KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayahnya dan inayah-Nya, sehingga maklah ini
disusun sebagai salah satu tugas Asuhan kebidanan III.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat Bapak/ Ibu :
1.
Hj. Sitti Arras SSt, Spd,
Selaku Ketua Program Studi Kebidanan Suomo Surabaya Program khusus D III
Kebidanan Bagi Tenaga Bidan
Pelaksana Pelayanan Kebidanan dI Wilayah Dinas Kesehatan Lamongan.
2.
Dosen Sukesi A. Per. Pen,
selaku dosen pengajar Asuhan Kebidanan III.
3.
Semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan dimasa mendatang.
Lamongan, November
2005
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………(
Daftar isi…………………………………………………………………………..
BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan umum
1.2.2
Tujuan khusus
BAB 2 Cara Perawatan
Payudara
2.1
Tujuan
2.2
Hal-hal yang perlu diperhatikan
2.3
Pelaksanaan
2.3.1
Persiapan Alat
2.3.2
Langkah- langkah
BAB 3 Cara Menyusui Yang
Benar
3.1
Langkah- kangkah Menyusui Yang
Benar
3.2
Lama dan Frekwensi Menyusui
3.3
Pengeluaran ASI
3.4
Penyimpanan ASI
3.5
Pemberian ASI Peras
BAB 4 Penutup
Daftar Pustaka
ii
BAB : 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Untuk mendapatkan suatu generasi penerus bangsa yang
kuat dan bekualitas, diperlukan upaya- upaya yang terarah sehingga dapat dihasilkan
anak-anak yang sehat. Sebab anak merupakan modal dasar untuk pembentukan
generasi yang diharapkan.Untuk memperoleh anak-anak yang sehat kita perlu
mempersiapkan sejak bayi dengan memberikan nutrisi yang baik.
Nutrisi yang baik untuk bayi pada awal kehidupannya
teruama adalah ASI . ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah
dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi,selalu segar, bersih dan siap
untuk diminum.ntuk memperoleh ASI yang berkualitas dan bayi bisa tercukupi
kebutuhan nutrisinya kita perlu mempersiapkan dan merawat payudara setelah
melahirkan.Tehnik perawatan payudara akan kita bahas dalam makalah ini.
1.2
TUJUAN
1.2.1
TUJUAN UMUM : Untuk mengetahui tehnik dan cara perawatan
payudara yang baik dan benar.
1.2.2
TUJUAN KHUSUS :
1.2.2.1
Mampu memberikan asuhan
kebidanan pada ibu nifas khususnya pada perawatan payudara.
1.2.2.2
Memahami tehnik menyusui yang
benar.
1
BAB : 2
CARA PERAWATAN PAYUDARA
2.1 TUJUAN :
2.1.1
Memelihara Kebersihan.
2.1.2
Memperlancar sirkulasi darah.
2.1.3
Memperlancar pengeluaran ASI.
2.1.4
Mengatasi putting susu datar
terbenam.
2.2
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN :
2.2.1
Perawatan dilakukan secara
teratur.
2.2.2
Pelihara kebersihan sehari-
hari.
2.2.3
Pemasukan gizi ibu garus lebih
baik dan banyak untuk mencukupi produksi ASI.
2.2.4
Ibu harus percaya diri akan
kemampuan menyusui bayinya.
2.2.5
Ibu harus merasa nyaman.
2.2.6
Hindari rasa cemas dan sters
karena akan menghambat refleks oksitosin.
2.2.7
Pelaksanan perawatan payudara
sebaiknya sedini mungkin,yaitu 1-2 hari setelah bayi lahir, lakukan 2 kali
sehari.
2.3
PELAKSANAAN :
2.3.1
PERSIAPAN ALAT:
2.3.1.1
Minyak kelapa.
2.3.1.2
Air panas dan dingin dalam Waskom.
2.3.1.3
Waslap/ sapu tangan dari handuk.
2.3.1.4
Kapas.
2
3
2.3.2
LANGKAH – LANGKAH :
2.3.2.1
Cuci tangan sebelum melakukan pengurutan.
2.3.2.2
Pengurutan pertama :
Terdiri 4 gerakan, yang dilakukan
pada kedua payudara selama 5 menit.
Ø Ambil kapas basahi dengan minyak kelapa, kemudian tempelkan
pada putting susu selama 2-3
menit, kemudian bersihkan.
Ø Licinkan telapak tangan dengan minyak.
Ø Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
Ø Lakukanlah pengurutan, mulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri
kearah sisi kiri dan telapak tangan kanan kearah kanan.
Ø Lakukan terus pengurutan ke bawah / kesamping. Selanjutnya
pengurutan melintang.
Ø Telapak tangan mengurut ke depan, lalu kedua tangan di lepas dari
payudara.
