duniaku
yang lain bersandiwara guwe apa adanya fandik enjoe aja. Copyright © 2012 fandik
sosial
hidup akan lebih indah karena mengharap berkah, petuah mbah yai, dunia pasti berakir
hampa relung kehidupan
kita masih muda enjoe aja ayo lawan semua yang cuma merusak tatanan yang tak bermoral
baju
ngapai berbaju suci jika tidak dengan hati, jati diri sendiri.
Minggu, 23 Desember 2012
makalah salep mata SOP
05.15
2 comments
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Mata
adalah organ manusia yang berfungsi sebagai alat indra penglihatan. Mata
dibentuk untuk menerima rangsangan berkas – berkas cahaya pada retina, lantas
dengan perantaran serabut – serabut nervus optikus, mengalihkan rangsangan ini
ke pusat pengliahatan pada otak untuk ditafsirkan.Selain itu mata juga sangat
sensitive terhadap rangsangan terutama rangsangan – ransangan nyeri.mata juga
rentan terhadap infeksi bakteri atau virus atau juga sering mengalami trauma
karena benda – benda asing yang berupa butiran – butiran kecil seperti debu dan
asap. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan menjelaskan berbagai cara dan
prosuder pemberian obat mata yang benar baik berupa salep serta cara untuk
melakukan irigasi pada mata yang mengalami infeksi atau iritasi
Sediaan
setengah padat merupakan sediaan yang berbentuk massa yang lunak, ditujukan
untuk pemakaian topikal, dimana sediaan ini mampu melekat pada permukaan tempat
pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan itu tercuci atau
dihilangkan.Hal ini disebabkan karena sifat rheology plastis yang dimiliknya
sehingga memungkinkan sediaan ini bentuknya akan tetap melekat sebagai lapisan
tipis.Macam-macam dari sediaan setengah padat ini dapat dibedakan berdasarkan
konsistensinya yaitu : salep (unguenta), pasta, krim (cream), cerata, jelly
(Gelones).
Salep adalah sediaan setengah padat
yang mudah dioleskan ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit ataupun
selaput lendir, dimana bahan obat harus larut atau terdispersihomogen dalam
dasar salep yang cocok. Sediaan salep mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak
mencair pada suhu kamar tetapi mudah dioleskan.Macam-macam dari sediaan salep
ini dapat dibedakan berdasarkan sifat farmakologi dan penetrasinya, yaitu :
salep epidermis, salep endodermis, dan salep diadermis. Sedangkan berdasarkan
salep yang di gunakan, dibedakan menjadi salep hidrofobik dan salep hidrofilik.Salep
dengan berbagai jenis sering digunakan dalam menangani penyakit inflamasi
kelopak mata, konjutiva, dan kornea.Paling sering diresepkan adalah antibiotic,
bahkan anti inflamasi, dan berbagai kombinasi keduanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
Definisi dari salep mata?
2. Apa
tujuan dari pemberian salep mata?
3.
Apa indikasi dan
kontraindikasi dari pemberian salep mata?
4.
Apa keuntungan dan
kerugian pemberian salep mata?
5.
Bagaimana syarat-syarat
dari salep mata?
6.
Bagaimana basis dari
salep mata?
7.
Bagaimana beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam menyediakan salep mata?
8.
Bagaimana Standart
Operasional Prosedur dalam pemberian Salep mata?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan Konsep Pemberian
Salep Mata
1.3.2
Tujuan Khusus
1.
Untuk mengetahui
definisi dari salep mata
2.
Untuk mengetahui tujuan
dari pemberian salep mata
3.
Untuk mengetahui indikasi
dan kontra indikasi pemberian salep mata
4.
Untuk mengetahui keuntungan
dan kerugian pemberian salep mata
5.
Untuk mengetahui syarat-syarat
dalam salep mata
6.
Untuk mengetahui basis
dalam salep mata
7.
Untuk mengetahui hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menyediakan salep mata
8.
Untuk mengetahui
Standart Operasional Prosedur Pemberian
salep mata
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Definisi
Gambar
2.1 contoh salep mata
Salep
mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata harus
diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan
dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas (Anonim,
1995).
Salep
adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang
cocok (Anief, 2000). Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril.
Salep mata harusmemenuhi uji sterilitas sebagaimana tertera pada kompendia
resmi. Jadi, salep mata dapatdiartikan sebagai sediaan setengah padat yang
mudah dioleskan ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lendir pada bagian mata
atau sekitarnya,dimana bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam
dasar salep yang sesuai.
