Sabtu, 22 Desember 2012

askep gagal jantung

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Pengkajian
Riwayat keperawatan

Reaksi dan persepsi klien/keluarga

Gejala umum
o Data subjektif        fatique/kelelahan, anoreksia, nausea/vomitus, ansietas, nokturia
o Data objektif          takhipnea, nokturia, takhikardia, Gallops (S3 dan S4), cyanosis
perifer, rales, ronkhi, aritmia, intoleransi aktifitas, dyspnea







Gejala khusus gagal jantung kanan
o Tekanan vena meningkat          distensi vena jugularis
o Edema        ekstremitas bawah/tungkai, sakrum, genitalia
o Ascites
o Nyeri abdomen kwadran kanan atas
o Hepatosplenomegali
o Berat badan meningkat secara drastis
o Penurunan output urine
o Anoreksia

Gejala khusus gagal jantung kiri
o Nafas pendek/sesak nafas
o gelisah
o Dyspnea        rest or exertional
o Orthopnea & tachypnea o Batuk, rales dan ronchi
o Hemoptisis
o Tekanan darah meningkat
o Terdengar bunyi jantung III
o Hipoxemia
o Krekles/ronki
o Cyanosis
o Odema paru

Pemeriksaan diagnostik
o EKG
o Foto thoraks
o Echocardiografi
o Kateterisasi jantung



Diangosa Keperawatan, Perencanaan dan Implementasi

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan faktor mekanik (preload dan afterload
atau kontraktilitas)

Rencana tindakan :
Kaji dan pantau vital sign setiap 4 jam sesuai indikasi
Berikan dukungan emosional dengan memberikan penjelasan sederhana
Pantau in take dan out put cairan
Meningkatkan kemampuan pompa jantung dengan pemberian obat-obatan,
seperti Digitalis (Digoxin, Cedilanit), Agen inotropik, Pacemaker.
Menurunkan beban kerja jantung             istirahat, menurunkan kecemasan, terapi
vasodilator
Mengontrol garan dan retensi cairan              diet rendah garam, pemberian obat-
obatan diuretika (Furosemid, Lasix), pembuangan cairan mekanik, misal dialisis










Kriteria hasil :
Curah jantung klien adekuat kembali ditandai dengan :
Tanda vital dalam batas normal yang dapat diterima sesuai batas usia
Frekwensi jantung dan curah jantung dalam batas diterima
Haluaran urine meningkat
Toleransi terhadap aktifitas meningkat

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveoli
yang diakibatkan oleh peningkatan tekanan kapiler paru

Rencana tindakan :
Kaji dan pantau adanya perubahan dalam pernafasan
Pantau seri analisa gas darah arteri
Anjurkan klien untuk menghindari merokok atau menggunakan produk tembakau
Menurunkan kecemasan
Posisi semi fowler
Meningkatkan pertukaran gas
Jika terjadi hipoksemia tanpa hipercapnia (penurunan kesadaran akibat
peningkatan PaCO2)        berikan O2 via masker ; bila O2 < 60 mmHg, lakukan
intubasi dan bila gagal beri tindakan ventilasi (ventilator).

Kriteria hasil :
Klien memperlihatkan perbaikan pertukaran gas ditandai dengan :
Klien bernafas tanpa kesulitas
Menunjukkan perbaikan pernafasan
Paru bersih pada auskultasi
Kadar PO2 dan PCO2 dalam batas normal

3. Perubahan dalam volume cairan : berlebihan berhubungan dengan gangguan
mekanisme pengaturan

Rencana tindakan :
Kaji dan pantau adanya peningkatan atau penurunan tekanan vena jugularis
Lakukan pemeriksaan fisik sistem pernafasan secara teratur atau bila dibutuhkan
Pertahankan cairan parenteral ; hindari hidrasi berlebihan dan cepat
Pantau in take dan out put cairan
Timbang berat badan klien setiap hari dengan timbangan yang sama
Pantau hasil pemeriksaan laboratorium
Pertahankan diet pembatasan natrium sesuai dengan indikasi

Kriteria hasil :
Klien memperlihatkan tidak adanya tanda kelebihan beban cairan ditandai dengan :
Tidak adanya odema
Penurunan berat badan/kembali pada berat badan dasar
Tidak ditemukan peningkatan vena jugularis












4. Tidak toleransi terhadap aktifitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ;
supply oksigenasi serebral menurun ; oedema paru akut

Rencana tindakan :
Kaji dan pantau adanya tanda intoleransi aktifitas
Pertahankan klien tetap tirah baring/Fasilitasi untuk tidur Identifikasi faktor yang diketahui menyebabkan kelelahan
Bantu ADL dan tingkatkan aktifitas seusia indikasi
Latihan nafas dalam dan batuk efektif

Kriteria hasil :
Klien mendemonstrasikan peningkatan aktifitas yang ditoleransi
Mengungkapkan peningkatan energi untuk melakukan aktifitas sehari-hari
Vital sign dalam batas yang dapat diterima selama dan sesudah aktifitas

5. Perubahan status nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan absorpsi zat-zat gizi sekunder terhadap penurunan curah jantung

Rencana tindakan :
Pantau adanya tanda-tanda malnutrisi, seperti penurunan berat badan drastis,
stormatitis, anoreksia, kelemahan dan sebagainya
Timbang berat badan klien setiap hari
Pertahankan diet sesuai indikasi dan support klien untuk menghabiskan diet
Berikan makanan sedikit dengan porsi kecil dan sering
Lakukan pemasangan selang makanan atau nutrisi parenteral sesuai indikasi

Kriteria hasil :
Klien memperlihatkan status nutrisi yang adekuat ditandai dengan :
Berat badan membaik atau normal sesuai usia dan bentuk badan
Nafsu makan membaik
Turgor kulit baik

Tanda dan gejala toksik digitalis, meliputi bradicardia, pulse defisit, mual - muntah,
nyeri abdomen, diare, sakit kepala, diplopia, bingung, iritable, lemah

Pendidikan kesehatan
Monitoring tanda dan gejala, seperti peningkatan berat badan > 1 kg/hari, edema,
sesak dan lain-lain
Pengaturan aktifitas
Pengenalan nama, dosis, waktu, dan cara mengkonsumsi obat serta hal-hal yang
harus diperhatikan selama pengobatan terutama untuk digitalis dan diuretik
Informasi tentang diet, meliputi pembatasan garam dan air ; tidak kekenyangan
atau tergesa-gesa dalam segala hal
Informasi untuk perawatan dirumah dan tindakan bila timbul masalah

1 komentar: