan pada otot-otot punggung bawah.Selanjutnya, tarik dagu kearah lutut dan tahan posisi itu untuk beberapa tarikan nafas.
Adalah posisi seorang anak kecil.Berbaringlah pada punggung, tarik lutut dan telapak kaki keatas sampai membentuk garis lurus.Bernafas dengan penuh.Embuskan nafas dan tarik lutut ke dada.Gunakan tangan untuk memeluk lutut dan tahan posisi tersebut selama beberapa kali tarikan nafas, nikmatilah tarikan pada otot-otot punggung bawah.Selanjutnya, tarik dagu kearah lutut dan tahan posisi itu untuk beberapa tarikan nafas.
3.
Modifikasi Supta Padangusthasana
Adalah gerakan membaringkan tangan pada ibu jari.Sambil tetap berbaring dengan lutut dilipat, tariklah kaki kiri keatas dan telapak kaki ditarik kedepan.Jepit tangan dibelakang lutut kanan dan tahan posisi itu untuk beberapa tarikan nafas.
Lalu tarik kaki kanan keatas, tahan lutut dengan menggunakan tangan atau gunakan ikat pinggang yang dilingkarkan pada telapak kaki kanan.Tahan posisi tersebut, tarik nafas dengan lancar, secara perlahan tariklah kaki atau berikan sedikit menekuk.
Adalah gerakan membaringkan tangan pada ibu jari.Sambil tetap berbaring dengan lutut dilipat, tariklah kaki kiri keatas dan telapak kaki ditarik kedepan.Jepit tangan dibelakang lutut kanan dan tahan posisi itu untuk beberapa tarikan nafas.
Lalu tarik kaki kanan keatas, tahan lutut dengan menggunakan tangan atau gunakan ikat pinggang yang dilingkarkan pada telapak kaki kanan.Tahan posisi tersebut, tarik nafas dengan lancar, secara perlahan tariklah kaki atau berikan sedikit menekuk.
4.
Supta Balasana dengan Kaki yang Dilebarkan
Adalah posisi seorang anak kecil, namun posisi ini dilakukan dengan kaki yang dilebarkan.Berbaringlah pada punggung, tekuk lutut kearah dada dan lebarkan lutut dengan nyaman.Jepit tangan dibawah lutut, menahan bagian luar lutut agar tetap terangkat.Tetaplah dalam posisi ini untuk beberapa kali tarikan nafas.Lalu ubahlah posisi tangan untuk menahan bagian dalam lutut.
Adalah posisi seorang anak kecil, namun posisi ini dilakukan dengan kaki yang dilebarkan.Berbaringlah pada punggung, tekuk lutut kearah dada dan lebarkan lutut dengan nyaman.Jepit tangan dibawah lutut, menahan bagian luar lutut agar tetap terangkat.Tetaplah dalam posisi ini untuk beberapa kali tarikan nafas.Lalu ubahlah posisi tangan untuk menahan bagian dalam lutut.
5.
Ayunan Pada Tulang yang Telentang
Adalah gerakan pemanasan yang sangat baik bagi tulang punggung.Berbaring dengan tangan terjepit dibelakang lutut, lekatkan dagu pada dada dan mulailah menggulung tulang punggung anda keatas dan kebawah dalam gerakan mengayun yang lembut.Ulangi beberapa kali.
Adalah gerakan pemanasan yang sangat baik bagi tulang punggung.Berbaring dengan tangan terjepit dibelakang lutut, lekatkan dagu pada dada dan mulailah menggulung tulang punggung anda keatas dan kebawah dalam gerakan mengayun yang lembut.Ulangi beberapa kali.
6.
Supta Baddha Konasana
Adalah posisi membentuk sudut tertutup.Berbaring, tekuk lutut kesisi kanan dan kiri dan satukan tapak kaki.Tarik tungkai kaki ke arah tulang pinggul sampai terasa nyaman.Biarkan paha terletak pada lantai.Tahan posisi ini untuk beberapa kali tarikan napas.
Adalah posisi membentuk sudut tertutup.Berbaring, tekuk lutut kesisi kanan dan kiri dan satukan tapak kaki.Tarik tungkai kaki ke arah tulang pinggul sampai terasa nyaman.Biarkan paha terletak pada lantai.Tahan posisi ini untuk beberapa kali tarikan napas.
7.