Ø Ulangi gerakan 20 –30 kali tiap payudara.
2.3.2.3
Pengurutan kedua :
Ø Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari- jari tangan
kanan saling dirapatkan.
Ø Sisi kelingking kanan mengurut payudara kiri dari pangkal payudara
kearah putting, demikian pula payudara kanan.
Ø Lakukanlah 30 kali selama 5 menit.
2.3.2.4
Pengurutan ketiga :
Ø Telapak tangan kiri menopang
payudara kiri.
Ø Jari – jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang- tulang kepalan
tangan kanan mengurut payudara dari pangkal kearah putting susu.
Ø Lakukan 30 kali selama 5 menit.
2.3.2.5
Pengompresan:
4
Ø Kompres payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, lalu
bergantian dengan kompres waslap
dingin selama 1 menit.
Ø
Kompres bergantian sebanyak 3 kali berturut – turut dan akhirnya dengan kompres waslap panas.
Ø Payudara disiram air hangat dan air dingin
secara bergantian selama 5 menit.
2.3.2.6
Payudara keringkan dengan handuk bersih.
2.3.2.7
Setelah selesai, pakailah BH yang sesuai dan menyangga payudara dengan
sempurna.
2.3.2.8
Cuci tangan dan alat dikembalikan
ketempatnya.
BAB : 3
CARA MENYUSUI YANG
BENAR
Posisi menyusui yang tergolong
biasa :
w Duduk, berdiri atau berbaring.
Posisi khusus :
w Menyusui bayi kembar,
dilakukan dengan cara seperti memegang bola,
kedua bayi disusukan bersama, dipayudara kanan dan kiri.
3.1
LANGKAH- LANGKANG MENYUSUI YANG BENAR :
3.1.1 Sebelum menyusui , ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada putting susu
dan areola sekitarnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.
3.1.2
Bayi diletakkan menghadap perut
ibu atau payudara.
Ø Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi.
Ø Bayi
dipegang dengan satu lengan , kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Ø Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan
ibu dan yang satu di depan.
Ø Perut bayi menempel badan
ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
hanya membelokkan kepala bayi)
Ø Telinga dan lengan bayi
terletak pada garis lurus.
Ø Ibu menatap bayi dengan
kasih sayang.
5
6
3.1.3
Payudara dipegang dengan ibu
jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan putting susu
atau areola mamae saja.
3.1.4
Bayi diberi rangsangan untuk
membuka mulut (rooting refleks) dengan cara :
w Menyentuh pipi dengan putting menyentuh sisi mulut bayi.
w Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekapkan ke
payudara ibu dengan putting susu dan areola dimasukkan ke mulut bayi.
w Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayià putting susu berada di bawah langit- langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat
penampungan yang terletak dibawah areola.
w Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang lagi.
w Melepas isapan bayi.
Setelah bayi menyusu pada satu payudara
sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain.
w Cara melepas isapan bayi :
-
Jari telunjuk ibudimasukkan ke
dalam mulut bayi melalui sudut mulut
atau.
-
Dagu bayi ditekan ke bawah.
-
Menyusui berikutnya mulai dari
payudara yang belum terkosongkan (yang dihisap terakhir)
-
Setelah selesai menyusui, ASI
dikeluarkan sedikit kemudian oleskan pada putting susu dan areola mamae, biarkan
kering dengan sendirinya.
-
Menyendawakan bayi.
7
Tujuannya untuk mengeluarkan
udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusui. Cara
menyendawakan bayi: Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau
Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk
perlahan-lahan.
..
3.2
LAMA DAN FREKWENSI
MENYUSUI
Ø Sebaiknya bayi disusui secara nir jadwal (on demen ).
Ø Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit
dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam wakyu 2 jam.
ØUntuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara è setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara.
3.3
PENGELUARAN ASI.
Bila
Asio berlebih, sampai keluar memancarÃ
sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan dulu untuk menghindari bayi tersedak
/ enggan menyusu.
Pengeluaran ASI dapat
dilakukan dengan dua cara :
3.3.1 Pengeluaran
dengan tangan :
Ø Ibu diminta untuk mencuci tangan sampai bersih.
Ø Ibu atau keluarga menyiapkan cangkir/gelas bertutup yang telah di
cuci dengan air mendidih.
ØIbu
melakukan masase/ pemijatan payudara dengan telapak tangan dari pangkal ke
areola. Minta ibu mengulangi pemijatan ini pada sekeliling payudara secara
merata.
Ø Pesankan pada ibu untuk menekan daerah areola ke arah dada
dengan ibu jari di sekitar areola bagian atas dan jari telunjuk pada sisi
areola yang lain.
