Kamis, 19 Juli 2012

Fisoterapi Dada: Postural Drainage Nafas Dalam Dan Batuk Efektif


BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar belakang
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit
paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik. Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian: postural drainage, perkusi, vibrasi,nafas dalam dan batuk efektif.
Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.
Fisioterapi dada merupakan tindakan yang dilakukan pada klien yang mengalami retensi sekresi dan gangguan oksigenasi yang memerlukan bantuan untuk mengencerkan atau mengeluarkan sekresi.
1.2             Rumusan masalah
1.      Apa tujuan dari fisioterapi dada?
2.      Sebutkan tiga teknik fisioterapi dada?
3.      Apa yang di maksud dengan batuk efektif?
4.      Apa yang di maksud dengan latihan nafas dalam?
5.      Apa yang di maksud dengan postural drainase?
6.      Jelaskan aplikasi vibrasi,perkusi dan postural drainase?

1.3             Tujuan
1.      mengetahui tentang tujuan fisioterapi
2.      mengetahui tehnik fisioterapi dada.
3.      Mengetahui maksud dari vibrasi
4.      Mengetahui maksud dari perkusi
5.      Mengetahui maksud dati postural drainase
6.      Mampu menjelaskan vibrasi, perkusi, dan postural drainase

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Tujuan Fisioterapi Dada
-Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru.
-Memperkuat otot pernapasan.
-Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan.
-Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.
.
2.2  Teknik Fisioterapi Dada
1.Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret.
Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea.
Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
A. Indikasi Klien Yang Mendapat Drainase Postural
a.Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
-pasien yang memakai ventilasi
-pasien yang melakukan tirah baring yang lama
-pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
B. Mobilisasi secret yang tertahan :
-pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
-pasien dengan abses paru
-pasien dengan pneumonia
-pasien pre dan post operatif
-pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
C. Kontra Indikasi Drainase Postural
a.       tension pneumothoraks
b.      hemoptisis
c.       gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
d.      edema paru
e.       efusi pleura
f.       tekanan tinggi intrakranial
D. Persiapan Pasien Untuk Drainase Dostural
a.       Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pnggang
b.      Terangkan cara pelaksanaan kepada klien secara ringkas tetapi lengkap
c.       Periksa nadi dan tekanan darah
d.      Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan secret.
E. Cara Melakukan Drainase Postural
a.       Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam untuk meningkatkan kenyamanan tidur.
b.      Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60 menit, tiap satu posisi 3-10 menit
c.       Posisi drainase postural dilihat pada gambar
F. Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural
  1. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan
  2. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama
  3. Batuk produktif (secret kental/encer)
  4. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
  5. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)
  6. Rontgen thorax
G. Drainase postural dapat dihentikan bila:
  1. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi
  2. Klien mampu bernapas secara efektif
  3. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret
   2.3  Vibrasi
Vibrasi merupakan kompresi dan getaran manual pada dinding dada dengan tujuan menggerakkan secret ke jalan napas yang besar.
Cara Melakukan Vibrasi
a.Vibrasi dilakukan hanya pada waktu klien ekspirasi.
b.Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain.
c.Instruksikan klien untuk napas lambat dan dalam melalui hidung hembuskan melalui mulut dengan bibir dimonyongkan selama proses vibrasi, tujuannya memperpanjang fase ekspirasi.
d.Ketika klien menghembuskan napas getarkan telapak tangan, hentikan saat klien inspirasi. Lakukan vibrasi 5 kali ekspirasi
3.1 Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok.

lndikasi untuk perkusi :

Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.
Perkusi harus dilakukan hati-hati pada keadaan :
1. Patah tulang rusuk
2. Emfisema subkutan daerah leher dan dada
3. Skin graf yang baru
4. Luka bakar, infeksi kulit
5. Emboli paru
6. Pneumotoraks tension yang tidak diobati
Alat dan bahan :
1) Handuk kecil
Prosedur kerja :
1) Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk mengurangi ketidaknyamanan
2) Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dengan Purse lips breathing
3) Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan membentuk mangkok
3.2  postural drainase
Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating

3.3 Aplikasi vibrasi,perkusi dan postural drainase
A. Persiapan Alat :
Baki berisi :
1.Handuk
3.Bantal ( 2 – 3 buah )
4.Segelas air
5.Tissue
6.Sputum pot, berisi cairan desinfektan
7.Buku catatan








B. Persiapan Klien
1.Informasikan klien mengenai : tujuan
pemeriksaan, waktu dan prosedur
2.Pasang sampiran / jaga privacy pasien
3.Atur posisi yang nyaman





C. Persiapan perawat :
1.Cuci tangan
2.Perhatikan universal precaution







D.Prosedur
  • Lakukan auskultasi bunyi napas klien
  • Instruksikan klien untuk mengatakan bila mengalami mual, nyeri dada, dispneu.
  • Berikan medikasi yang dapat membantu mengencerkan sekresi.
  • Kendurkan pakaian klien
1.Postural drainase
1. Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase.
2. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat.
3. Letakkan bantal sebagai penyangga.
4. Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15 menit.
5. Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas area yang didrainase.
6. Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk efektif. Tampung sekresi dalam sputum pot.
7. Istirahatkan pasien, minta klien minum sedikit air.
8. Ulangi untuk area tersumbat lainnya.
9. Tindakan tidak lebih dari 30 – 60 menit.