Ayunan Kaki
Adalah pembuka pinggul yang sangat baik.Berbaring dengan lutut dan telapak kaki diangkat sampai membentuk garis lurus.Tekuk kaki kanan kearah samping tubuh dan letakkan bagian luar dari pergelangan kaki kanan pada paha yang berada didekat lutut.Jepit tangan dibawah lutut kiri dengan menyusupkan tangan kanan diantara dua kaki dan melingkarkan tangan kiri melalui bagian luar paha kiri kearah lutut.Tarik nafas dan pada saat mengembuskan nafas, tarik kaki kiri kearah dada secara perlahan.Disertai dengan melakukan ini, dorong tulang bokong ke arah lantai dan tekan paha kiri kearah yang terjepit.Tahan untuk beberapa tarikan nafas lalu ubah posisi.
Adalah pembuka pinggul yang sangat baik.Berbaring dengan lutut dan telapak kaki diangkat sampai membentuk garis lurus.Tekuk kaki kanan kearah samping tubuh dan letakkan bagian luar dari pergelangan kaki kanan pada paha yang berada didekat lutut.Jepit tangan dibawah lutut kiri dengan menyusupkan tangan kanan diantara dua kaki dan melingkarkan tangan kiri melalui bagian luar paha kiri kearah lutut.Tarik nafas dan pada saat mengembuskan nafas, tarik kaki kiri kearah dada secara perlahan.Disertai dengan melakukan ini, dorong tulang bokong ke arah lantai dan tekan paha kiri kearah yang terjepit.Tahan untuk beberapa tarikan nafas lalu ubah posisi.
8.
Jathara Parvartanasana
Jathara Parvartanasana adalah posisi memutar perut.Berbaring dan tekuk lutut dan telapak kaki sejajar pada lantai.Tarik telapak kaki menjauh dari lanti dan tarik lutut ke arah dada.Rentangkn tangan kesamping diatas lantai, tumpuklah kedua lutut dan pergelangan kaki ke sisi kiri dan kann di atas lantai dengan membentuk sudut 90 derajat.Pertahankan posisi tulang punggung dalam tarikan nafas, pada saat menghembuskan nafas putar bahu kiri kearah lantai.Lakukan untuk beberapa kali nafas.
Jathara Parvartanasana adalah posisi memutar perut.Berbaring dan tekuk lutut dan telapak kaki sejajar pada lantai.Tarik telapak kaki menjauh dari lanti dan tarik lutut ke arah dada.Rentangkn tangan kesamping diatas lantai, tumpuklah kedua lutut dan pergelangan kaki ke sisi kiri dan kann di atas lantai dengan membentuk sudut 90 derajat.Pertahankan posisi tulang punggung dalam tarikan nafas, pada saat menghembuskan nafas putar bahu kiri kearah lantai.Lakukan untuk beberapa kali nafas.
9.
Modifikasi Ardha Bhekasana
Adalah posis setengah katak, yaitu berbaring pada perut, tekuk kaki kanan dan tahan bagian luar dari pergelangan kaki kanan denag tangan. Dalam setiap hembusan nafas, kendurkan posisi, sehingga pada bagian dpan menjadi terbuka dan urat-urat lutut dapat berkontraksi.Jangan latihan jika terdapak indikasi penyakit lutut.
Adalah posis setengah katak, yaitu berbaring pada perut, tekuk kaki kanan dan tahan bagian luar dari pergelangan kaki kanan denag tangan. Dalam setiap hembusan nafas, kendurkan posisi, sehingga pada bagian dpan menjadi terbuka dan urat-urat lutut dapat berkontraksi.Jangan latihan jika terdapak indikasi penyakit lutut.
10.
Parvatasana dalam Vajrasana
Adalah posisi halilintar. Duduk dalam dandasana dan ambilah posisi berlutut dengan tulang punggung tegak. Buat jari-jari saling mengunci dan letakkan tangan di depan. Tarik nafas dan angkat tangan ke atas kepala.Tahan posisi tersebut untuk beberapa tarikan nafas, lalu hembuskan nafas dan lepaskan diri dari posisi mengunci.Ubah gerakan kunci dan ulangi posisi tadi.
Adalah posisi halilintar. Duduk dalam dandasana dan ambilah posisi berlutut dengan tulang punggung tegak. Buat jari-jari saling mengunci dan letakkan tangan di depan. Tarik nafas dan angkat tangan ke atas kepala.Tahan posisi tersebut untuk beberapa tarikan nafas, lalu hembuskan nafas dan lepaskan diri dari posisi mengunci.Ubah gerakan kunci dan ulangi posisi tadi.
11.