8
Ø Peras areola dengan ibu jari dan telunjuk, jangan memijat / menekan
putting karena dapat menyebabkan lecet / rasa nyeri.
Ø Minta ibu untuk mengulang tekan- peras- lepas-ekan- peras-
lepas. Pada mulanya Asi tak keluar,
jangan berhenti lanjutkan à ASI
akan keluar.
3.3.2. Pengeluaran dengan pompa
payudara tangan :
w Letakkan bola karet untuk mengeluarkan
udara .
wLetakan ujung lebar tabung pada payudara dengan putting susu tetap
di tengah, dan tabung benar- benar
melekat pada kulit.
w Lepas bola karet, sehingga putting dan
areola tertarik ke dalam.
w Tekan dan lepas beberapa kali sehingga
ASI akan keluar dan tertampung pada lekukan penampung pada sisi tabung.
w Cucilah alat dengan bersih, gunakan air
mendidih setelah selesai dipakai.
3.4
PENYIMPANAN ASI.
ASI yang dikelurkan dapat disimpan untuk
beberapa saat. Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat
penyimpanan.
§ Di udara terbuka / bebas : 6-8 jam.
§ Di lemari es (4° C ) :
24 jam.
§ Di lemari pendingin/beku (-18°C ) : 6 bulan.
ASI yang di
dinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai, karena kualitasnya akan
menurun, yaitu unsur kekebalanya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat di
dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin, atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah berisi air panas.
9
3.5
PEMBERIAN ASI PERAS.
Jangan diberikan dengan botol / dot
karena akan menyebabkan bayi bingung putting . Berikan dengan menggunakan
cangkir / sendok sehingga bila saatnya ibu menyusui langsung bayi tidak menolak
menyusu.
Pemberian dengan sendok kurang praktis
namun pada bayi yang membutuhkan ASI yang sedikit, mudah tersedak / muntah maka
lebih baik pemberian ASI perasan dengan sendok.
Cara pemberian dengan menggunakan
cangkir :
C Ibu /yang memberi minum bayi, duduk dengan memangku bayi.
C Punggung bayi di pegang dengan lengan.
C Cangkir diletakkan pada bibir bawah bayi.
C Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir dan biarkan bayi menghisap
ASI dari dalam cangkir ( saat cangkir dimiringkan )
C Beri sedikit waktu istirahat setiap menelan.`
BAB 4
PENUTUP.
Tehnik dan
cara perawatan payudara yang telah kita uraikan tadi kiranya dapat
dipergunakan dan dilaksanakan , kita
dapat memberikan penyuluhan kapada ibu nifas betapa pentingnya perawatan
payudara yang baik dan benar . Sehingga ibu dapat mem berikan / memproduksi ASI
yang optimal yang dapat diberikan untuk bayinya.Dan itu akan membuat bayi
memperoleh nutrisi yang baik. Bayi akan tumbuh sehat, cerdas, kuat, peka,
luwes, peduli dan punya hati nurani
kalau ayah dan ibunya mampu memberikan pendidikan yang baik, antara lain
dengan menciptakan kondisi rumah tangga yang mampu menjadipersemaian yang sehat
bagi tumbuh kembang anak.
Menyusui
adalah awal dari pendidikan anak. Pemberian ASI diharapkan dapat menciptakan
pemahaman yang menghasilkan perilaku positif terhadap ASI.
Dari penulisan
diatas dapat digunakan bagi bidan sebagai acuan dalam pemberian asuhan
kebidanan dalam tehnik perawatan payudara yang baik dan benar.
10
11
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes RI (1995 ), Menejemen
laktasi, Pusat Pendidikan dan Latihan
Pegawai, Jakarta.
Jumiarni, Sri Mulyani, Nurlina S,
(1995 ), Edisi I, Asuhan Keperawatan Perinatal, EGC, Jakarta.
Persis Mary Hamilton, (1995 ),
Edisi 6, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta.
Rulina Suradi , ( 2004 ),Edisi 2,
Menejemen Laktasi, PERINASIA, Jakarta.
Helen Farrey, ( 2001 ),Perawatan
Maternitas, Cetakan I, EGC, Jakarta.
TUGAS
ASKEB III : PERAWATAN PAYUDARA
DOSEN : SUKESI A. Per. Pen.
DISUSUN OLEH KELOMPOK I :
1.
AIDA ROSANTI
2.
ANIK ROBAYANA
3.
ANIK WIDAYATI
4.
DWI ENDAH S
5.
EKO YULIANI
6.
ENDANG YULIANI
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIS KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
SOETOMO SURABAYA PROGRAM
KHUSUS D III KEBIDANAN
BAGI TENAGA BIDAN PELAKSANA
PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH
KESEHATAN DINAS KABUPATEN
LAMONGA
TAHUN
2005