2.2
Tujuan
Pemberian Salep Mata
Tujuan utama pemberian salep mata yaitu
untuk memperlama kontak obat dengan permukaan mata.
2.3
Indikasi
dan Kontra indikasi pemberian obat pada mata
- Indikasi
Biasanya obat salep mata digunakan dengan indikasi sebagai
berikut :
a. meredakan sementara mata merah
akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari,
pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.
b. antiseptik dan antiinfeksi.
c. radang atau alergi mata.
- Kontraindikasi
Obat salep mata yang mengandung
nafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada penderita konjutivitis atau
penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan
nasehat dokter.
2.4 Keuntungan dan kerugian
Keuntungan utama suatu salep mata
terhadap larutan untuk mata adalah penambah waktu hubungan anatara obat
dengan obat dengan mata, dua sampai empatkali lebih besar apabila dipakai salep
dibandingkan jika dipakai larutan garam. Satu kekurangan bagi pengggunaan salep
mata adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu
dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa kontak. (Ansel, 1989).
Sediaan mata umumnya dapat memberikan bioavailabilitas lebih besar daripada
sediaan larutan dalam air yang ekuivalen. Hal ini disebabkan karena waktu kontak
yang lebih lama sehingga jumlah obat yang diabsorbsi lebih tinggi. Salep
matadapat mengganggu penglihatan, kecuali jika digunakan saat akan tidur
(Remington Pharmaceutical Science,1990).
2.5
Syarat-syarat
salep mata
1)
Salep mata dibuat dari
bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang benar-benar aseptik dan memenuhi
persyaratan dari tes sterilisasi resmi.
2)
Sterilisasi terminal
dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan menggunakan dosis yang sesuai
dengan radiasi gamma.
3)
Salep mata harus
mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan untuk mencegah pertumbuhan
atau menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya ketika wadah terbuka selama
penggunaan. Bahan antimikroba yang biasa digunakan adalah klorbutanol, paraben
atau merkuri organik.
4)
Salep akhir harus bebas
dari partikel besar.
5)
Basis yang digunakan
tidak mengiritasi mata, membiarkan difusi obat melalui pencucian sekresi mata
dan mempertahankan aktivitas obat pada jangka waktu tertentu pada kondisi
penyimpanan yang sesuai. Vaselin merupakan dasar salep mata yang banyak
digunakan. Beberapa bahan dasar salep yang dapat menyerap, bahan dasar yang
mudah dicuci dengan air dan bahan dasar larut dalam air dapat digunakan untuk obat
yang larut dalam air. Bahan dasar salep seperti ini memungkinkan dispersi obat
larut air yang lebih baik tetapi tidak boleh menyebabkan iritasi pada mata.
6)
Sterilitas merupakan
syarat yang paling penting, tidak layak membuat sediaan larutan mata yang mengandung
banyak mikroorganisme yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa.
Infeksi mata dari organisme ini dapat menyebabkan kebutaan, bahaya yang paling
utama adalah memasukkan produk nonsteril kemata saat kornea digososk. Bahan
partikulat yang dapat mengiritasi mata menghasilkan ketidaknyamanan pada
pasien. Jika suatu anggapan batasan mekanisme pertahanan mata menjelaskan
dengan sendirinya bahwa sediaan mata harus steril. Air mata tidak seperti darah
tidak mengandung antibodi atau mekanisme untuk memproduksinya. Mekanisme utama
untuk pertahanan melawan infeksi mata adalah aksi sederhana pencucian dengan
air mata dan suatu enzim yang ditemukan dalam air mata (lizosim) yang mempunyai
kemampuan menghidrolisa selubung polisakarida dari beberapa mikroorganisme,
satu dari mikroorganisme yang tidak dipengaruhi oleh lizosim yakni yang paling
mampu menyebabkan kerusakan mata yaitu Pseudomonas aeruginosa (Bacilllus
pyocyamis). Infeksi serius yang disebabkan mikroorganisme ini ditunjukka dengan
suatu pengujian literatur klinis yang penuh dengan istilah-istilah seperti
enukleasi mata dan transplantasi kornea. Penting untuk dicatat bahwa ini bukan
mikroorganisme yang jarang, namun juga ditemukan disaluran intestinal, dikulit
normal manusia dan dapat menjadi kontaminan yang ada diudara.