Posisi Tangan Gumukhasana Ketika Duduk dengan Posisi Vajrasana
Gumukhasana adalah posisi kepala sapi, Vajrasana adalah posisi halilintar.Tarik tangan keatas, tekuk tangan kanan kebelakang tubuh, tekuk siku dan lihatlah apakah anda dapat menggenggam tangan yang lainnya di bagian punggung, diantara bahu.Jika tidak maka gunakanlah tali.
Gumukhasana adalah posisi kepala sapi, Vajrasana adalah posisi halilintar.Tarik tangan keatas, tekuk tangan kanan kebelakang tubuh, tekuk siku dan lihatlah apakah anda dapat menggenggam tangan yang lainnya di bagian punggung, diantara bahu.Jika tidak maka gunakanlah tali.
Renggangkan
siku kearah yang berlawanan satu sama lain dan tarik jari-jari seperti sedang
melapaskannya. Bawa tangan ke atas kemudian ke belakang, dengan tangan bagian
dalam berada di dekat telinga kiri.Tahan posisi tersebut untuk beberapa tarikan
nafas, lalu hembuskan nafas.Pernafasan yang dilakukan dengan ringan
mengindikasikan keseimbangan, sementara nafas yang tidak teratur
mengindikasikan telah dilakukannya kerja yang berlebihan.
Relaksasi
1. Manfaat Relaksasi
Relaksasi yang dilakukan satiap hari sangat penting untuk kesehatan yang optimal, karena hal tersebut akan memungkinkan pikiran dan sistem tubuh mengalami peremajaan dan pemulihan dari hal-hal yang terjadi pada hari itu. Insomnia adalah masalah yang terus berkembang dan mempengaruhi mekaninsme alami tubuh untuk proses istirahat dan penyembuhan selama melakukan relaksasi yang mendalam, tubuh menjadi lemas dan pikiran menjadi tenang.
1. Manfaat Relaksasi
Relaksasi yang dilakukan satiap hari sangat penting untuk kesehatan yang optimal, karena hal tersebut akan memungkinkan pikiran dan sistem tubuh mengalami peremajaan dan pemulihan dari hal-hal yang terjadi pada hari itu. Insomnia adalah masalah yang terus berkembang dan mempengaruhi mekaninsme alami tubuh untuk proses istirahat dan penyembuhan selama melakukan relaksasi yang mendalam, tubuh menjadi lemas dan pikiran menjadi tenang.
Hal
ini membebaskan dari berbagai kecemasan sehari-hari. Respon yang diberikan pada
relaksasi yang dihubungkan dengan sistem saraf parasimpatik, sehingga saat
relaksasi mencatatkan diri dalam tubuh dan pikiran, sistem saraf parasimpatik
akan mendobrak masuk, menghasilkan sensasi dari dilepasnya ketegangan
(pernafasan yang lebih lambat dan penuh), detak jantung yang lebih lambat.
Pikiran menjdi lebih tenang, dengan lebih banyak ruang diantara keruwetan
berbagai pikiran.
Banyak
orang melaporkan bahwa melatih relakasasi secara mendalam meningkatkan kualitas
dan jumlah waktu tidur mereka, mengurangi rasa sakit, melepaskan ketegangan,
membantu dalam mengatur stres, mengembalikan dan mempertahankan kesehatan dan
menimbulkan rasa damai dan penerimaaan.Relaksasi secara mendalam dan pelepasan
ketegangan juga meningkatkan kelenturan tubuh.
2.
Posisi Relaksasi Dasar
Pada posisi ini kita belajar seni mendiamkan diri dan tubuh.Biasanya dilakukan di bagian akhir dilatihan dan dilakukan dalam posisi berbaring. Tubuh secara sistematis menjadi rileks dan akan membuat pikiran mengusir semua keruwetan di kepala yang mengaburkan persepsi dan menghalangi relaksasi total. Ini adalah bentuk relaksasi kedalam yang penting untuk mematikan semua rangsangan dari luar dan meningkatkan relaksasi.
Pada posisi ini kita belajar seni mendiamkan diri dan tubuh.Biasanya dilakukan di bagian akhir dilatihan dan dilakukan dalam posisi berbaring. Tubuh secara sistematis menjadi rileks dan akan membuat pikiran mengusir semua keruwetan di kepala yang mengaburkan persepsi dan menghalangi relaksasi total. Ini adalah bentuk relaksasi kedalam yang penting untuk mematikan semua rangsangan dari luar dan meningkatkan relaksasi.