2.Perkusi
Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunkan handuk.
Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi.
Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk
Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat menepuk dada
Perkusi pada setiap segmen paru selama        1-2 menit, jangan pada area yang mudah cedera



3.Vibrasi
Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi.
Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat mulut ( pursed lip breathing )
Selama ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan gunakan hamper semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakkan ke arah bawah. Hentikan getaran saat klien inspirasi
Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.







Kembalikan klien ke posisi yang nyaman




Evaluasi respon klien : subyektif dan obyektif




Rapikan kembali alat-alat




Dokumentasikan hasil pemeriksaan fisik




Responsi




Keterangan :
Ya :berarti dilakukan dengan sempurna dan mendapat bobot nilai
sesuai standar
Tidak:berarti tidak dilakukan sama sekali dan tidak mendapat nilai
atau dilakukan tetapi tidak sempurna sehingga tidak mendapat
nilai sesuai standa

2 BATUK EFEKTIF DAN NAFAS DALAM

A.  Pengertian

Batuk efektif : merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal.

B.  Tujuan
Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan :
a) Merangsang terbukanya system kolateral.
b) Meningkatkan distribusi ventilasi.
c) Meningkatkan volume paru
d) Memfasilitasi pembersihan saluran napas
( Jenkins, 1996 )

Batuk Yang tidak efektif menyebabkan :
1) Kolaps saluran nafas
2) Ruptur dinding alveoli
3) Pneumothoraks

C.  Indikasi
Dilakukan pada pasien seperti :
COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest infection, pasien bedrest atau post operasi



I. KEGUNAAN LATIHAN NAFAS
•Latihan Nafas Dalam Untuk mengurangi Rasa Nyeri
•Postsurgical Deep Breathing/Nafas dalam setelah Operasi


a. Latihan Nafas Dalam Untuk Mengurangi Rasa Nyeri


•Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk (semifowler) dengan lutut ditekuk dan perut tidak boleh tegang.
• Letakkan tangan diatas perut
•Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut tertutup rapat.
• Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian secara perlahan-lahan, udara dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut.
• Lakukan hal ini berulang kali (kurang lebih 15 kali)
• Lakukan latihan dua kali sehari praopeartif.

b.  Postsurgical Deep Breathing/Nafas dalam setelah Operasi

Cara latihan napas dalam pasca operasi :
•Duduk di sudut tempat tidur atau kursi, juga dpat berbaring terlentang dengan lutut agak ditekukkan.
•Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk pada bagian yang terdapat luka operasi dengan kedua tangan
•Bernafaslah dengan normal
•Bernafaslah dengan dalam melalui hidung, Rasakan lambung menekan keluar ketika bernafas
•Lipatkan bibir seperti meniup lilin
•Kemudian tiupkan perlahan melalui mulut, rasakan dada menurun ketika mengeluarkan nafas
•Istirahat untuk beberapa saat
•Ulangi tindakan diatas beberapa kali

II. Latihan Batuk/Batuk Efektif

 1.
Huff Coughing adalah tehnik mengontrol batuk yang dapat digunakan pada pasien menderita penyakit paru-paru seperti COPD/PPOK, emphysema atau cystic fibrosis.
Huff Coughing
Untuk menyiapkan paru-paru dan saluran nafas dari Tehnik Batuk huff, keluarkan semua udara dari dalam paru-paru dan saluran nafas. Mulai dengan bernafas pelan. Ambil nafas secara perlahan, akhiri dengan mengeluarkan nafas secar perlahan selama 3 – 4 detik.
•Tarik nafas secara diafragma, Lakukan secara pelan dan nyaman, jangan sampai overventilasi paru-paru.
•Setelah menarik nafas secra perlahan, tahan nafas selama 3 detik, Ini untuk mengontrol nafas dan mempersiapkan melakukan batuk huff secara efektif.
•Angkat dagu agak keatas, dan gunakan otot perut untuk melakukan pengeluaran nafas cepat sebanyak 3 kali dengan saluran nafas dan mulut terbuka, keluarkan dengan bunyi Ha,ha,ha atau huff, huff, huff. Tindakan ini membantu epligotis terbuka dan mempermudah pengeluaran mucus.
•Kontrol nafas, kemudian ambil napas pelan 2 kali.
•Ulangi tehnik batuk diatas sampai mucus sampai ke belakang tenggorokkan
•Setelah itu batukkan dan keluarkan mucus/dahak

