KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
Pengkajian
Riwayat
keperawatan
Reaksi
dan persepsi klien/keluarga
Gejala
umum
o Data subjektif fatique/kelelahan,
anoreksia, nausea/vomitus, ansietas, nokturia
o Data objektif takhipnea, nokturia,
takhikardia, Gallops (S3 dan S4), cyanosis
perifer,
rales, ronkhi, aritmia, intoleransi aktifitas, dyspnea
Gejala
khusus gagal jantung kanan
o Tekanan vena
meningkat distensi vena jugularis
o Edema ekstremitas
bawah/tungkai, sakrum, genitalia
o
Ascites
o Nyeri abdomen
kwadran kanan atas
o Hepatosplenomegali
o Berat badan
meningkat secara drastis
o Penurunan output
urine
o
Anoreksia
Gejala
khusus gagal jantung kiri
o Nafas pendek/sesak
nafas
o
gelisah
o Dyspnea rest
or exertional
o Orthopnea &
tachypnea o Batuk, rales dan
ronchi
o
Hemoptisis
o Tekanan darah
meningkat
o
Terdengar bunyi jantung III
o
Hipoxemia
o
Krekles/ronki
o Cyanosis
o
Odema paru
Pemeriksaan
diagnostik
o
EKG
o
Foto thoraks
o Echocardiografi
o Kateterisasi jantung
Diangosa
Keperawatan, Perencanaan dan Implementasi
1. Penurunan curah
jantung berhubungan dengan faktor mekanik (preload dan afterload
atau
kontraktilitas)
Rencana
tindakan :
Kaji
dan pantau vital sign setiap 4 jam sesuai indikasi
Berikan
dukungan emosional dengan memberikan penjelasan sederhana
Pantau
in take dan out put cairan
Meningkatkan
kemampuan pompa jantung dengan pemberian obat-obatan,
seperti
Digitalis (Digoxin, Cedilanit), Agen inotropik, Pacemaker.
Menurunkan
beban kerja jantung istirahat, menurunkan kecemasan, terapi
vasodilator
Mengontrol
garan dan retensi cairan diet rendah garam,
pemberian obat-
obatan
diuretika (Furosemid, Lasix), pembuangan cairan mekanik, misal dialisis
Kriteria
hasil :
Curah
jantung klien adekuat kembali ditandai dengan :
Tanda
vital dalam batas normal yang dapat diterima sesuai batas usia
Frekwensi
jantung dan curah jantung dalam batas diterima
Haluaran
urine meningkat
Toleransi
terhadap aktifitas meningkat
2. Gangguan
pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveoli
yang
diakibatkan oleh peningkatan tekanan kapiler paru
Rencana
tindakan :
Kaji
dan pantau adanya perubahan dalam pernafasan
Pantau
seri analisa gas darah arteri
Anjurkan
klien untuk menghindari merokok atau menggunakan produk tembakau
Menurunkan
kecemasan
Posisi
semi fowler
Meningkatkan
pertukaran gas
Jika
terjadi hipoksemia tanpa hipercapnia (penurunan kesadaran akibat
peningkatan PaCO2) berikan
O2 via masker ; bila O2 < 60 mmHg, lakukan
intubasi dan bila gagal beri tindakan ventilasi
(ventilator).
Kriteria
hasil :
Klien
memperlihatkan perbaikan pertukaran gas ditandai dengan :
Klien
bernafas tanpa kesulitas
Menunjukkan
perbaikan pernafasan
Paru
bersih pada auskultasi
Kadar
PO2 dan PCO2 dalam batas normal
3.
Perubahan dalam volume cairan : berlebihan berhubungan dengan gangguan
mekanisme
pengaturan
Rencana
tindakan :
Kaji
dan pantau adanya peningkatan atau penurunan tekanan vena jugularis
Lakukan
pemeriksaan fisik sistem pernafasan secara teratur atau bila dibutuhkan
Pertahankan
cairan parenteral ; hindari hidrasi berlebihan dan cepat
Pantau
in take dan out put cairan
Timbang
berat badan klien setiap hari dengan timbangan yang sama
Pantau
hasil pemeriksaan laboratorium
Pertahankan
diet pembatasan natrium sesuai dengan indikasi
Kriteria
hasil :
Klien
memperlihatkan tidak adanya tanda kelebihan beban cairan ditandai dengan :
Tidak
adanya odema
Penurunan
berat badan/kembali pada berat badan dasar
Tidak
ditemukan peningkatan vena jugularis
4. Tidak toleransi
terhadap aktifitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ;
supply
oksigenasi serebral menurun ; oedema paru akut
Rencana
tindakan :
Kaji
dan pantau adanya tanda intoleransi aktifitas
Pertahankan
klien tetap tirah baring/Fasilitasi untuk tidur Identifikasi
faktor yang diketahui menyebabkan kelelahan
Bantu
ADL dan tingkatkan aktifitas seusia indikasi
Latihan
nafas dalam dan batuk efektif
Kriteria hasil :
Klien
mendemonstrasikan peningkatan aktifitas yang ditoleransi
Mengungkapkan
peningkatan energi untuk melakukan aktifitas sehari-hari
Vital
sign dalam batas yang dapat diterima selama dan sesudah aktifitas
5.
Perubahan status nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan
absorpsi zat-zat gizi sekunder terhadap penurunan curah jantung
Rencana
tindakan :
Pantau adanya
tanda-tanda malnutrisi, seperti penurunan berat badan drastis,
stormatitis,
anoreksia, kelemahan dan sebagainya
Timbang
berat badan klien setiap hari
Pertahankan
diet sesuai indikasi dan support klien untuk menghabiskan diet
Berikan
makanan sedikit dengan porsi kecil dan sering
Lakukan
pemasangan selang makanan atau nutrisi parenteral sesuai indikasi
Kriteria
hasil :
Klien
memperlihatkan status nutrisi yang adekuat ditandai dengan :
Berat
badan membaik atau normal sesuai usia dan bentuk badan
Nafsu
makan membaik
Turgor
kulit baik
Tanda dan gejala
toksik digitalis, meliputi bradicardia, pulse defisit, mual - muntah,
nyeri
abdomen, diare, sakit kepala, diplopia, bingung, iritable, lemah
Pendidikan
kesehatan
Monitoring tanda dan
gejala, seperti peningkatan berat badan > 1 kg/hari, edema,
sesak
dan lain-lain
Pengaturan
aktifitas
Pengenalan nama,
dosis, waktu, dan cara mengkonsumsi obat serta hal-hal yang
harus
diperhatikan selama pengobatan terutama untuk digitalis dan diuretik
Informasi tentang
diet, meliputi pembatasan garam dan air ; tidak kekenyangan
atau
tergesa-gesa dalam segala hal
Informasi
untuk perawatan dirumah dan tindakan bila timbul masalah
Terimakasi Atas Askepnya.
BalasHapusKunbal juga Boleh ke AkkesAskep