Jumat, 20 Juli 2012

ASKEP TETANUS


TETANUS




DISUSUN OLEH ;


FANDIK SUTARDJO



AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
2006

TETANUS



TINJAUAN TEORI

I . Pendahuluan :
Tetanus adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh eksotoksin spesifik dari kuman anaerob clostridium tetani (Syamsuhidayat, 1997).
 Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostredium Tetani yang bermanifestasi sebagai kejang otot paroksimal yang diikuti kekakuan otot seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu nampak pada otot maseter dan otot-otot rangka. (Hm Syaifulloh Noer)
Penyakit tetanus addalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh kuman Cloctradium tetani yang dimanifestasikan berupa kejang otot proksimal, diikuti oleh kekuatan otot seluruh tubuh. Kekuatan tonos otot ini selalu tampak pada otot maseter dan
otot – otot rangka.

II. Etiologi:
           
Penyebab penyakit ini adalah clostridium tetani yang hidup anaerob berbentuk spora selama diluar tubuh manusia ( Rusatno Hasan dkk, 1997 )

III. Klasifikasi :
Ada 4 macam tetanus yaitu :
1.      Tetanus lokal
2.      Tetanus generalisata
3.      Tetanus sefalik
4.      Tetanus neonatorum

IV. Epidmiologi :
             Di Amerika rata-rata usia pasien tetanus berkisar antara 50 s.d 57 tahun. Tetanus juga dapat menyerang semua golongan umur : bayi (tetanus neonatorum

V. Patofisiologi :

Clostridium Tetani


·         Luka tusuk,bakar,tembak
·         Gigitan hewan / manusia
·         Infeksi telinga, gigi berlubang
·         Tempat pemotonganumbilikus pada bayi

Eksotoksin
 



Tetanolisin                                                                                           Tetanusplasmin


 
Menghancurkan sel darah merah                                                        Pembuluh darah
Dan sel darah putih                                                                 Neuro Muscular Junction



 


Otot laring       otot pengubyah           otot erektor     otot erektor     generalspasm
                      Trunki                ani






 
Sekret              Trismus                                                                        convulsi
Terkumpul
ditrachea

Ggn pola         Sukar membuka          episthotanus    Perubahan       Ggn istirahat
Nafas               mulut                                                   eliminasi
                                                                        Uri &alvi              Ansietas

                        Ggn.kebutuhan           Ggn Mobilisasi
                        Nutrisi                         fisik                                         Resiko injuri



VI. Gejala Klinis :
               Secara umumdalam kurun waktu kurang lebih 48 jam penyakit tetanus menjadi nyata
    terlihat dengan gambaran klinis sebagai berikut :
1.  Tetanus : karena spasmus otot-otot matikatoris ( otot pengunyah).
1.        Kaku kuduk sampai epistotonus
2.        Ketegangan otot dinding perut (perut kaku seperti papan).
3.        Kejang tonis terutama bila dirangsang
4.        Resus sardonikos karena spasme otot muka ( alis tertarik keatas,sudut muka tertarik keluar dan kebawah, bibir tertekan kuat pada gigi)
6.   Kerusakan menelan, gelisah ,mudah terrangsang, nyeri kepala.
7.   Spasme yang khas yaitu badan kaku dengan epitotonus
8.  Asfiksia dan sianosis
9.   Panas biasanya tidak terlalu tinggi.
10. Biasanya terdapat leukositisis ringan

VII. Diagnosis :

      Diagnosis cukup ditegakan berdasarkan gejala klinis karena pemeriksaan kuman Clostridium Tetani belum tentu berhasil.
Stadium dibagi dalam :
1.      Stadium 1: Trismus ( 3cm) tanpa kejang tonik umum walau dirangsang
2.      Stadium 2: Trismus ( <3cm) dengan kejang tonik umum bila dirangsang
3.      Stadium 3: Trismus ( 1cm ) dengan kejang tonik umum spontan.

VIII. Komplikasi :

1 Spasme otot faring
2.Pnemonia aspirasi
3.Asfiksia
4.Atelektasis
5.Fraktur kompresi

IX. Pemeriksaan Laboratorium :
Biasanya terdapat leukositosis ringan dan kadang-kadang didapat peningkatan tekanan cairan otak.

X. Penatalaksanaan Medik
Pada dasarnya , penatalaksanaan tetanus bertujuan :
a. eliminasi kuman
1. debridement
untuk menghilangkan suasana anaerob, dengan cara membuang jaringan yang rusak, membuang benda asing, merawat luka/infeksi, membersihkan liang telinga/otitis media, caires gigi.