2.6 Basis salep mata
Dasar salep pilihan untuk salep mata harus tidak
mengiritasi mata dan harus memungkinkan difusi bahan obat ke seluruh mata yang
dibasahi karena sekresi cairan mata. Dasar salep mata yang digunakan juga harus
bertitik lebur yang mendakati suhu tubuh. Dalam beberapa hal campuran dari
petroletum dan cairan petrolatum (minyak mineral) dimanfaatkan sebagai dasar
salep mata. Kadang-kadang zat yang bercampur dengan air seprti lanolin
ditambahkan kedalamnya. Hal in memungkinkan air dan obat yang tidak larut dalam
air bartahan selama sistem penyampaian (Ansel,1989).
Oculenta, sebagai bahan dasar salep mata sering
mengandung vaselin, dasar absorpsi atau dasar salep larut air. Semua bahan yang
dipakai untuk salep mata harus halus, tidak enak dalam mata. Salep mata
terutama untuk mata yang luka. Harus steril dan diperlukan syarat-syarat yang
lebih teliti maka harus dibuat saksama. Syarat oculenta adalah:
1.
Tidak boleh mengandung
bagian-bagian kasar.
2.
Dasar salep tidak boleh merangsang mata dan
harus memberi kemungkinan obat tersebar dengan perantaraan air mata.
3.
Obat harus tetap berkhasiat selama
penyimpanan.
4.
Salep mata harus steril dan
disimpan dalam tube yang steril (Anief, 2000).
2.7 Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Menyediakan Sediaan Salep Mata
1.
Sediaan dibuat dari bahan yang
sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji
sterilitas. Bila bahan tertentu yang digunakan dalam formulasi tidak dapat
disterilkan dengan cara biasa, maka dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat
uji sterilitas dengan pembuatan secara aseptik. Salep mata harus memenuhi
persyaratan uji sterilitas. Sterilitas akhir salep mata dalam tube biasanya
dilakukan dengan radiasi sinar γ. (Remingthon pharmauceutical,1990).
Kemungkinan
kontaminasi mikroba dapat dikurangi dengan melakukan pembuatan uji dibawah LAF.
2.
Salep mata harus mengandung bahan
atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan
mikroba yang mungkin masuk secar tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu
penggunaan. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau formulanya sendiri
sudah bersifat bakteriostatik (lihat bahan tambahan seperti yang terdapat pada
uji salep mata.
Zat anti
mikroba yang dapat digunakan
a.
klorbutanol
b.
paraben
c.
senyawa Hg organik OTT dengan halide
Wadah salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan. Wadah salep mata harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama.
2.8 Standart Operasional Prosedur Pemberian Salep Mata
Gb 2.2 Pemberian Salep Mata
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN SALEP MATA
No.
|
Komponen
|
Pencapaian
|
|
Persiapan
Alat dan Bahan :
|
|
II
|
Persiapan
Pasien :
Persiapan
Lingkungan :
|
|
3.
|
Penatalaksanaan
:
|
|
4.
|
Evaluasi
:
|
|
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Salep mata adalah salep
yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata harus diberikan perhatian
khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan
aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas.
Tujuan utama pemberian salep
mata yaitu untuk memperlama kontak obat dengan permukaan mata.
Indikasi
biasanya obat salep mata digunakan untuk meredakan sementara mata merah akibat
iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari,
pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang, antiseptik dan anti infeksi, radang atau alergi mata.
Kontraindikasi obat salep mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak
boleh digunakan pada penderita konjutivitis atau penyakit mata lainnya yang
hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan nasehat dokter.
Keuntungan
utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah penambah waktu
hubungan anatara obat dengan obat dengan mata, dua sampai empatkali lebih besar
apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam. Satu kekurangan
bagi pengggunaan salep mata adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar
melalui lensa kontak.
Syarat-syarat
salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang benar-benar
aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi.
Basis salep mata dasar salep
pilihan untuk salep mata harus tidak mengiritasi mata dan harus memungkinkan difusi bahan obat ke seluruh mata yang
dibasahi karena sekresi cairan mata.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyediakan sediaan salep mata
Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan
dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas. Salep
mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah
pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secar tidak sengaja
bila wadah dibuka pada waktu penggunaan.
3.2
Saran
Disadari
oleh penulis bahwa makalah yang telah disusun oleh penilis yang berjudul”Konsep
Pemberian Salep mata” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar makalah yang
dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain masyarakat pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
A.R.Gennaro. 1990. Renntiton’s Pharmacetical Science the
edition 18th. Pennsylvania : Mack Publishing Company.
2.
Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta :
Dirjen POM.
3.
Arief, M.2000. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik.
Yogyakarta : Gadjah Mada University press.
4.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.
Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).
5.
G.Bare, Brenda.C
Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC.
R.Hayes,L.Kee Joice.1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC
Langganan:
Postingan (Atom)