facebook fandik

menjelajah KEHIDUPAN dengan ketulusan untuk meraih ridho ILLAHI

duniaku

yang lain bersandiwara guwe apa adanya fandik enjoe aja. Copyright © 2012 fandik

sosial

hidup akan lebih indah karena mengharap berkah, petuah mbah yai, dunia pasti berakir

hampa relung kehidupan

kita masih muda enjoe aja ayo lawan semua yang cuma merusak tatanan yang tak bermoral

baju

ngapai berbaju suci jika tidak dengan hati, jati diri sendiri.

Sabtu, 28 April 2012

BLOGER BOJONEGORO






BLOGER BOJONEGORO


catatan



Melati yang ku simpan ini tak seindah dulu, kini putihnya lekang tertutup warna gelap kecoklatandan harumnya pun tak sewangi dulu kini terasa hampar ....
Saat ku lihat melati ini aku tersenyum, dan terbenak di hati
“Ternyata Kisah Kita Seperti Melati Darimu Ini”
Dan melati ini akan ku simpan dengan harapan meski sdah tak tercium wangi dan tak seindah saat ada cinta tp mahkota melati kusut ini tetap kuat melekat pada tangkai smoga ini menjadi arti kita bersahabat kini esok dan selamanya

Kamis, 26 April 2012

CARA PERAWATAN PAYUDARA


 KATA  PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayahnya dan inayah-Nya, sehingga maklah ini disusun sebagai salah satu tugas Asuhan kebidanan III.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak/ Ibu :
1.      Hj. Sitti Arras SSt, Spd, Selaku Ketua Program Studi Kebidanan Suomo Surabaya  Program khusus  D III  Kebidanan Bagi Tenaga  Bidan Pelaksana  Pelayanan Kebidanan  dI Wilayah Dinas Kesehatan Lamongan.
2.      Dosen Sukesi A. Per. Pen, selaku dosen pengajar Asuhan Kebidanan III.
3.      Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa mendatang.



                                                                         
                                                                          Lamongan,   November  2005
                                                                                       
                                                                                            Penyusun



 i
DAFTAR ISI


Kata Pengantar……………………………………………………………………(
Daftar isi…………………………………………………………………………..
BAB 1  Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
1.2.1       Tujuan umum
1.2.2        Tujuan khusus
BAB 2    Cara Perawatan Payudara
2.1    Tujuan
2.2    Hal-hal yang perlu diperhatikan
2.3    Pelaksanaan
2.3.1        Persiapan Alat
2.3.2        Langkah- langkah
BAB 3     Cara Menyusui Yang Benar
3.1    Langkah- kangkah Menyusui Yang Benar
3.2    Lama dan Frekwensi Menyusui
3.3    Pengeluaran ASI
3.4    Penyimpanan ASI
3.5    Pemberian ASI Peras
BAB 4    Penutup
               Daftar Pustaka



ii
BAB : 1
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Untuk mendapatkan suatu generasi penerus bangsa yang kuat dan bekualitas, diperlukan upaya- upaya yang terarah sehingga dapat dihasilkan anak-anak yang sehat. Sebab anak merupakan modal dasar untuk pembentukan generasi yang diharapkan.Untuk memperoleh anak-anak yang sehat kita perlu mempersiapkan sejak bayi dengan memberikan nutrisi yang baik.
Nutrisi yang baik untuk bayi pada awal kehidupannya teruama adalah ASI . ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi,selalu segar, bersih dan siap untuk diminum.ntuk memperoleh ASI yang berkualitas dan bayi bisa tercukupi kebutuhan nutrisinya kita perlu mempersiapkan dan merawat payudara setelah melahirkan.Tehnik perawatan payudara akan kita bahas dalam makalah ini.

1.2  TUJUAN
1.2.1        TUJUAN UMUM  : Untuk mengetahui tehnik dan cara perawatan payudara yang  baik dan benar.
1.2.2        TUJUAN KHUSUS :
1.2.2.1  Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas khususnya pada perawatan payudara.
1.2.2.2  Memahami tehnik menyusui yang benar.




1

BAB : 2

CARA PERAWATAN PAYUDARA



2.1      TUJUAN :
2.1.1        Memelihara Kebersihan.
2.1.2        Memperlancar sirkulasi darah.
2.1.3        Memperlancar pengeluaran ASI.
2.1.4        Mengatasi putting susu datar terbenam.

2.2            HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
2.2.1        Perawatan dilakukan secara teratur.
2.2.2        Pelihara kebersihan sehari- hari.
2.2.3        Pemasukan gizi ibu garus lebih baik dan banyak untuk mencukupi produksi ASI.
2.2.4        Ibu harus percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya.
2.2.5        Ibu harus merasa nyaman.
2.2.6        Hindari rasa cemas dan sters karena akan menghambat refleks oksitosin.
2.2.7        Pelaksanan perawatan payudara sebaiknya sedini mungkin,yaitu 1-2 hari setelah bayi lahir, lakukan 2 kali sehari.