2. antibiotika
penisilna prokain 50.000-100.000 ju/kg/hari IM, 1-2 hari, minimal 10 hari. Antibiotika lain ditambahkan sesuai dengan penyulit yang timbul.
b. netralisasi toksin
toksin yang dapat dinetralisir adalah toksin yang belum melekat di jaringan.
Dapat diberikan ATS 5000-100.000 KI

c. perawatan suporatif
perawatan penderita tetanus harus intensif dan rasional
1.  nutrisi dan cairan
2. menjaga agar nafas tetap efisien
3. mengurangi kekakuan dan mengatasi kejang
4. Pengobatan penunjang saat serangan kejang
XI. Prognosis :
Dipengaruhi oleh berbagai faktor yg dapat memperburuk keadaan yaitu :
  1. Masa inkubasi yg pendek ( 7 hari ).
  2. Neonatus dan usia tua (lebih dari 55 th )
  3. Frekuensi kejang yg sering
  4. Kenaikan suhu badan yg tinggi
  5. Pengobatan yg terlambat
  6. Periode trismus dan kejang yg semakin sering
  7. Adanya penyulit spasme otot pernafasan dan obstruksi jalan nafas


XII. Pencegahan :
  1. Mencegah luka
  2. Merawat luka secara adekuat
  3. Beri ATS setelah luka
  4. Diluar negeri dicegah dg pemberian TIG dan toksoid.

 

 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN TETANUS

1. Pengkajian

A.Identitas :
    Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan , dan alamat penting untuk
    Mengetahui adanya faktor resiko thd timbulnya serangan tetanus.

B.Pengkajian Data Klien  yg berhubungan dengan :
1. Aktifitas dan istirahat :
    Gejala yg timbul biasanya : berupa keletihan, keterbatasan dalam beraktifitas
    dan bekerja yg ditimbulkan oleh diri sendiri atau orang terdekat atau pemberi
    asuhan keperawatan.
    Tandanya : perubahan tonus dan kekuatan otot, gerakan involunter atau kontrasi
     otot ataupun kelompok otot.
2. Sirkulasi :
    Gejala : hipertensi, peningkatan nadi, sianosis atau bisa juga depresi dgn penurunan
    Nadi dan RR dan penurunan tanda vital
3. Integritas Ego :
    Gejala : Sresor internal dan ekternal yg berhubungan dengan keadaan dan atau
    penanganan , peka rangsangan, perasaan tidak ada harapan,atau tidak berdaya,
    perubahan dalam berhubungan.
4  Eliminasi :
    Gejala : inkontinensia episodic.
    Tanda : Penignkatan tekanan kandung kemih dan tonus sfingter dan otot relaksasi
    yg menyebabkan inkontinensia.
5. Makanan dan Cairan
    Gejala : Sensitif thd makanan , mual, muntah, yg berhubungandengan aktifitas
    kejang . Terjadi hiperplasia dinggival ( efek samping pemakaian dilantin
    Jangka panjang )
6. Neoru sensori :
    Gejala : aktifitas berulang, pingsan,pusing, infeksi serebri.
    Tanda : karakteristik kejang : prodromal, kejang umum, kejang parsial
     ( komplek), kejang  parsial sederhana.
7. Nyeri dan kenyamanan :
    Nyeri otot punggung ssakit kepala.
8. Pernafasan :
    Gejala :, gigi mengatup, sianosis, pernafasan menurun atau cepat, peningkatan
    sekresi mukus sampai apnea.
9. Keamanan : adanya riwayat terjatuh atau trauma akibat kejang.
10. Interaksi social : masalah dalam hubungan interpersonal, social, penghidaran thd
      rangsangan  (isolasi ).
11. Penyuluhan atau pembelajaran berhubungan dengan faktore resiko timbulnya
      kejang yg berulang, penanganan dan hal yg harus dilaporkan.

C. Pemerikasaan Diagnostik :
1. Elektrolit ( tidak seimbang sebagai pencetus kejang ).
2. Glukosa ( hipoglikemi sebagaipencetus kejang )
3. Ureum/ kreatinin ( peningkatannya dapat meningkatkan resiko kejang)
4. Sel darah merah
5. Kadar obat dalam racun.

D. Prioritas Keperawatan :
1 Mencegah atau mengendaklikan aktifitas kejang
2. Melindungi klien dfari cedera atau akibat kejang
3. Mempertahankan fungsi nafas yg efektif
4. Meningkatkan pengetahuan klien


E. Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko tinggi terhadap trauma atau penghentian pernafasan b.d kehilangan
    koordinasi  otot-otot besar dan kecil.
    Kriteria :
    - Tidak terdapatnya faktor resiko internal ataupun ekternal untuk memunculkan
       serangan gagal nafas.
    - Menunjukkan sikap yg dapat menghindari rangsang lingkungan aman dan sesuai
      dengan indikasi.