2. Postsurgical Deep Coughing
Step 1 :
•Duduk di sudut tempat tidur atau kursi, juga dpat berbaring terlentang dengan lutut agak ditekukkan.
•Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk terhadap luka operasi dengan kedua tangan
•Bernafaslah dengan normal

Step 2 :
•Bernafaslah dengan pelan dan dalam melalui hidung.
•Kemudian keluarkan nafas dengan penuh melalui mulut, Ulangi untuk yang kedua kalinya.
•Untuk ketiga kalinya, Ambil nafas secara pelan dan dalam melalui hidung, Penuhi paru-paru sampai terasa sepenuh mungkin.

Step 3 :
•Batukkan 2 – 3 kali secara berturut-turut. Usahakan untuk mengeluarkan udara dari paru-paru semaksimalkanmungkinketikabatuk.
•Relaxdanbernafassepertibiasa
•Ulangi tindakan diatas seperti yang diarahkan.

Cara melatih batuk efektif :

Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif dengan cara :
- Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
- Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali)
- Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi luka pada tenggorokan.
Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya terhadap incisi.
- Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
Clapping
a. pengertian
   suatu tindakan yang dilakukan oleh perawat guna untuk mengeluarkan sekresi dengan cara menepuk nempuk dinding dada.
b. tujuan
mengeluarkan sekresi bronkus yang kental dan melekat dari bronkeolus ke bronkus lalu ke trackea, hanya di lakukan di post terior selama 3 samapai 5 menit hati-hati pada orang tua karena dpat mengalami osteophorosis.


c. persiapan
pasien :
1.      jelaskan prosedur pada pasien dan partisipasi pasien
2.berikan posisi yang nyaman
alat :
1.      seputum pot
2.      tissue
3.      underdog
d. langkah
1. dilakukan dengan membentuk mangkok pada telapak tngan dan dengan ringgan di tepukan pada dinding dada dlam gerakan yang berirama di atas segmen paru yang akan di alirkan
2. pergelangan tangan secara bergantian flexi dan extensi sehingga dada di pukul ataw di tepuk dengan cara yang teidak menimbulkan nyeri
3. hati-hati dilakukan pada lansia karena peningkatan insiden osteophorosis dan resiko fracture igga.


VIBRASI
A.    pengertian
adalah teknik memberikan kompresi dan getaran manual pada dinding dada selama pase ekhalasi pernapasan
B. tujuan
                        untuk meningkatkan verositas udara yang di ekpirasikan dari jalan napas yang kecil, dengan demikian akan membebaskan mucus
C. persiapan
            pasien :
1.      jelaskan prosedur pada pasien dan partisipasi pasien
2.      berikan posisi yang nyaman
            alat :
1.      seputum pot
2.            tissue
3.            underdug

D. langkah
1. pergelanagan tangan dan siku di jaga agar tetap kaku dan gerakan memvibrasi di lakukan ole otot-otot bahu
2. setelah 3-4 kali vibrasi pasien didorong untuk batuk dengan menggunakan otot-otot abdomen.
















              PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Keterampilan kritis untuk tindakan keperawatan khususnya pada tindakan gangguan system pernafasan perlu dipahami benar oleh para pembaca khususnya para mahasiswa untuk lebih memahami dalam berbagai tindakan keperawatan seperti tindakan postural drainage, tindakan clapping vibrasi dada; terapi oksigen; nafas dalam;dan batuk efektif, tindakan suctioning, tindakan pemberian oksigen tambahan dengan berbagai alat, tindakan perawatan luka WSD/CTT, nebulizer, serta perawatan trachea canula.
B.     SARAN
Penulis menginginkan agar para mahasiswa/pembaca dengan membaca makalah ini dapat lebih memahami mengenai tindakan keperawatan yang harus dimengerti dan dilakukan dalam keterampilan kritis pada gangguan system pernafasan mulai dari memahami teorinya sampai dalam persiapan alat,pasien dan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan oleh para perawat dalam tindakan keperawatan.








Daftar pustaka

Brunner,suddarth.1997.buku ajar keperawatan medical bedah edisi 8 vol.1. Jakarta:buku kedoktern EGC.
Perry, potter.1995. buku saku ketrampilan dan prosedur dasar edisi 3. Jakarta:buku kedokteran EGC.
Http//keperawatan- gun.blogspot.com/2007

















MAKALAH
Fisoterapi Dada: Postural Drainage Nafas Dalam Dan Batuk Efektif

Pembimbing:
Ns. Suratmi S.Kep M.Kes

Di susun oleh :
ANIK RETNOSARI
FANDIK PRASETIYAWAN
NUR SAYIDAH DINIILAH
M.RDWAN KIRVIANTO

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2011/2O12

0 komentar:

Posting Komentar