Mata
terpejam, nafas lancar dan alami. Relaksasi mendalam terjadi ketika seseorang
mempertahankan alam sadar dan kesadaran akan seluruh proses. Alam pikiran yang
hiruk pikuk keluar masuk pada alam sadar dan mengamati dengan penuh
ketidaksabaran, seperti saat sedang melihat layar film.
3.
Posisi Relaksasi Dasar dalam Yoga
Untuk melakukan teknik-teknik pernafasan, berbaringlah dengan kaki diluruskan dengan posisi yang nyaman.Putar telapak tangan sambil memutar lengan atas keluar, biarkan lengan terletak santai sedikit disamping tubuh sehingga ketiak dan tubuh bagian samping merasa terbuka dan lemas, dan tidak tegang. Seimbangkan tubuh bagian samping, lengan dan kaki, rasakan berat badan yang sama pada bahu, bokong, lengan, dan kaki. Tarik dan embuskan nafas dengan penuh, seperti menghela nafas, untuk melepaskan tubuh dengan santai.Pertahankan posisi ini sepanjang melakukan posisi teknik-teknik pernafasan, dengan sedikit mungkin ganggua dan gerakan.
Untuk melakukan teknik-teknik pernafasan, berbaringlah dengan kaki diluruskan dengan posisi yang nyaman.Putar telapak tangan sambil memutar lengan atas keluar, biarkan lengan terletak santai sedikit disamping tubuh sehingga ketiak dan tubuh bagian samping merasa terbuka dan lemas, dan tidak tegang. Seimbangkan tubuh bagian samping, lengan dan kaki, rasakan berat badan yang sama pada bahu, bokong, lengan, dan kaki. Tarik dan embuskan nafas dengan penuh, seperti menghela nafas, untuk melepaskan tubuh dengan santai.Pertahankan posisi ini sepanjang melakukan posisi teknik-teknik pernafasan, dengan sedikit mungkin ganggua dan gerakan.
Penarikan
nafas yang dalam tidak disarankan bagi penderita gangguan jantung atau hipertensi.Penekannya
harus diletakkan pada embusan nafas.Dan embusan nafas yang dalam seharusnya
tidak dilakukan oleh mereka yang sedang menderita depresi atau tekanan darah
rendah, namun penekanan diletakan pada tarikan nafas.
2.6
Penelitian: Yoga Dapat Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Kolesterol, dan Serangan
Jantung
NEW
ORLEANS, RIMANEWS - Sebuah studi membuktikan bahwa Yoga sudah terbukti untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol. Selain itu juga dilakukan
secara rutin Yoga dapat memperkecil serangan jantung.
Penelitian
pertama dari Yoga ini adalah untuk menguji manfaat Yoga pada atrial fibrilasi,
masalah yang merupakan penyebab utama stroke dan yang paling umum pada orang
tua.Selain mengurangi separuh fibrilasi, studi ini menemukan bahwa Yoga juga
mengurangi gejala kecemasan dan depresi yang terkait dengan kondisi tersebut.
"Temuan
ini penting karena banyak strategi pengobatan konvensional untuk fibrilasi yang
mencakup prosedur invasif atau obat dengan efek samping yang tidak diinginkan,"
kata Dr Dhanunjaya Lakkireddy, seorang profesor University of Kansas di Rumah
Sakit di Kansas City, Kansas, yang memimpin studi.
Dia
mempresentasikan temuannya pada pertemuan tahunan American College of
Cardiology yang diadakan di New Orleans.Penelitian ini melibatkan 49 pasien
dengan gangguan irama jantung yang tidak memiliki keterbatasan fisik dan tidak
ada pengalaman sebelumnya dengan Yoga.
Dilansir
melalui Reuters, Minggu (3/4/2011)
mereka diperiksa melalui denyut jantung yang tidak teratur yang diukur selama
enam bulan oleh para peneliti di rumah sakit.
Selama
tiga bulan pertama, pasien diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam aktivitas
fisik yang mereka suka.Untuk tiga bulan yang tersisa, mereka menjalani program
Yoga yang melibatkan latihan pernapasan, postur yoga, meditasi dan relaksasi.