   - Pengobatan dapat dipertahankan untukmengontrol aktifitas kejang dan pencegahan

Intervensi Keperawatan :

               Intervensi
                  Rasaional
1. Gali bersama klien berbagai stimulus
    pencetus kejang
2. Pertaahankan bantalan lunak, pada
    penghalang tempat tidur yg aman.
3. Pertahankan tirah baring secara ketat
    jika klien menunjukkan gejala
    prodromal kejang.
4. Tinggallah bersama klien bbrp lama
    setelah timbulnya kejang.
5. Miringkan kepala, masukkan tong
    spatel kemulut, dan lakukan 
    pengisapan.
6. Catat tipe aktifitas kejang
7. Kolaborasi pembelian obat-obat anti
    kejang.
1. Untuk menghindari faktor resiko
    terjadinya kejang.
2. Untuk mencegah klien dari trauma.
3. Untuk mencegah/ mengambil
    tindakan secara mudah jika terjadi
    serangan kejang,klien bebas dari
    trauma.
4. Mengobservasi timbul;nya serangan
    kejang  berulang.
5. Mencegah aspiras, gigitan lidah, dan
    aspirasi oleh cairan pd jalan nafas.
6. Memberi pengaman thd pencegahan
    serangan kejang berikutnya.
7. Mencegah terjadinya serngan kejang
    yang berulang.


2. Bersihan jalan nafas atau pola nafas tidak efektif b.d kerusakan neuro ,obstrusi
    tracheobronchial.
    Kriteri hasil :
    - Mempertahankan pola nafas yg efektif dgn jalan nafas paten atau aspirasi
      dicegah .

Intervensi Keperawatan.

               Intervensi
              Rasional
1. Anjurkan klien untuk mengosongkan
    mulut dari benda tertetu seperti gigi
    palsu jika fase aura terjadi atau tanpa
    gejala kejang.
2. Letakkan klien pd posisi miring
    permukaan datar , miringkan kepala
    selama serangan kejang.
3. Tanggalkan pakain pd derah dada /
    abdomen dan leher.
4. Masukkan spatel lidah atau jalan nafas
    buatan atau gulungan benda lunak
    sesuai indikasi.
5. Lakukan pengisapan sesuai indikasi
6. Berikan tambahan oksigen sesuia
    indikasi.
7.Siapkan alat atau bantu intubasi jika
   ada indikasi.   
1. Menurunkan resiko aspirasi atau
    masuknya benda asing ke faring.
2. Mencegah aspirasi.
3. Untuk memfasilitasi usaha bernafas
    atau ekspansi dada.
4. Untuk mencegah gigitan lidah,
    mengefektifkan jalan nafas.
5. Mempertahankan bersihan jalan nafas
6. Memenuhi kebutuhan klien terhadap
    oksigen.
7. Menjaga jika terjadinya obstruksi
    jala nafas.yg permanent oleh
   rangsangan kejang.



3. Kurang pengetahuan atau kebutuhan bejar mengenai kondisi dan aturan
    penatalaksanaan b.d kurangnya informasi , keterbatasan kognitif.
   Kriteria hasil :  Mengungkakkan pemahaman tentang gangguan dan berbagai
   Rangsangan yg dapat meningkatkan atau berpotensial pada aktifitas kejang, klien
   Mentaati aturan penetaksanaan .

Intervensi Keperawatan :

              Intervensi
                Rasional
1. Jelaskan mengenai penyakitnya,
    patifisiologi, gejala tanda serangan,
    dan penenganan yg dilakukan pada
    saat serangan timbul.
2. Jelaskan pentingnya minum obat
    secara teratur.
3. Jelaskan pentingnya menghindari
    rangsangan sabagai faktor pencetus
    terjadinya serangan..
1. Klien mengerti tentang keadaan dan
    mampu mengambil tindakan yang
    berguna untuk dirinya.
2. Menghindari terjadinya serangan yang
    disebabkab oleh karena putus obat.
3. Klien dapat terhindar dari stimulus
    terjadinya serangan berulang.












































Daftar Pustaka


Barbara C.Long, (1996), Perawatan Medikal Bedah, Yayasan IAPK, Pajajaran Bandung

Hendanwanto, (1996), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

6 komentar:

  1. of course like your web site but you need to test the spelling on quite a few of your posts.
    Several of them are rife with spelling problems and I find it
    very troublesome to inform the reality nevertheless I'll definitely come back again.

    Also visit my site :: iklan poskota

    BalasHapus
  2. Hi there! I'm at work surfing around your blog from my new iphone 3gs! Just wanted to say I love reading your blog and look forward to all your posts! Keep up the outstanding work!

    My web-site :: torrent movies download DownloadShield

    BalasHapus
  3. It's not my first time to pay a quick visit this site, i am visiting this web site dailly and obtain pleasant information from here all the time.

    my web site :: book directory

    BalasHapus
  4. For the reason that the admin of this site is working, no
    hesitation very quickly it will be renowned, due to its feature contents.


    my web page get free porn videos

    BalasHapus
  5. Hey I know this is off topic but I was wondering if you knew of any widgets I
    could add to my blog that automatically tweet my newest twitter
    updates. I've been looking for a plug-in like this for quite some time and was hoping maybe you would have some experience with something like this. Please let me know if you run into anything. I truly enjoy reading your blog and I look forward to your new updates.

    Here is my webpage ... Free Interracial xxx

    BalasHapus
  6. Wow! This blog looks just like my old one!
    It's on a completely different topic but it has pretty much the same page layout and design. Great choice of colors!

    my blog post; http://mahsex.com (www.tubexpron.com)

    BalasHapus