2.3            PELAKSANAAN :
2.3.1        PERSIAPAN ALAT:
2.3.1.1   Minyak kelapa.
2.3.1.2   Air panas dan dingin dalam Waskom.
2.3.1.3   Waslap/ sapu tangan dari handuk.
2.3.1.4   Kapas.
2
3
2.3.2        LANGKAH – LANGKAH  :
2.3.2.1   Cuci tangan sebelum melakukan pengurutan.
2.3.2.2   Pengurutan pertama :
Terdiri 4 gerakan, yang dilakukan pada kedua payudara selama 5 menit.
Ø  Ambil kapas basahi dengan minyak kelapa, kemudian tempelkan pada        putting susu selama 2-3 menit, kemudian bersihkan.
Ø  Licinkan telapak tangan dengan minyak.
Ø  Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
Ø  Lakukanlah pengurutan, mulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri kearah sisi kiri dan telapak tangan kanan kearah kanan.
Ø  Lakukan terus pengurutan ke bawah / kesamping. Selanjutnya pengurutan melintang.
Ø  Telapak tangan mengurut ke depan, lalu kedua tangan di lepas dari payudara.
Ø  Ulangi gerakan 20 –30 kali tiap payudara.
2.3.2.3  Pengurutan kedua :
Ø  Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari- jari tangan kanan  saling dirapatkan.
Ø  Sisi kelingking kanan mengurut payudara kiri dari pangkal payudara kearah putting, demikian pula payudara kanan.
Ø  Lakukanlah 30 kali selama 5 menit.
2.3.2.4  Pengurutan ketiga :
Ø  Telapak tangan  kiri menopang payudara kiri.
Ø  Jari – jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang- tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal kearah putting susu.
Ø  Lakukan 30 kali selama 5 menit.
2.3.2.5  Pengompresan:
4
                  Ø Kompres payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, lalu bergantian    dengan kompres waslap dingin selama 1 menit.
      Ø Kompres bergantian sebanyak 3 kali berturut – turut dan akhirnya  dengan kompres waslap panas.
      Ø   Payudara disiram air hangat dan air dingin secara bergantian selama  5 menit.
2.3.2.6    Payudara keringkan dengan handuk bersih.
2.3.2.7        Setelah selesai, pakailah  BH yang sesuai dan menyangga payudara  dengan  sempurna.
2.3.2.8    Cuci tangan dan alat dikembalikan ketempatnya.


















BAB : 3

CARA MENYUSUI YANG BENAR

Posisi menyusui yang tergolong biasa :
w    Duduk, berdiri atau berbaring.
Posisi khusus :
w  Menyusui bayi kembar, dilakukan dengan cara seperti memegang bola,  kedua bayi disusukan bersama, dipayudara kanan dan kiri.

3.1    LANGKAH- LANGKANG MENYUSUI YANG BENAR :
3.1.1   Sebelum menyusui , ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada   putting susu dan areola sekitarnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.
3.1.2        Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara.
           Ø Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
           Ø    Bayi dipegang dengan satu lengan , kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
     Ø   Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu di  depan.
           Ø   Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara  (tidak hanya membelokkan kepala bayi)
          Ø     Telinga dan lengan bayi terletak pada garis lurus.
          Ø     Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
5
6
3.1.3        Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan putting susu atau areola mamae saja.
3.1.4        Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting refleks) dengan cara :
w  Menyentuh pipi dengan putting menyentuh sisi mulut bayi.
w  Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekapkan ke payudara ibu dengan putting susu dan areola dimasukkan ke mulut bayi.
w  Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayià putting susu berada di bawah langit- langit dan lidah bayi akan menekan  ASI keluar dari tempat penampungan yang terletak dibawah areola.
w  Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang lagi.
w  Melepas isapan bayi.
Setelah bayi menyusu pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain.
w  Cara melepas isapan bayi :
-      Jari telunjuk ibudimasukkan ke dalam mulut bayi melalui sudut   mulut atau.
-      Dagu bayi ditekan ke bawah.
-      Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang dihisap terakhir)
-      Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian oleskan pada putting susu dan areola mamae, biarkan kering dengan sendirinya.
-      Menyendawakan bayi.

7
Tujuannya untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi: Ÿ Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau
      Ÿ Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
..                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            
3.2      LAMA DAN FREKWENSI MENYUSUI
Ø Sebaiknya bayi disusui secara nir jadwal (on demen ).
Ø Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam wakyu 2 jam.
ØUntuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara è setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara.

3.3      PENGELUARAN ASI.
     Bila Asio berlebih, sampai keluar memancarà sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan dulu untuk menghindari bayi tersedak / enggan menyusu.
Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara :
3.3.1 Pengeluaran dengan tangan :
Ø Ibu diminta untuk mencuci tangan sampai bersih.
Ø Ibu atau keluarga menyiapkan cangkir/gelas bertutup yang telah di cuci dengan air mendidih.
ØIbu melakukan masase/ pemijatan payudara dengan telapak tangan dari pangkal ke areola. Minta ibu mengulangi pemijatan ini pada sekeliling payudara secara merata.
Ø Pesankan pada ibu untuk menekan daerah areola ke arah dada dengan ibu jari di sekitar areola bagian atas dan jari telunjuk pada sisi areola yang lain.
8

Ø Peras areola dengan ibu jari dan telunjuk, jangan memijat / menekan putting karena dapat menyebabkan lecet / rasa nyeri.
Ø Minta ibu untuk mengulang tekan- peras- lepas-ekan- peras- lepas. Pada mulanya  Asi tak keluar, jangan berhenti lanjutkan à ASI akan keluar.