Empat
puluh lima menit sesi yoga dengan profesional bersertifikat diselenggarakan
tiga kali setiap minggu, dan pasien didorong untuk berlatih Yoga setiap hari
latihan di rumah. Rata-rata, relawan yang mengikuti Yoga ini dapat
memenimalisir denyut jantung tidak teratur dalam setengah, sementara juga
secara signifikan mengurangi skor depresi dan kecemasan dan meningkatkan skor
dalam fungsi fisik, kesehatan umum, vitalitas, fungsi sosial dan kesehatan
mental.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik
yoga khusus untuk relaksasi mendalam yang akan mengurangi dampak yang merugikan
dari stress (Savitri, 2009). Relaksasi yang dilakukan setiap hari sangat
penting untuk kesehatan yang optimal, karena hal tersebut akan memungkinkan
pikiran dan sistem tubuh mengalami peremajaan dan pemulihan dari hal-hal yang
terjadi pada hari itu. Insomnia adalah masalah yang terus berkembang dan
mempengaruhi mekaninsme alami tubuh untuk proses istirahat dan penyembuhan
selama melakukan relaksasi yang mendalam, tubuh menjadi lemas dan pikiran
menjadi tenang. Hal ini membebaskan dari berbagai kecemasan sehari-hari.
Respon
yang diberikan pada relaksasi yang dihubungkan dengan sistem saraf
parasimpatik, sehingga saat relaksasi mencatatkan diri dalam tubuh dan pikiran,
sistem saraf parasimpatik akan mendobrak masuk, menghasilkan sensasi dari
dilepasnya ketegangan (pernafasan yang lebih lambat dan penuh), detak jantung
yang lebih lambat. Pikiran menjdi lebih tenang, dengan lebih banyak ruang
diantara keruwetan berbagai pikiran.
Banyak
orang melaporkan bahwa melatih relakasasi secara mendalam meningkatkan kualitas
dan jumlah waktu tidur mereka, mengurangi rasa sakit, melepaskan ketegangan,
membantu dalam mengatur stres, mengembalikan dan mempertahankan kesehatan dan
menimbulkan rasa damai dan penerimaaan.Relaksasi secara mendalam dan pelepasan
ketegangan juga meningkatkan kelenturan tubuh.
3.2 Saran
Didalam
makalah ini sebenarnya banyak terdapat kekuranggan bahkan jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami harap dosen pembimbing dan teman-teman semua agar
memberikan pemasukan supaya makalah ini setidkanya bisa sedikit mendekati kata
sempurna
DAFTAR
PUSTAKA
Aziz,
A, H. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Aziz, 2008. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Aziz, 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Aziz, 2008. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aryo, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Banyu, 2010.Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
Damandiri, 2010.Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC
Davis, E, 2005. Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres. Jakarta: EGC.
Hardi, W, 2000. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Iwan, 2009. Skala Insomnia (KSPBJ Insomnia Rating Scale). http/wwwsleepnetco 24 Juni 2010; 10.00 WIB
Kusyati E, 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: EGC.
Mar, E, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta: Salemba Medika.
Martono, 2005.Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
, 2006. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
Nugroho W, 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC
Nursalam, 2007. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perry, A, 2005. Buku Saku Keterampiln Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Potter A, P, 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Purnomo,W, 2006. Teknik Penulisan Usulan Penelitian Kualitatif Dan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Kesehatan. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Ramaiyah, 2009.Yoga Untuk Kesehatan. Tangerang: Karisma
Robinson, 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Setyoegoro, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Suryabarata, 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Wahjudi, 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Tarwoto, W, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Widyantoro, 2010. Yoga yuk, biar fit. Jakarta: Raketindo Primedia Mandiri.
Worby, 2007.Memahami Segala Tentang Yoga. Tangerang: Karisma
Aziz, 2008. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Aziz, 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Aziz, 2008. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aryo, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Banyu, 2010.Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
Damandiri, 2010.Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC
Davis, E, 2005. Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres. Jakarta: EGC.
Hardi, W, 2000. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Iwan, 2009. Skala Insomnia (KSPBJ Insomnia Rating Scale). http/wwwsleepnetco 24 Juni 2010; 10.00 WIB
Kusyati E, 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: EGC.
Mar, E, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta: Salemba Medika.
Martono, 2005.Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
, 2006. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
Nugroho W, 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC
Nursalam, 2007. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perry, A, 2005. Buku Saku Keterampiln Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Potter A, P, 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Purnomo,W, 2006. Teknik Penulisan Usulan Penelitian Kualitatif Dan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Kesehatan. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Ramaiyah, 2009.Yoga Untuk Kesehatan. Tangerang: Karisma
Robinson, 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Setyoegoro, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Suryabarata, 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Wahjudi, 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Tarwoto, W, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Widyantoro, 2010. Yoga yuk, biar fit. Jakarta: Raketindo Primedia Mandiri.
Worby, 2007.Memahami Segala Tentang Yoga. Tangerang: Karisma
0 komentar:
Posting Komentar