              3.3.2. Pengeluaran dengan pompa payudara tangan :
              w Letakkan bola karet untuk mengeluarkan udara .
               wLetakan ujung lebar tabung pada payudara dengan putting susu tetap di      tengah, dan tabung benar- benar melekat pada kulit.
              w Lepas bola karet, sehingga putting dan areola tertarik ke dalam.
              w Tekan dan lepas beberapa kali sehingga ASI akan keluar dan tertampung pada lekukan penampung pada sisi tabung.
              w Cucilah alat dengan bersih, gunakan air mendidih setelah selesai dipakai.

3.4      PENYIMPANAN ASI.
 ASI yang dikelurkan dapat disimpan untuk beberapa saat. Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan.
§  Di udara terbuka / bebas                   : 6-8 jam.
§  Di lemari es (4° C )                            : 24 jam.
§  Di lemari pendingin/beku (-18°C )   : 6 bulan.
ASI yang di dinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai, karena kualitasnya akan menurun, yaitu unsur kekebalanya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin, atau dapat pula direndam  di dalam wadah yang telah berisi air panas.

9
             
3.5   PEMBERIAN ASI PERAS.
        Jangan diberikan dengan botol / dot karena akan menyebabkan bayi bingung putting . Berikan dengan menggunakan cangkir / sendok sehingga bila saatnya ibu menyusui langsung bayi tidak menolak menyusu.
       Pemberian dengan sendok kurang praktis namun pada bayi yang membutuhkan ASI yang sedikit, mudah tersedak / muntah maka lebih baik pemberian ASI perasan dengan sendok.
       Cara pemberian dengan menggunakan cangkir :
C  Ibu /yang memberi minum bayi, duduk dengan memangku bayi.
C  Punggung bayi di pegang dengan lengan.
C  Cangkir diletakkan pada bibir bawah bayi.
C  Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir dan biarkan bayi menghisap ASI dari dalam cangkir ( saat cangkir dimiringkan )
C  Beri sedikit waktu istirahat setiap menelan.`












BAB 4
PENUTUP.

Tehnik dan cara perawatan payudara yang telah kita uraikan tadi kiranya dapat dipergunakan  dan dilaksanakan , kita dapat memberikan penyuluhan kapada ibu nifas betapa pentingnya perawatan payudara yang baik dan benar . Sehingga ibu dapat mem berikan / memproduksi ASI yang optimal yang dapat diberikan untuk bayinya.Dan itu akan membuat bayi memperoleh nutrisi yang baik. Bayi akan tumbuh sehat, cerdas, kuat, peka, luwes, peduli dan punya hati nurani  kalau ayah dan ibunya mampu memberikan pendidikan yang baik, antara lain dengan menciptakan kondisi rumah tangga yang mampu menjadipersemaian yang sehat bagi tumbuh kembang anak.
Menyusui adalah awal dari pendidikan anak. Pemberian ASI diharapkan dapat menciptakan pemahaman yang menghasilkan perilaku positif terhadap ASI.
Dari penulisan diatas dapat digunakan bagi bidan sebagai acuan dalam pemberian asuhan kebidanan dalam tehnik perawatan payudara yang baik dan benar.








10
11
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI (1995 ), Menejemen laktasi, Pusat Pendidikan dan Latihan    Pegawai, Jakarta.
Jumiarni, Sri Mulyani, Nurlina S, (1995 ), Edisi I, Asuhan Keperawatan Perinatal, EGC, Jakarta.
Persis Mary Hamilton, (1995 ), Edisi 6, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta.
Rulina Suradi , ( 2004 ),Edisi 2, Menejemen Laktasi, PERINASIA, Jakarta.
Helen Farrey, ( 2001 ),Perawatan Maternitas, Cetakan I, EGC, Jakarta.

















TUGAS
ASKEB III : PERAWATAN PAYUDARA
DOSEN : SUKESI A. Per. Pen.



 









                 DISUSUN OLEH KELOMPOK I :
1.      AIDA ROSANTI
2.      ANIK ROBAYANA
3.      ANIK WIDAYATI
4.      DWI ENDAH S
5.      EKO YULIANI
6.      ENDANG YULIANI

    DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLITEKNIS KESEHATAN SURABAYA
 PROGRAM STUDI KEBIDANAN SOETOMO SURABAYA PROGRAM        
    KHUSUS D III KEBIDANAN BAGI TENAGA BIDAN PELAKSANA
           PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KESEHATAN DINAS                KABUPATEN LAMONGA
TAHUN 2005